Bagian 21 :Insya Allah Halal

312 21 0
                                    

Kita dipersatukan untuk saling melengkapi, kau ,aku dan masa depan


Matahari telah terbit semua persiapan pernikahan tengah dilakukan, kebahagiaan menyeliputi pesantren.

"taruh bunga ini disana" pinta yusuf pada pendekor ruangan tersebut

"biar aku yang menaruhnya" ucap aisyah yang segera mengambil rangkaian bunga itu

"tidak usah, aku saja"'

"tidak apa-apa,lagi pula aku sedang tidak ada kerjaan"

"bantu aku untuk menata ruangan ini aja, biasanya wanita paling jago buat nata-nata ruangan"

"nata atau beres-beres" ledek aisyah yang membuat yusuf tertawa

"ehhh ada kalian di sini ayuk cepat bantu aku" ucap ali

"udah lama gak keliatan li, kamu kemana?" tanya yusuf

"aku sibuk ngurusin pesantren tauu, kan ahmad dan fikri meninggalkan ku sendirian di sini, mereka membiarkan kesepian menghampiri dan menyelimutiku " ucap ali yang membuat aisyah tertawa

"kenapa kau tertawa, kau tidak melihat ekspresi ali yang kelihatan sedang gembira" ucap yusuf

"kau dengan ahmad sama saja selalu saja meledekku " keluh ali

"kalian lanjutkan saja, aku akan membantu fitri merangkai bunga di sana" ucap aisyah yang segera berjalan melewati mereka

"apakah kau menyukainya??" tanya ali

"omong kosong apa ini" ucap yusuf

"ahmad dulu juga gitu, menepis apa yang dikatakan hatinya" jelas ali

"kau ini ingin membantu membereskan atau ingin meramal"

"gak boleh percaya kita tuh sama ramalan"

"kalo lamaran gimana?" ledek yusuf

"gila kamu yuf" ucap ali merekapun tertawa

*****

Aisyah berjalan menuju kamar tania entah mengapa fikirannya terhenti dan terfokus pada yusuf.

"mengapa tawanya menjadi dambaan, mengapa senyumnya menjadi pujaan dan mengapa dirinya menjadi idaman untukku entah apa yang telah terjadi di dalam lubuk hati ini mengapa aku merasa begitu mengenalnya" gumam aisyah

"mengapa aisyah berjalan dalam lamunan" ucap tania pada dirinya sendiri dengan segera tania menghampiri aisyah dan menepuk pundak sahabatnya itu.

"iya ada apa?" tanya aisyah

"ada apa denganmu? Ayuk masuk ke kamar ku" ajak tania yang segera menarik tangan aisyah

"ada apa sih tania?" tanya aisyah

"jangan terbiasa melamun, gak baik apa lagi sambil jalan nanti kalo kamu jatuh gimana?" jelas tania

"maaf kan aku entah mengapa akhir-akhir ini pikiranku kacau" jelas aisyah

"yaudah, oh yah ka yusuf punya sesuatu aku rasa itu cocok buat kamu, emang sih itu punya masa kecilnya dia" jelas tania

"emang apaan ?" tanya aisyah

"sebentar " ucap tania sambil mencari mahkota itu di dalam koper milik kakaknya itu, setelah mendapatkannya tania segera memperlihatkannya kepada aisyah

"aku mengenal benda itu, tapi apakah, aku harus memastikannya dulu" gumam aisyah di dalam hati

"hayy, coba sini aku pakaikan" ucap tania yang segera memakaikannya ke atas kepala aisyah

Ku Sampaikan Cinta Ini Dalam Do'aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang