FLS 33

421 12 0
                                    

"Kalian apaan sih, gue laper kalau kalian mau berantem di luar aja deh jangan disini buat gue nambah pusing aja" Ucap Ghe malas menanggapi Andrew dan Stefan.

"Udah deh jangan perpanjang masalah ini ok" ucap Stefan sambil memegang Ghe yang hendak turun dari ranjang

"Lo juga ngapain ikut campur urusan gue sama nih orang, atau jangan-jangan lo nikung gue dari belakang ya?" ucapan Andrew membuat Ghe tak menahan emosinya lagi.

"Lo apaan sih ngomong gitu, emangnya lo punya bukti apa hah !!!!" kata Ghe menahan sakit perutnya.

"Jadi sekarang lo bisa teriak sama gue yah, ok fine" kata Andrew membuat suasana menjadi kacau.

Akan tetapi pintu kamar inap Ghe terbuka dan Adit bersama dokter memeriksa keadaan Ghe sehingga mereka berhenti berkelahi.

"Gimana dok kondisi adik saya ?" tanya Adit

"Orang tua kalian dimana, saya perlu ngomong" ucap Dokter yang memeriksa Ghe.

"Emangnya dia kenapa dok?" tanya Adit lagi.

"Dia harus segera operasi karena ada infeksi di lambungnya karena keracunan obat kemarin, makanya sekarang perutnya masih saja sakit kan?" tanya dokter kepada Ghe

"Iya dok, sakit banget malah makin nyeri dok" ucap Ghe sambil memegang perutnya.

"Oh iya gimana orang tua kalian bisa dihubungi? Kalau bisa secepatnya yah kalau tidak....." ucapan Dokter terhenti ketika ia merenung apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Apa yang akan terjadi padaku dok, apa aku bakal meninggal?" tanya Ghe penasaran

"Presentasenya 50 : 50 bisa saja selamat dan bisa saja meninggal" jawab dokter dan kak Adit pergi meninggalkan mereka bertiga dengan keadaan yang galau

"Ghe...lo gak apa-apa kan?" tanya Andrew

"Lo gak bakalan ninggalin kita kan?" ucap Stefan

"KALIAN KELUAR !!!!! " ucap Ghe sambil menutup kedua matanya

"Lo gak sendirian, ada gue yang akan nemanin lo disini kok" ucap Andrew

"Iya gue bakal ada saat lo butuh kok" ucap Stefan menimpali

"Lo apaan sih, yang seharusnya Ghe butuhin itu gue bukan lo !!!" kata Andrew.

"Lo tuh yang apaan bisanya cemburu doang gak mikir Ghe sakit juga karena lo tahu !!!" ucap Stefan dengan nada tinggi.

"Karena gue, gue....gue kata lo!!!" Andrew marah-marah kepada Stefan

"Iya karena lo Ghe jadi sakit tahu" ucap Stefan

"Apa !!!! Hei gara-gara lo hubungan gue dan Ghe jadi gini tahu" Andrew tak bisa menahan emosinya.

"Ka..kalian apaan sih, berantemnya di lu..luar aja gue tambah sakit nih" ucap Ghe sambil memegang perutnya yang keram.

"Apaan sih kalian, kok berantemnya disini. Gak liat apa ada yang lagi sakit?" Ucapan Adit membuat keduanya berhenti beradu mulut.

"Kalau kalian mau menyelesaikan masalah ikut gue, gue akan kasih kalian kesempatan untuk ngobrol" tambah Adit

"Ok, kalau lo laki kita selesaikan masalah ini diluar" ucap Stefan kepada Andrew.

"Ok kalau lo maunya gitu ayo !!!!" kata Andrew keluar dari kamar inap Ghe begitu pula dengan Stefan dan Adit.

Mereka bertiga keluar dari rumah sakit menuju ke taman belakang untuk ngobrol akan tetapi Stefan sudah emosi terlebih dulu dan melayangkan tinjunya kepada Andrew.

Andrew yang terluka di bibir dan berdarah masih bisa menahan emosinya karena ada Adit yang melarai keadaan mereka yang sudah sangat emosi.

********
Hai readers balik lagi dengan Author
Jangan lupa vote dan komentar kalian ya agar Author bisa lebih banyak update ok.

Thanks for reading

First Love Story [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang