"AHHHH... AKU TIDAK MAUU!! "
"SAKURA! "
"AYAAHHH... "
"sudahlah sakura cepat bereskan barang-barangmu! "
Untuk kesekian kalinya sakura harus menangis sakit hati akibat ayahnya yang datang menjemput ia dan ibunya untuk pindah. Yah... Ini memang sudah dua minggu berlalu dan ia telah ujian semester akhir bahkan ia telah mengetahui nilainya dan telah mendapatkan surat pindah dari kepala sekolahnya, tapi ia sungguh tidak tau bahwa waktu terasa begitu cepat baginya. Dan tentu ia dengan cepat pula meninggalkan tempat ia besar disini dan meninggalkan seseorang yang sangat ia sayangi.
Namun sekarang apa yang bisa ia perbuat tentu ia akan menuruti ayahnya dan sekarang iapun telah membereskan barang-barangnya bahkan semuanya telah ada diatas mobil. Berjalan dengan gontai menuju mobilnya dan melihat ibu dan ayahnya sudah menunggu disana kembali menundukkan kepalanya tak percaya semuanya seakan waktu berlalu dengan cepatnya."Heii... Yang semangat dong! Kitakan akan kesini lagi.. Hmm! "
Sakura yang memasuki mobilnya merasakan ibunya mengelus kepalanya memberikan semangat padanya tak berpengaruh sedikitpun malah ait matanya kembali jatuh ketanah yang sedang ia pijak itu."Tapi... Ibu... Aku belum pamit sama teman-tamanku... Dan juga sasuke sensei yang sudah membuat nilaiku Bagus ibuuu" ibu sakura memandang anaknya sedih, sungguh ia juga tidak mau pindah dari tempat yang penuh kenangan ini namun apaboleh buat pekerjaan membuat semuanya berubah.
"Sudahlah... Ayo cepat masuk nanti kita ketinggalan pesawat! " kata ayah sakura lembut namun tetap dengn nada memerintah itu membut ibu dan anak itu masuk kedalam mobil. Sakura mendudukkan dirinya pada kursi belakang dan menyandarkan kepalanya pada kaca mobil menatap rumahnya tepatnya samping rumahnya yang membuatnya menitihkan airmatanya untuk kesekian kalinya, membuat hidungnya dialiri oleh ingus dan membuat kedua matanya menjadi sembab.
"Hikkss.. Hikss.. Sensei tidak menepati janjinya" lirih sakura menatap nanar rumah sasuke dalam diam berusaha menahan air matanya dan suara isakan tangisnya agar tidak terdengar oleh kedua orang tuanya. Ayah dan ibunya yang melihat putrinya hanya bisa menghelah nafas kemudian ayahnya berniat untuk menjalankan mobilnya namun terhenti saat sang istri memegang tangannya yang sedang memegang setir mobil itu."Tunggulah sebentar... "
"Ayolah... Tapi... "
"Kau tidak kasihan padanya... " kedua orang yang ada dibangku paling depan mobil itu menatap anaknya dari cermin yang sekarang telihat kaget melihat seseorang yang berlari menghampiri mobil merek, dengn cepat sakura membuka pintu dan keluar dari mobil itu.
"SAKURAA....!!" teriak gadis berambut pirang ikat satu langsung memeluk sakura yang sudah berada diluar mobilnya.
"Hikss... Hikss.. Kukira kau tidak akan datang! "
"Issshhh... Hikss.. Tentu saja kami datang... " melepas pelukan sahabatnya dan menatap teman-temannya yang berada dibelakang sahabatnya ino.
"Terimah Kasih kalian sudah mau datang kesini!! "
"Tentu kami akan datang! Kaukan teman kami hiks"
"Kami akan sangat merindukanmu hiks"
"Tak ada lagi kekacauan yang terjadi dikelas hiks"
"Kelas akan jadi sepi nantinya hiks "
"Kami akan menunggumu" perkataan terakhir yang diucapkan oleh pemuda berambut mera dengan tato Ai dikepalanya mengakhiri perkataan semua yang ada disana. Sakura yang sedari tadi sudah bercucuran air mata kemudian berjalan memeluk satu persatu teman sekelasnya itu dan diakhiri oleh pelukan ino. Menatap sekilas semua temannya kemudian tersenyum lembut dan masuk kedalam mobilnya yang sudah ada kudua orang tuanya menunggunya sejajak tadi dan melihat semua yang dilakukan para remaja itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
love you sensei..!!(complete)✔
Fanfictionbagaimana cara sakura agar dapat meluluhkan hati seorang uchiha sasuke guru privatnya yang cuek dan dingin