Mentari mulai terbit menggantikan posisi rembulan yg mulai lelah menyinari sepanjang malam, setelah shalat subuh mereka bergegas untuk masuk ke dalam kelas
" Tania kamu sudah siap masuk ke kalas??" Tanya aisyah yang tengah sibuk mencari hijabnya
" iya, kamu masih lama aisyah, karena 10 menit lagi kita masuk kelas " tanya tania yang sedang sibuk merapikan meja belajarnya
" aisyah sebentar lagi ada jam calon imamku jadi kamu harus segera bergegas " ledek fitri yang sibuk sendiri memainkan ujung kerudungnya di bibir pintu menunggu kedua sahabatnya
" yaudah kalian berangkat dlu aja nanti saya akan menyusul " pinta aisyah yang masih sibuk mencari hijabnya
" yaudah kami duluan , dan kamu jangan sampai terlambat " ucapan tania yang membuat aisyah tersenyum dan menepuk pundak salah satu sahabatnya itu
" tenang saja aku akan datang " ucap aisyah dengan penuh keyakinan
"Assalamu'alaikum " ucapan salam dari kedua sahabatnya yang mulai menjalan menjauhi pintu kamar
" Wa'alaikumus salam " jawabya yang masih sibuk dengan mencari hijabnya
Aisyah masih mencari hijabnya ia mencari di atas tempat tidur lalu ia melihat di kolong tempat tidurnya ia melihat kain berwarna hijau senada dengan seragamnya saat itu.
" Alhamdulillah, hijabku " ucapan syukur yang terlontar dari bibir aisyah, ia segera mengambil dan memakainkannya di kepalanya yang tertutupi ciput berwarna hijau.
" aku tidak akan telat" ucapnya dengan yakin yang tengah memakai hijabnya di depan kaca besar di pojok kamarnya
Saat dia ingin berangkat menuju kelas ia menyenggol buku biru yang berada di atas meja belajar tania, buku tersebut terjatuh dan terbuka di halaman pertama, tanpa sengaja ia mengambil buku biru yang selama ini di simpan sahabatnya.
" Akan kusimpan rasa ini sendirian. Hanya aku hatiku dan Allah yang tau perasaan ini. Perasaan yang tak mungkin terungkap..
Perasaan yang hanya bisa selamanya tersimpan. Dalam diam aku berdo'a semoga kau baik baik saja.Aku disini kau disana kita bukan hanya terpisah oleh jarak tetapi juga oleh perbedaan yang tak mungkin bersatu.
Aku harap rasa ini bukanlah rasa yang sesungguhnya.
Jika ini memang rasa yang sesungguhnya aku pasrahkan semuanya ya Allah, aku sudah lelah menahan rasa ini rasa yang setiap hari semakin besar kepadamu wahai ustadz.
Saat aku berada di dekatnya jatungku terasa bedegup kencang tetapi bibirku diam dan hanya bisa berkata di dalam hati " Ya Allah hilangkanlah rasa ini ... Aamiin ..." " isi di halaman pertama berhasil membuat pipi aisyah basah dengan air mata, saat ia ingin membuka lembaran selanjutnya ia mendengar bel berbunyi menandakan sudah waktunya masuk kelas, ia segera menutup buku biru tersebut dan menaruhnya di atas meja belajar tania aisyah segera berlari menuju jam pertamanya."Assalammu'alaikum ustadz " ucapan salam dari aisyah yang sedang berdiri di bibir pintu kelasnya
"Wa'alaikumus salam" jawaban salam serempak 1 kelas
" Aisyah mengapa kamu terlambat ? " tanya ustadz Ahmad dengan lembut
"Maaf ustadz tadi hijabku hilang dan aku harus mencarinya terlebih dahulu "
"Kau temui dimana hijabmu??"
"Di kolong tempat tidur ustadz"
"Berarti kamu yang lalai menaruhnya , kamu tau aisyah Allah tidak menyukai orang orang yang lalai terhadap apapun, Allah menyukai hambanya yg rapih dan bersih, cobalah untuk menaruh barang barang dengan rapi, kamu mengerti??"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Sampaikan Cinta Ini Dalam Do'a
RomanceAku Mencintaimu dalam untaian do'a do'aku. Meskipun pada akhirnya kita terpisah dan aku hanya akan hidup dengan kenangan yang telah kita lukis bersama namun aku tetap akan mencintaimu dalam setiap do'aku.