Bagian 3 : Mencoba Sabar Dan Tabah

1.4K 49 2
                                    

Rembulan mulai bersinar menyinari pesantren yang malam ini ramai karena akan digelar pensi tahunan di pesantren banyak orang tua santri wati dan santri yang datang ke pesantren untuk menjenguk serta menonton pertunjukan di pesantren tak terkecuali orang tua fitri yang datang pada malam itu seperti yang di katakan fitri orang tuanya bukan hanya untuk menjenguk serta menonton pertunjukkan tetapi juga untuk menjodohkan putrinya dengan ustadz ahmad

"Saiful tolong kamu pindahkan bangku ini kesana"ujarnya menunjukku pojok kanan aula pesantren yang sangat luas dan indah karena sebelumnya sudah di hias

"Baik pak ustadz"ucap saiful sambil mengangkat bangku yang di tunjuk oleh guru barunya tersebut

"Assalamu'alaikum" terdengar suara ucapan salam dari belakang alipun menoleh kebelakang yang ternyata itu ustadz ahmad

"Wa'alikumus salam sahabatku" jawaban salam dari ali yang menepuk pudak sahabatnya itu

"Kayanya sahabatku sedang sibuk nihh"ledek ustadz ahmad

"Tidak, saya hanya di perintah umi untuk merapih bangku di aula, ada apa kemari wahai ustadz ahmad" ucapnya dengan nada sedang membacakan puisi

"Mohon maaf ali saya di berikan titah oleh paduka raja abi untuk memberitahumu -"

"Memberi tahu apa wahai sahabatku ??"

"Yeehhh makanya kalau orang lgi ngomong jangan di potong dlu, dengerin dulu" ujar ustadz ahmad sambil menyentil kening sahabatnya itu

"Kebiasaan kamu gak berubah mad suka banget nyentil keningku ini " ujar ali sambil tertawa geli melihat tingkah sahabatnya

"Emangnya aku tuh ultramen harus berubah, li kamu di perintah sama abi untuk jadi MC di acara malam ini"

"Lah emang kenapa mad??" Tanya ali sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal

"MC nya sakit ali, jadi gantiin yaa"

"Baiklah, nanti kamu kasih tau aja acara malam ini apa saja"

"Baiklah"

××××××××××(di kamar kamar tania,aisyah dan fitri)

"Aisyah fitri baju yang bagus baju yang mana??""tanya tania yang menunjuk baju ungu di dalam lemari bajunya

"Tania kamu jangan pakai baju yang itu, baju itu udh sering kamu pakai kalau ada acara"ujar fitri yang sedang mengambil kotak hadiah untuk tania

"Kamu pakai baju yang ini saja yaa"ujar fitri sambil membuka kotak tersebut yang ternyata isinya baju gamis biru muda dengan tidak terlalu banyak ornamen membuat bajunya terlihat elegan di padukan dengan hijab pasmina berwarna senada membuat nya semakin indah

"Tapi ....."

"Tapi apa sih sahabatku, fitri udh ngasih kado terbaiknya jadi kamu harus menerimanya"sambung aisyah yang langsung memeluk sahabatnya

"Baiklah "ucap tania pasrah

"Nah gitu donk,udh sana ganti bajunya" ucap fitri yang mendorong tania masuk kedalam toilet di kamarnya

Pesantren disini memang sangat bagus selain fasilitasnya yang modern tapi peraturan disini juga tidak kalah ketatnya setiap pagi banyak ustadzah yang berkeliling untuk membangunkan santri wati jika tidak shalat subuh maka hukumanya sangatlah berat

Crek ..... tania keluar dari kamar mandi dengan gamis biru mudanya yang cocok untuknya dipadukan dengan hijab pasminanya membuatnya seperti bidadari dengan pipi memerah tania menghampiri kedua sahabatnya

"Bagaimana??"tanya tania sambil membolak balikkan tubuhnya

"Masya Allah tania kamu ini bidadari dari mana sihh "ujar aisyah yang kagum akan kecantikan yang di miliki oleh sahabatnya tersebut

Ku Sampaikan Cinta Ini Dalam Do'aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang