Bagian 23 : Kisah Kita

314 14 0
                                    

Sinar sang mentari belum saja terbit namun ahmad sudah bangun untuk melaksanakan sholat malam lalu ber dzikir, tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 4.30 pagi ahmad segera membangunkan wanita yang beberapa jam lalu ia nikahi

"bangunn tania ..." ucap ahmad sambil mengelus lembut kepala tania

"hmm ..." sahut tania yang mulai membuka matanya

"Assalamu'alaikum manizz ku" ucap ahmad dengan lembut lalu mengecup kening tania

"Wa'alaikumussalam Imutz ku" balas tania, lalu dengan kencangnya mencubit pipi ahmad

"aduhhh ..." keluh ahmad lalu menatap tania yang tengah menertawainya

"maafkan aku sayang" ucap tania dengan memengang kedua telinganya

"yaudah sekarang kamu siap-siap sholat gih, aku mau wudhu lagi" jelas ahmad yang segera meninggalkan tania

Mereka segera bersiap-siap untuk sholat subuh berjamaah di masjid pesantren, ahmad terlihat sedang mengambil mukenah untuk tania pakai nantinya

"mukenahku sudah disiapkan?" tanya tania yang baru saja keluar dari kamar mandi

"iya, supaya cepet"jelas ahmad yang segera meninggalkan tania dan pergi keluar rumah

"aku kira cuek dan dinginnya udah ilang ternyata masih ada" kesal tania lalu memajukkan sedikit bibirnya dan menghela nafas panjang

Mereka segera berjalan menuju masjid, kenangan dimasa lalu seakan mengikuti mereka seakan-akan kenangan itu kembali terjadi mereka hanya dapat tersenyum sambil memandang kesekeliling pesantren. Setelah sampai di masjid ahmad dan tania segera melaksanakan sholat shubuh, tak lama sholatpun selesai tania segera berjalan keluar masjid disana ia melihat aisyah tengah berdiri dan memandangi taman pesantren yang terhampar luas

"sedang apa kakak ipar" sapa tania

"jangan memanggilku seperti itu, aku sahabatmu" jelas aisyah

"oke-oke, tapi kamu sedang apa?" tanya tania

"mengenang masa lalu yang indah bersama kalian disini"

"begitu banyak kenangan yang tercipta dalam rentang waktu yang sebentar"

"benar tania, aku masih ingat saat aku mengantarkanmu ke kamar yang aku tempati"

"aku masih sangat ingat, apa lagi saat kau mengajariku berbahasa arab" ucap tania sambil tertawa kecil

"aku masih sangat ingat kepolosanmu, saltingmu saat bertemu ahmad, dan tingkahmu yang lain" jelas aisyah sambil mencubit pipi tania

"assalamu'alaikum semua" ucapan salam dari fitri yang sedang berjalan menghampiri tania dan aisyah

"wa'alaikumussalam" jawab tania dan aisyah

"sedang apa kalian disini?" tanya fitri yang segera bergabung dengan tania dan aisyah

"membicarakan masa lalu" jelas tania

"masih aja di bahas masa lalu" ucap fitri

"oh ya fit aku mau nanya deh" sambung tania

"nanya apa?"

"kamu sama ustadz fikri ada apa?"

"ohh iya tuh" timpal aisyah

"kalian tau, saat aku bertemu dengan ustadz fikri entah kenapa rasanya berbeda, bahkan lebih dari rasa saat aku suka sama ustadz ahmad, aku merasa aneh, tatapannya seakan membuatku membisu " jelas fitri

"itu tandanya kamu suka sama dia, terus gimana lagi tuh?" ucap tania

"ustdaz fikri juga sudah menemui ayahku kemaren" ucap fitri, aisyah dan tania hanya dapat tersenyum bahagia mendengarnya

Ku Sampaikan Cinta Ini Dalam Do'aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang