FLS 35

440 13 0
                                        

Andrew menyesali semua yang dibuatnya dan meminta maaf dengan tindakannya waktu itu di restoran sehingga Ghe bisa masuk rumah sakit.

Andrew berkali-kali meminta maaf kepada Ghe yang saat ini terbaring tak sadarkan diri, membuat dirinya menjadi lebih merasa bersalah dengan apa yang menimpa Ghe.

"Ghe maafin gue, gue tahu gue salah semua yang lo bilang ke gue gak gue denger. Gue mohon Ghe bangun lo gak sayang ya sama gue" Andrew berbicara dengan Ghe namun tak ada respon apa-apa dari Ghe.

Andrew yakin kalau Ghe pasti mendengarkan apa yang di ucapkannya, namun masih marah karena Andrew.

Semalaman Andrew tak tidur hanya bisa meminta maaf kepada Ghe dan pada akhirnya permintaan maafnya membuahkan hasil Ghe sadarkan diri dan membuka matanya.

"Ghe.... Lo udah sadar ya, lo mau makan atau lo mau minum?" tanya Andrew melihat Ghe yang tersenyum kepadanya.

"Lo itu ditanya kok malah senyum, lo gak liat apa mata gue seperti mata panda semalaman nungguin lo" ucap andrew sekali lagi.

"Makasih" ucapan Ghe tak didengar Andrew yang kala itu hanya memakai masker oksigen.

"Lo ngomong apa?" tanya Andrew sekali lagi.

Ghe membuka masker oksigen dan mendekatkan wajahnya ke telinga Andrew dan berbisik kepadanya.

"Makasih udah nungguin gue" ucap Ghe sambil tersenyum kepadanya.

"Udah seharusnya gue nungguin lo seperti ini, lo seperti ini juga kan gara-gara gue Ghe" Andrew balik tersenyum kepada Ghe.

Keduanya hanya bisa berbisik-bisik karena Stefan dan Adit sedang tidur disofa dan Andrew tak mau membangunkan mereka dengan berbicara seperti biasa.

"Kamu udah gak marah lagi kan sama aku?" tanya Andrew

"Marah dong, kan kamu yang udah buat aku jadi gini" ucap Ghe sepelan mungkin agar Adit dan Stefan tak mendengarnya.

"Marahan kok manggil aku kamu, kalau kita marahan juga manggil lo gue" jawab Andrew dan Ghe hanya bisa tersenyum melihat tingkah Andrew.

Sementara Adit dan Stefan tertidur, Andrew mengambil kesempatan untuk mengajak Ghe jalan-jalan keluar, namun Ghe dengan secepatnya menarik tangannya dan memegang wajah Andrew.

"Gara-gara kemarin ya, wajah lo jadi gini" ucapan Ghe membuat Andrew mengurungkan niatnya untuk pergi.

"Lo tenang aja, gue gak apa-apa kok. Pasti bentarblagi hilang semalam udah gue kompres dengan es batu" kata Andrew menjelaskan.

"Ya udah kalau gitu, lo tidur aja disini. Gue tahu pasti dari semalam lo merasa bersalah ya dan gak tidur" kata Ghe pada Andrew yang kala itu sedang menguap didepan Ghe.

"Kok lo bisa tahu sih apa yang gue kerjakan semalam, atau jangan-jangan..." ucapan Andrew berhenti seketika karena suara-suara dibelakangnya tak bisa membuat keduanya melanjutkan percakapan.

"Selamat pagi Sayang" ucap Stefan bercanda lagi dan lagi

"Lo itu ya, gak ada kapok-kapoknya kemarin. Bercanda melulu hidup lo" ucap Ghe yang memukul lengan Stefan yang kala itu berada didekatnya.

"Iya..iya ampun nona" ucap Stefan

"Gimana urusan kalian udah baikan kan?" tanya Ghe lagi

"Udah, apa yang gue bilang mereka harus didamaikan kalau ada yang pingsan atau ada kejadian yang harus bisa membuat keduanya bisa berdamai" ucap Adit panjang lebar.

Ucapan Adit tak dihiraukan keduanya karena dokter telah datang untuk memeriksa keadaan Ghe dan sudah memperbolehkan Ghe untuk pulang ke rumah.

**********
Segini dulu ya readers....
Nanti dilanjutin lagi soalnya udah mau tamat nih cerita..

Masih lama kok masih ada 15 part lagi sih.

Nantikan kelanjutan ceritanya ya
Jangan lupa baca dan Vomment kalian agar Author bisa lanjutin nulisnya.

Thanks for readers

First Love Story [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang