FLS 19

605 16 0
                                        

Andrew berlari melewati koridor sekolah setelah mendapat telepon dari winda saat ini dia hanya memikirkan keadaan Ghe yang pingsan.

Akhirnya sampai juga Andrew di hadapan Laras yang sedang merawat Ghe dengan khawatirnya sampai-sampai ia tak menyadari kehadiran Andrew saat itu.

"Apa yang terjadi Ras??" kata Andrew mengambil alih mengusap wajah Ghe dengan kain yang sudah di basahkan

"Dia pingsan,tadi di kantin dia tak makan apa pun " kata laras menjelaskan apa yang terjadi.

"Sudah ada dokter yang menanganinya?" Andrew kembali mengambil minyak dan menggosokkan pada tangan dan kaki Ghe yang saat itu didingin bagaikan es.

"Sudah,tadi dokter Iwan katakan bahwa Ghe mengalami maag karena dia blm menyentuh makanan yang menyebabkan asam lambungnya naik" kata Laras menjelaskan inti persoalan penyebab Ghe sakit.

"Tapi dia sudah sadar?" tanya Andrew lagi kepada Laras dengan raut wajah khawatir sesuatu akan terjadi dengan kekasihnya

"Sampai saat ini sih belum,kata dokter Iwan tadi katanya dia sebentar lagi siuman" kata Laras akan tetapi dia melanjutkan kata-katanya lagi "ini semua karena lo Ndre" kali ini dengan nada sedikit meninggi Laras mengucapkannya

"Kok karena gue sih,apa salah gue?" Andrew membela diri

"Itu karena lo dengan gampangnya cuek,terus ngapain lo dari kemarin-kemarin sepertinya menghindar dari Ghe" kata Laras yang marah karena Andrew teman baiknya bisa pingsan

"G-gue gak bermaksud cuek ke Ghe tapi gue saat ini hanya terlalu fokus aja sama sekolah dulu soalnya kan sebentar lagi ujian,lo tau sendiri banyak sekali tugas yang diberikan guru" Andrew membela dirinya

"Ok kalau itu yang lo mau,tapi kenapa lo tadi pagi malah cuek sama Ghe?" Laras kembali menanyakan hal yang menurutnya menjadi masalahnya.

"Itu karena,Oh iya gue mau nanya sama lo siapa sih cowok yang ngantarin Ghe tadi?" tanya Andrew penasaran

"Itu yang nganterin Ghe tadi-" kata Laras terhenti karena Ghe sudah mulai sadarkan diri

"Uhuk....uhukk...uhuk..." Ghe mulai menunjukan kembali kesadarannya.

"Ghe....sayang bangun dong jangan buat kita khawatir dong" kata Andrew sambil menepuk pundak Ghe

Ghe membuka matanya memang dia sudah sadar ketika Andrew dan Laras ngobrol akan tetapi dia ingin mengetahui seberapa besarnya kekhawatiran Andrew kepada dirinya,ya benar Andrew sangat mwngkhawatirkan keadaannya sampai-sampai ia tak tega melihat Andrew seperti ini.

"Lo gak apa-apa kan ?" Laras kembali bertanya

"G-gue hanya-" Ghe tak melanjutkan kalimatnya hanya mengusapkan tangannya kearah perutnya.

"Ok kalau gitu gue ke kantin dulu " Lanjut Laras dengan santainya berjalan meninggalkan Ghe dan Andrew sendirian.

Satu menit

Lima menit berlalu tak ada suara apapun yang keluar dari mulit Ghe dan Andrew, sampai akhirnya Andrew yang mengalah dan memulai percakapan

"Lo kenapa sih gak makan,kan kamu tau apa yang akan terjadi sampai lo gak makan" kata Andrew menasehati

"Gue bete didiemin melulu sama lo tau gak sih" kata Ghe kesel

"Gue saat ini sibuk Ghe,lagi mempersiapkan ujian nanti" Andrew kembali menjelaskan

"Tapi kenapa lo tadi cuekin gue sakit tau hikss-" Ghe mulai meneteskan air mata

"Lo kenapa nangis hmm" tanya Andrew sambil mengusap air mata Ghe

"Jawab Ndrew kenapa lo harus nyuekin gue tadi" kata Ghe menaikan nada suaranya satu oktaf

"Sebelum gue jawab,lo harus jawab pertanyaan gue dengan jujur"

"Apa??"

"Siapa yang nganterin lo tadi hmm"

"Jadi lo cemburu?" tanya Ghe sambil menyungingkan senyuman kepada Andrew

"Itu lo sendiri tau,td gue kerumah tapi kata mama lo udah berangkat pas di lampu merah gue liat lo lagi ketawa-tawa sama cowok dan tadi di parkiran lo dicium sama cowok itu arrrggghhh" Andrew memukul tangannya ketembok

"Apaan sih ndrew,gue tau lo cemburu tapi kenapa lo cemburu sama sepupu gue" kata Ghe dengan santainya tapi ada kekhawatiran diwajahnya

"Sepupu??" tanya Andrew

"Iya ndrew yang nganterin gue tadi sepupu gue dari surabaya"

"Hufftt akhirnya" Andrew menarik nafasnya dan membuangnya kasar menandakan dia lega

"Sekarang lo gak marah lagi kan"

"Iya sayang,maaf kemarin gue kamu sayang" Andrew meminta maaf

"Iya gue maafin,lagi pula dalam suatu hubungan kan perlu adanya masalah seperti sekarang agar lebih berwarna"

"Ihh kok sekarang kamu jadi bijak gini sih" Andrew dengan gemasnya mencubit pipi Ghe

Ehem...ehem...

Keduanya menoleh kearah suara dan disitu sudah berdiri Laras dengan sepiring nasi goreng dengan sebotol air mineral.

"Ciee....yang udah baikkan" Laras beranjak dari tempatnya memberikan makanan kepada Ghe.

Andrew melihat Ghe akan menyuap makanannya tiba-tiba mengambil alih dan menyuapi Ghe.

"So sweet " Laras meledek Ghe

"Apaan sih lo,sebaiknya lo pergi ke kelas kan sekarang ada gue yang jagain ghe sekarang" Andrew membuka suara

"Yee jadi lo ngusir gue ya" tanya Laras kesal

"Itu lo tau" Andrew tak kalah membuat Laras lebih kesal

"Ok fix"

"Apaan sih kalian udah deh berantemnya ada orang sakit juga masih sempat-sempatnya berantem" Ghe melerai perdebatan Andrew dan Laras

"Laras lo di sini aja kalau lo pergi nanti yayang gue macem-macem lagi" kata Ghe membela Laras

"Baik Ghe sayang" Laras meledek Andrew

"Gak usah manggil sayang ke Ghe ,hanya gue yang boleh" Andrew masih kesel dengan Laras

"Iya sayang hanya kamu yang bisa"

Hahhahaha mereka tertawa bahagia bersama tak ada sedikit pun masalah yang tak terselesaikan kalau mereka tak saling terbuka.

Masalah jangan sekali-kali dipendam sendiri berbagilah dengan orang yang sayang kepadamu maka semua masalahmu satu-persatu hilang degan sendirinya- Ghe

First Love Story [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang