chapter 12

5.9K 358 38
                                    

"Ino... Kau harus membantuku!! "

"Aku sungguh minta maaf sakura, aduuhh lihat sai sudah mengirimkan banyak pesan untukku, dia pasti sedang menungguku, maaf yaa sakura... Sungguh aku minta maaf.. Aku pergi dulu jaa ne"

"Ciihh... Dasar tidak Setia kawan"

Mengerucutkan bibirnya saat ino telah pergi dari hadapannya ia kemudian membalikkan badannya berjalan dengan lesuh menelusuri koridor sekolah yang sudah sepi.

15 menit yang lalu

Sakura dan ino sedang merapikan bukunya memasukkan kedalam tas masing-masing.

"Heii... Ino kita singgah makan ramen yukk.. Mumpung aku lagi baik, bagaimana kau mau? "

"Tentu saja aku mau... Ayo aku sudah lapar"

Keduanya kemudian berjalan keluar kelas sambil berbicara.

"Bagaimana perkembangan mu dengan sasuke sensei? "

Ino memulai pembicaraan sambil mengambil sepatunya yang berada di lokernya.

"Haaaa.... Tidak ada perkembangan ino, yaa gitu-gitu ajah"

"Dia memang susah ditaklukkan, tapi aku akan selalu mendukungmu"

"Hmm.. Terimakasih"

Sakura baru juga akan memakai sepatunya, panggilan suci telah ada untuknya, ia berusaha menghiraukan panggilan itu namun sayang orangnya sudah berdiri didepannya. Ia kemudian memberikan senyuman paksa terhadap orang didepannya.

"Heii... Sakura jangan coba-coba kabur, hari ini adalah jadwal piketmu"

"Benarkah? Jadwal piketku itu besok bukan sekarang hahaha"

Sakura berhenti tertawa dan memandang kesal kepada kertas yang merupakan jadwal piket dikelasnya itu dan memang benar disana tercatat namanya bahwa hari ini adalah jadwal piketnya.

"Kau tidak bisa mengelak lagi haruno"

"Hahaha... Mungkin aku salah lihat kupikir piketku besok"

"Terserahlah... Cepat sana bersihkan kelas"

"Iya.. Iya.. Aku tau ino kau harus..... "

"Ahh... Saiii..kenapa dia mengirim pesan sih? Oohh dia sedang menungguku yaa.. Baiklah tunggu aku ya sai.. "

"Yaa.. Kau tidak ingin membantuku? "

"Ahh.. Maaf sakura aku ada janji dengan sai"

"Ciihh.. Tadi dia sangat bersemangat untuk makan ramen bersamaku"

"Maaf sai tiba-tiba mengirim pesan"

"Mana coba kulihat"

Ino menatap sakura yang sekarang menatapnya dengan tatapan tajam pertanda bahwa ia tau kalu ino sedang berbohong padanya.

"Hahaha... Aku sudah menghapusnya sakura, takut ibuku nanti melihatnya diakan tidak membiarkanku pacaran dulu iya hahaha"

"Ino... Kau harus membantuku!! "

"Aku sungguh minta maaf sakura, aduuhh lihat sai sudah mengirimkan banyak pesan untukku, dia pasti sedang menungguku, maaf yaa sakura... Sungguh aku minta maaf.. Aku pergi dulu jaa ne"

"Ciihh... Dasar tidak Setia kawan"

Dan berakhirlah sakura seperti sekarang ini berjalan sambil Mengerucutkan bibirnya dengan lesuh menelusuri koridor sekolah yang sudah sepi. Dan yang membuat sakura kesal setengah mati sekarang adalah bahwa dia ditinggal sendiri untuk piket. Dia hanya bisa menghelah nafas berdoa yang terbaik untuk temannya yang tega meninggalkannya, kemudian melaksanakan tugasnya.
.
.
.
.
"Tadaimaa... "

love you sensei..!!(complete)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang