FLS 40 - End

1.1K 19 2
                                    

Mereka berpisah setelah Ghe sampai di pintu gerbang rumahnya dan melambaikan tangannya kepada Andrew.

Waktu yang ditunggu-tunggu telah tiba hari keberangkatan Andrew telah ditentukan namun ia masih saja menyempatkan untuk bertemu Ghe.

Dipertemuan mereka kali ini banyak sekali nasehat yang diberikan Andrew kepada Ghe sehingga dia hanya bisa menahan tangisnya karena akan meninggalkan kekasih hatinya.

"Ghe, lo hati-hati ya disini. Ingat ada gue jangan sekali-kali lo main serong dibelakang gue, dan juga jangan sampai telat makan ingat lo itu punya maag dan harus lo jaga pola makan. Apa yang gue buat selama setahun ini kalau ada yang menyakiti hati lo gue minta maaf" ucap Andrew sambil berkaca-kaca matanya.

"Gue bakal ingat semua yang lo bilang dan selalu nunggu lo selama itu pula gue akan jaga hati gue buat lo kok, gak akan ada yang bisa gantikan posisi lo dihati gue" kata Ghe sambil menangkup kedua tangannya di pipi Andrew.

"Gue gak tega ninggalin lo sendiri disini, gue pengen kita sama-sama terus" ucap Andrew tak terasa air matanya menetes dan Ghe menghapus air matanya.

"Kok lo gini sih, masa lo yang nangis sih seharusnya kan gue. Lo tenang aja disini masih ada kak Adit, Laras, Dika dan Risma yang akan temani gue, dan lo harus pergi mengejar cita-cita lo itu" Ucap Ghe menguatkan Andrew yang sedang menatapnya sendu.

"Udah deh jangan buat wajah seperti itu, buat gue merasa sedih deh liatnya" Ghe mencoba tegar menghadapinya.

Setelah mereka ngobrol Andrew berpamitan untuk pulang dan sekali lagi mengingatkan Ghe untuk selalu menjaga hatinya untuk Andrew.

"Lo hati-hati ya" ucap Ghe sambil melambaikan tangannya dan Andrew hanya membalas dengan tersenyum namun ketika ia akan naik motor kesayangannya, ia berbalik dan berlari kearah Ghe dan memeluk Ghe dengan erat.

"Lo kenapa sih, gue gak apa-apa kok" ucap Ghe

"Lo yang gak apa-apa nah gue sakit ninggalin lo sendirian, gue bakal selalu kangen manja lo, kangen senyum lo dan selalu kangen marah lo semuanya pasti gue kangen deh"
Ujar Andrew yang masih memeluk Ghe, namun Ghe melepaskan pelukannya dan mencium pipi Andrew sekilas.

"Lo pulang aja, lo belum packing pakaian terus besok lo harus pagi-pagi berangkatnya. Sorry gue gak bisa nganterin lo" ucap Ghe

Andrew hanya bisa menatap Ghe dan pergi meninggalkan Ghe sendiri, namun setelah Andrew menjauh Ghe tak bisa menahan tangisnya.

Ia menangis di taman belakang rumah sambil sesegukan Aditia yang melihatnya hanya bisa memberikan Ghe hiburan agar bisa lebih kuat lagi menjalani hidup tanpa Andrew disisinya.

Keesokan harinya Andrew berangkat dengan penerbangan jam 06:00 am sehingga Ghe tak bisa mengantarnya dalam hatinya Andrew berharap Ghe  selalu sehat dan bisa menunggunya.

Ghe berharap Andrew bisa menjaga hatinya untuk Ghe dan melakukan yang terbaik untuk cita-citanya.

Satu harapan Ghe untuk melanjutkan studinya dan bisa melakukan seperti Andrew yang bisa meraih kejuaraan tingkat propinsi.

Selama setahun ini Ghe hanya bisa melanjutkan studinya di SMA Harapan dengan baik dan meraih kesuksesan akan tetapi ia tak bisa seperti harapan Andrew yang bisa meraih juara. Namun bisa masuk dalam 10 besar sekolah aja dia bisa masuk dalam universitas yang diidamkannya.

END

*********
Hai Readers .......
Tak terasa udah tamat cerita ini gimana ya kelanjutan ceritanya.

So, nantikan sequel cerita First Love Story ya.

Akankah Andrew dan Ghe kembali bertemu dan menjalin kasih seperti dulu ??? Atau menjadi teman biasa???

Harapan Author kalian bisa terhibur dengan cerita First Love Story ini dan bisa menjadikannya sebagai Reading List kalian

Nantikan Sequelnya ya!!!

First Love Story [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang