FLS 31

449 13 0
                                    

Adit hanya berharap tak ada kejadian yang menimpa Ghe kali ini dan bisa bersama-sama Andrew terus karena Adit menyayangkan sikap Andrew saat ini yang cepat mengambil keputusan.

Malam itu Ghe tak keluar kamar membuat Adit menjadi khawatir karena dari siang Ghe belum makan apa-apa, Adit mendapat telepon dari tantenya yang menanyakan kabar Ghe dan bilang kalau Ghe tak menjawab telpon mamanya.

Adit menjawab kalau Ghe sedang tidur dan mungkin hpnya di silent, membuat mamanya menjadi lega dan menutup teleponnya.

"Ghe.....ghe...." panggil Adit sambil mengetuk pintu kamar Ghe.

Tak ada sahutan dari dalam kamarnya Ghe dan setelah tiga kali ketukan pintu kamar tak ada sahutan dari dalam kamar Adit mulai khawatir dengan keadaan Ghe.

Adit mengambil kunci cadangan yang disimpan tantenya dan membuka pintu kamar Ghe, namun apa yang didapat Adit membuat dia kaget sampai hampir pingsan.

Ghe sedang terbaring lemah di tempat tidurnya dan mulutnya mengeluarkan busa, efek obat yang dikonsumsi Ghe membuatnya lemah. Ghe hanya minum dua butir pil penghilang rasa sakit lambungnya karena ia tak makan apa-apa.

Adit panik, sehingga dia menelpon ambulance  lima menit kemudian ambulance yang diteleponnya datang dan segera Adit mengangkat tubuh Ghe dan membawanya ke dalam ambulance.

Dirumah sakit Ghe diperiksa dan pernyataan dokter membuat Adit sedikit lega, Ghe hanya keracunan obat dokter katakan mungkin obat yang dikonsumsi Ghe sudah kadaluwarsa.

Telepon Adit berdering dan layar ponselnya menunjukan nama Stefan, ia mengangkatnya dan berbicara singkat dengan Stefan.

"Hallo Stefan gue ada dirumah sakit sekarang, lo datang ke rumah sakit aja ya soalnya Ghe lagi dirawat gue gak bisa ninggalin dia sendirian" ucap Adit tergesa-gesa karena sebentar lagi Ghe akan dipindahkan ke kamar inap

Sebelum Stefan menjawabnya Adit menutup teleponnya dan mengirimkan alamat rumah sakit yang dituju.

Ghe akhirnya sadar dan dipindahkan ke kamar VIP ia masih kelihatan lemas dan masih dalam efek obat yang diminumnya.

"Lo kenapa sih gak makan akhirnya gini kan" ucap Adit marah.

"Kak, gue pengen pindah ke Surabaya aja sama kakak boleh?" tanya Ghe

"Lo ngomong apa sih, emangnya kenapa lo mau pindah" tanya Adit sekali lagi.

"Kak gue sakit kak, gue udah gak kuat lagi disini" kata Ghe sambil matanya berkaca-kaca.

"Lo jangan gitu dong, kalau lo pergi emangnya masalah lo selesai hmm"

Ghe hanya menitikkan air matanya dan tak bisa berbicara apa-apa lagi dan ia hanya bisa merenung apa yang terjadi dengan hubungannya kedepan.

"Oh iya Stefan bentar lagi datang lo harus kuat yah jangan buat dia menjadi serba salah sama lo" kata Adit

"Iya kak" ucap Ghe sambil menahan sakit perutnya.

Setelah sepuluh menit berlalu Stefan sampai dan membawa buah kesukaan Ghe, Ghe hanya bisa tersenyum melihat Stefan ia tak bisa berkata apa-apa lagi.

"Kok lo gak liat dulu kadarluwarsa obatnya sih?" tanya Stefan

"Gue lupa, yang gue pikir nyembuhin sakit lambung gue dulu ekh malah keracunan" ucap Ghe lagi.

"Ya udah kalau gitu lo istirahat aja ya biar besok udah bisa keluar, gue pamit dulu" pamit Stefan kepada Ghe dan Adit.

"Makasih ya udah jengukin gue" ucap Ghe sambil melambaikan tangannya ke arah Stefan.

Hari yang sangat disayangkan Adit karena hubungan antara Ghe dan Andrew harus renggang seperti ini.

*******
Hai readers ........
Gimana cerita kali ini seru gak???

Oh ya jangan lupa vote dan komentar kalian diperlukan Author buat bikin cerita yang lebih seru lagi.

Thanks

First Love Story [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang