Berapa tetes air mata lagi yang harus jatuh hanya untuk mencintaimu??
Berapa lama lagi harus bertahan dalam posisi ini??
Dirimu bagaikan bunga mawar indah namun begitu menyakitkan.
---(Tania)Matahari mulai terbit suasana di kamar tania sangatlah berbeda tidak ada senyuman maupun candaan semua terasa hampa dan sunyi yang ada hanyalah air mata yang jatuh dari mata mereka masing masing mereka seakan menjadi kehilangan semangat dalam hidup mereka, kehilangan kekuatan dan kehilangan harapan untuk melanjutkan hidup mereka.
"Aisyah sekarang kita liburkan dan gak ada jam pelajaran??" Tanya tania yang masih duduk di atas tempat tidurnya
"Iya tania kita gak ada jam" ucap aisyah yang juga masih berada di atas tempat tidurnya
"Baiklah " ucap tania yang menoleh ke atas meja belajarnya dan dia melihat setumpuk buku anak anak satu kelas yang belum di kumpulkan ke ustadz ahmad
"Astagfirullah hal'azim aisyah" teriak tania sambil menengok ke arah aisyah
"Ada apa tania??" Tanya aisyah yang segera bangun dari tempat tidurnya
"Buku anak anak blum aku kasih ke ustadz ahmad"
"Kirain apaan yaudah sana kasih"
"Tapi berantakan penampilanku"
"Ngurusin banget si tania" ucap aisyah yang kembali membaringkan kepalanya di atas bantal
Tania hanya tertawa mendengar ucapan aisyah, tania segera bergegas untuk menuju rumah ustadz ahmad
"Aisyah aku pergi dulu ya" ucap tania yang berada di bibir pintu kamar mereka
"Iya tania aku akan menjaga fitri"
Tania segera berlalu menuju ke rumah ustadz ahmad saat tania berada di depan pintu tania melihat pintunya terbuka tania melanjutkan langkahnya dan terlihat abi umi dan ustadz ahmad sedang berkumpul dan membicarakan hal yang cukup serius.
"Bagaimana dengan hubunganmu dengan fitri??" Tanya abi dengan wajah serius
"Ahmad gak tau abi"
"Bagaimana kalau abi langsung lamar fitri??" Tanya abi ahmad yang membuat ahmad menengok kearah abinya
Tok.....tok... ketukan pintu di rumah ahmad yang di ketuk oleh tania
"Assalamu'alaikum " ucapan salam tania yang membuat semua yang ada di sana kaget
"Wa'alaikumus salam" jawaban salam dari abi umi dan juga ahmad
Ahmad terlihat kaget begitu melihat tania ada di depan pintu ia pun hanya bisa menghela nafas panjang untuk menutupi hatinya yang tergores begitu pula dengan tania
"Ada apa nak??" Tanya abi ahmad yang melihat ke arahnya
"Gini abi tania cuma mau ngumpulin buku tugasnya ustadz ahmad" ucap tania yang terus menarik nafas panjang untuk menguatkan dirinya
"Taruh saja dekat meja sebelah tv itu nak" ucap abi ahmad yang menunjuk meja di samping tv tania hanya bisa mangangguk dan menurutinya tania berjalan mendekati meja tersebut dengan tatapan kosong setelah menaruh buku tersebut tania kembali menarik nafas panjang dan berjalan kembali menuju kehadapan abi ustadz ahmad.
"Baiklah abi saya permisi dulu Assalamu'alaikum " ucapan tania yang segera pergi keluar dari rumah ustadz ahmad
"Wa'alaikumus salam" jawaban abi umi dan ahmad
"Abi umi ahmad ke kamar dulu ya" ucap ahmad yang segera pergi masuk ke kamarnya
Tania berlari menuju kamarnya sambil menahan tangisnya tania berusaha kuat menahan semuanya setelah sampai di depan pintu tania kembali menarik nafas panjang agar fitri tidak terbangun dari tidurnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Sampaikan Cinta Ini Dalam Do'a
RomanceAku Mencintaimu dalam untaian do'a do'aku. Meskipun pada akhirnya kita terpisah dan aku hanya akan hidup dengan kenangan yang telah kita lukis bersama namun aku tetap akan mencintaimu dalam setiap do'aku.