Bagian 19 : Kebahagiaan Yang tertunda

397 22 3
                                    

Setiap perjuangan akan selalu merasakan sebuah kegagalan, setiap pertemuan tak harus berakhir dengan persatuan, tak semua cinta mengalami keberuntungan dipersatukan dalam ikatan suci dan bersama hingga akhir hayat


Persiapan pernikahan tengah dilakukan dari mulai hiasan hingga makanannya, kini mulai dipersiapkan, waktu seakan berjalan begitu cepat tak terasa kurang dari 2 hari lagi Tania akan menikah dengan ahmad, semua persiapan mendekati sempurna, gaun yang akan dikenakan taniapun sudah siap. Semua orang dipesantren terlihat sangat sibuk dan ikut merasakan kebahagiaan mereka.

"Tania ...." Panggil aisyah yang berada di bibir pintu dan melihat Tania tengah termenung di dalam kamar

"iya ..." ucap Tania yang menoleh kearah aisyah dengan tatapan kosong

"kenapa hanya termenung?mikirin apa sih ?"Tanya aisyah yang segera masuk ke dalam kamar

"fitri ..."jelas Tania dengan nada sedih

"dia sudah ikhlas Tania" jelas aisyah yang tangah duduk menemani Tania di atas tempat tidurnya

"aku ingin mendengar hal itu langsung darinya" ucap Tania dengan penuh khawatir

"ko sepertinya kamu khawatir banget sih Tania?" Tanya aisyah yang terlihat bingung dengan tingkah tania

"entah kenapa aisyah hati ini begitu gelisah " jelas tania

"kamu gelisah, karna sebentar lagi kau tak akan membuat sebuah kata-kata indah lagi di dalam buku untuk ustadz ahmadmu itu"ledek aisyah

"ih aisyah " ucap Tania sambil mencubit pipi sahabatnya itu

"apa sih taniaaa... mulai hari ini hanya akan ada sebuah senyuman diwajah cantikmu itu " ucap aisyah yang membuat Tania tersipu malu

"dan hanya akan ada kebahagiaan didalam hidupmu " sambung aisyah

"do'akan aku yah" pinta Tania

"akan selalu aku do'akan" ucap aisyah yang segera memeluk Tania dengan erat

****

Hari mulai berganti saat-saat yang ditunggupun telah tiba yaitu pernikahan antara Tania dan ahmad, masjid di pesantren terlihat sangat ramai diisi oleh para tamu dan santri yang ingin melihat ahmad mengucapkan janji sucinya.

"aisyah aku gugup ..." ucap Tania yang tengah duduk di depan cermin

"hai sahabatku, coba sini aku lihat wajah gugup dari seorang Tania" ucap aisyah yang segera merendahkan tubuhnya di hadapan Tania

"aku tak melihat wajah gugup yang aku lihat wajah cantik yang telah dilukis dengan make up alami yang membuatnya terlihat sangat cantik" jelas aisyah yang membuat Tania tersipu malu

"kau ini pintar sekali merayu" ucap Tania

"aku selalu berdo'a untuk datangnya hari ini, namun entah mengapa ada rasa gelisah di dada, ada khawatir dalam diri, Ya Allah semoga semua baik-baik aja, " gumam Tania dalam hati

Akad nikah akan segera dimulai ahmad beserta keluarga sudah tiba dan sedang berada di dalam masjid, penghulu dan para saksipun sudah berada di tempatnya, acara ijab qobul pun akan segera dimulai, suasana hening terasa di dalam masjid, terlihat sekali kesakralannya.

"ahmad sudah siap?" Tanya abi Tania

"Insya Allah abi" ucap ahmad dengan suara yang meyakinkan

"bismillahirohmannirohim " ucap penghulu

"saya nikahkan putri saya Tania binti rahman dengan seperangkat alat sholat dan uang tunai sebesar 10.000.000 dibayar tunai " ucap abi Tania

"saya terima... " ucap ahmad

Ku Sampaikan Cinta Ini Dalam Do'aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang