Bagian 9 : Mungkin Cukup Dengan Do'a

1.1K 52 1
                                    

"TIDAK ADA SESUATU YANG LEBIH BESAR PENGARUHNYA DISISI ALLAH TA'ALA
SELAIN DO'A ( HR. TIRMIDZI)"

Kepergianku untuk mengikhlaskanmu itu lebih baik dari pada aku harus tersakiti di setiap detiknya
Kepergianku adalah keputusan yang tepat untukmu dan juga diriku agar kamu mengerti bagaimana rasanya kehilangan dan agar kamu dapat belajar dari semua yang terjadi saat ini..

--(Tania)

Matahari pun terbit menggantikan sinar rembulan yang mulai lelah menyinari sepanjang malam jam di kamar tania menunjukkan pukul tujuh keberangkatan tania menuju kairo mesir adalah jam 9 tapi tania memilih datang lebih awal karena ingin menenangkan fikirannya yang kacau

"Tania kamu sudah mempersiapkan semuanya?" Tanya aisyah sambil menutup koper milik tania

"Aku sudah bereskan dan sebentar lagi taxi datang menjemputku ke bandara " ucapnya sambil membawa kopernya ke luar kamar

"Kamu hati hati ya" ucap fitri dengan nada yang sedih tania menoleh kearahnya dan memeluknya

"Insya Allah, kamu jangan sedih lagi kan ada aisyah kamu harus terbuka dengannya" bisik tania di telinga fitri, fitri hanya mengangguk memahami perkataan tania

"Assalamu'alaikum" terdengar ucapan salam yang tak jauh dari kamar mereka tania mengengok kebelakang ternyata ustadz ahmad yang berjalan menuju kamar mereka

"Wa'alaikumus salam ustadz" jawaban salam dari mereka

"Tania taxi kamu sudah sampai" ucapnya dengan pandangan menunduk kebawah

"Baik ustadz" ucap tania yang menoleh kepada kedua sahabatnya

"Mari saya bantu bawa kopernya" ucapan ahmad dengan lembut yg dibalas dengan anggukan kepala tania

"Kelembutanmu membuatku semakin terpesona akan sosokmu sosokmu memang sulit dimengerti dan sulit untuk kupahami yang aku ketahui adalah sosokmu yang lembut, tegas dan penuh dengan karisma. Banyak hal yang menjadi sebuah pertanyaan dalam diriku pertanyaan yang hanya akan terjawab dengan berjalannya waktu. Sosokmu akan selalu aku rindukan, jujur ini sulit bagiku karena aku akan pergi dari seseorang yang selama ini membimbingku menjadi yang lebih baik " (Gumam tania dalam hati) sambil melirik ke arah ahmad yang sedang berjalan sambil membawa kopernya

Mereka berempat berjalan fitri dan ustadz ahmad berjalan beriringan meskipun ahmad sedikit mempercepat langkah kakinya karena dia tau kalau fitri bukanlah mahramnya aisyah yang melihat ahmad dan fitri menoleh ke tania yang berjalan dengan pandangan mengarah ke gerbang pesantren hanya untuk menghindari pandangannya melihat ahmad dan fitri, setelah sampai di gerbang tak banyak teman teman tania yang menunggunya hanya ada beberapa orang saja, kerena banyak dari mereka yang sedang mengikuti pelajaran, yg ada hanya aisyah fitri ustadz ahmad, ustadz fikri, ustadz ali, umi dan abi ustadz ahmad dan 4 orang teman tania dari kamar yang berbeda ahmad segera menaikkan semua koper tania kedalam taxi setelah itu ahmad berjalan dan berdiri di samping ali.

"Aku pergi ya, kalian semua baik baik disini" ucap tania kepada teman temannya

Tania segera mencium tangan umi dan abi ustadz ahmad lalu bersalaman dengan para ustadz setelah selesai langkah kakinya menuju ke depan pintu taxi dan masuk ke dalam taxi

"Assalamu'alaikum" ucapan salam tania sambil menenyatukan kedua tangannya dari dalam taxi

"Wa'alaikumus salam" jawaban salam dari mereka

Taxi tania melesat menuju bandara setelah taxi tania pergi dari gerbang pesantren para ustadz serta umi abi ustadz ahmad masuk kedalam pesantren begitu pula dengan fitri namun aisyah dan ustadz ali masih berdiri di depan gerbang sambil melambai lambaikan salah satu tangan mereka

Ku Sampaikan Cinta Ini Dalam Do'aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang