FLS 39

566 18 0
                                    

Selama perjalanan pulang Ghe dan Adit hanya berdiam diri tak ada yang memulai percakapan, mungkin karena Adit capek dan begitu juga Ghe. Ghe menutup matanya sambil memutar lagu di headset dan mendengarkannya.

Setelah perjalanan yang memakan waktu satu jam perjalanan akhirnya mereka tiba dirumah dengan tubuh yang lelah karena macet.

Sesampainya dirumah Andrew yang sejak setengah jam yang lalu menunggu Ghe di depan pintu akhirnya berdiri dan masuk diikuti mobil mereka.

"Hai sayang apa kabar?" tanya Andrew

"Aku baik aja kok, kalau kamu gimana ujian kemarin?" Ghe balik bertanya.

"Baik aja dan lancar itu semua karena dukungan kamu sayang" ucap Andrew yang saat itu bersama Ghe masuk ke dalam rumah dan duduk di sofa.

"Syukurlah mudah-mudahan apa yang kamu impikan tercapai ya" ucap Ghe sambil memegang tangan Andrew dan Andrew hanya membalasnya dengan senyuman terbaiknya.

"Hmmmm sepertinya ada yang galau nih" ucap Adit sambil bersama-sama untuk ikut ngobrol.

"Siapa?" tanya Andrew

"Tuh, kan bentar lagi pisah" ucap Adit sambil memonyongkan mulutnya kearah Ghe yang terlihat murung.

"Tenang aja, gue janji bakal setia menunggu lo kok dan setelah kita selesai kuliah gue bakal lamar lo" ucap Andrew yang menatap wajah Ghe intens.

"Janji" Ghe mengangkat jari kelingkingnya dan mengaitkan ke jari kelingking Andrew

"Janji" ucap Andrew

Mereka asik dalam obrolan sehingga lupa waktu dan akhirnya Andrew pamit untuk pulang karena hari semakin larut dan Ghe sudah merasa capek.

Hari berganti hari, sudah empat hari ini Andrew menunggu hasil ujian sekolahnya dan akhirnya apa yang ia tunggu-tunggu terjawab hari ini.

Hasil pengumuman yang dibacakan bahwa semua siswa SMA Harapan lulus dan Andrew mendapat juara Pertama dari semua sekolah yang ada.

Itu merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi sekolah mereka dan Andrew juga mendapat beasiswa ke Boston untuk melanjutkan kuliahnya.

Hal demikian membuat Andrew sangat bahagia namun tidak bagi Ghe, ia merasa sangat sedih karena sebentar lagi bakal pisah jauh dengan Andrew.

Laras yang melihat wajah sedih Ghe mulai membuat lelucon untuk membuat Ghe menjadi senang kembali namun apa yang dia buat sia-sia Ghe hanya bersedih mendengarkan itu semua.

"Hmm sebentar lagi gue bakal ditinggal Andrew ke Boston gimana nih gue" tanya Ghe kepada Laras dan dibalas dengan gelengan kepala Laras.

"Lo tenang aja kan dia kesana juga buat masa depan kalian kan" ucap Laras

"Iya sih tapi..." ucapan Ghe terputus karena Andrew sudah berdiri dihadapannya.

"Tapi kenapa hmm, lo gak bakal sendiri kok gue bakal email dan telponan sama lo jadi jangan lo pikir gue bakal lupa sama lo" ucap Andrew sambil memegang pipi Ghe dan membuat Ghe tersenyum karena kata-katanya.

"Janji" ucap Ghe

"Gue janji sama lo, kalau ada liburan gue bakal pulang nemuin lo dan lo harus janji  bakal nunggu gue"

"Gue janji bakal nunggu lo walaupun itu untuk seribu tahun lamanya" ucap Ghe yang tak sadar air matanya menetes dan membuat Andrew merasa bersalah meninggalkannya.

Setelah mereka selesai berbicara, akhirnya mereka pulang kerumah masing-masing dan Andrew mengantarkan Ghe pulang kerumahnya.

Mereka berpisah setelah Ghe sampai di pintu gerbang rumahnya dan melambaikan tangannya kepada Andrew.

**********
Hai readers gak terasa hanya tinggal satu chapter terakhir nih dan bakalan tamat sorry ya udah buat kalian penasaran.

Kalau kalian pengen tahu akhir cerita ini jangan lupa baca ya dan berikan Vote dan komentar kalian agar Author semangat menulisnya.

Dan tunggu sesion kedua cerita ini bakal lebih seru dan menantang emosi kalian.

So, Thanks ya

First Love Story [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang