Bagian 22 : HALAL

342 18 4
                                    

Cinta telah bersatu, mulai kini detak jantungku akan terus menyebut namamu, setiap langkahmu akan selalu ku ikuti.

"Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (me-nikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui." [An-Nuur : 32]

- tania

Setelah penantian panjang akhirnya kini waktu memihak pada tania, acara penikahan sebentar lagi dimulai, tania dan aisyah tengah dirias begitu sangat cantik, senyum kebahagiaan tak lepas dari wajah mereka, wajahnya begitu sangat cerah. Tak lama acarapun segera dimulai ahmad dan yusuf segera memasuki masjid dan tengah bersiap untuk akad nikah, penghulupun tengah mempersiapkan surat-surat yang terkait.

"siapa yang akan menikah lebih dahulu?" tanya penghulu

"sayaa" ucap yusuf, penghulu segera menjulurkan tangan, dengan beraninya yusuf menggapai tangan penghulu tersebut lalu terjadilah ijab dan qabul

"bagaimana para saksi?" tanya pak penghulu

"saahh" ucap para saksi dan hadirin yang datang

" بَارَكَ اللَّهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي الْخَيْرِ" ucap penghulu

"kamu sudah siap?" tanya penghulu kepada ahmad

"Insya Allah " ucap ahmad dengan penuh keyakinan

Tania yang mendengarnya dari dalam ruangan merasa gugup dan jantungnya berdegup kencang, penghulu segera mengucapkan ijab Qabul diikuti oleh ahmad, tak lama setelah itu para saksi dan hadirin yang datang mengucapkan kata 'Sah' tania segera menarik nafas panjang lalu tersenyum, wajahnya yang cantik itupun menjadi begitu indah tak lama tania segera dijemput dari ruangan di dalam masjid oleh uminya menuju masjid di pertengahan aisyah sudah menunggu bersama dengan umi ahmad lalu mereka segera menuju ke tempat acara tersebut. Terlihat kedua pria tengah berdiri dengan senyuman indah diwajah mereka sambil memandang tajam wanita yang baru dinikahinya itu, aisyah dan tania pun segera menghampiri mereka lalu mencium tangan laki-laki yang kini akan menjadi imam dalam kehidupan mereka.

"hati-hati mad dia suka nyakar kaya kucing" ledek yusuf

"ka tania gak pernah gitu" ucap tania yang menatap lekat kedua mata kakaknya itu

"kalian ini bisa gak sih gak berantem, ini hari perikahan loh masih aja ribut" ucap aisyah

"sudah-sudah " ucap ahmad

Yusuf dan ahmad segera memakaikan cincin pada aisyah dan tania, kebahagiaan seakan mutlak milik mereka hanya ada senyuman, canda dan tawa yang mewarnai, mereka segera pergi menuju pesantren dengan menggunakan mobil, tania dan ahmad berada di mobil pertama yusuf dan aisyah berada di mobil ke dua sedangkan keluarga mereka berada di mobil 3 dan 4.

"apakah kau bahagia?" tanya ahmad sambil menatap lekat kedua mata yang pernah meneteskan air mata untuknya

"aku sangat bahagia karna mu ustadz" ucap tania, lalu melemparkan senyuman indah

"kau cantik" rayu ahmad dengan tangan kirinya yang mengelus lembut pipi tania, tania hanya bisa menundukkan wajahnya dan tersipu malu

"naikan kepalamu jangan menunduk seperti itu" ucap ahmad yang mengangkat kepala tania seketika ingatannya memutar kembali kenangan indah yang pernah terjadi diantara mereka, kenangan saat pensi, saat menghukum para santri dan kenangan lainnya yang membuat ahmad tertawa

"ada apa? Apa riasannya ada yang jelek?" tanya tania yang segera memegang wajahnya

"tidak, aku hanya sedang memikirkan kenangan dimasa lalu saat bersamamu" ucap ahmad

Ku Sampaikan Cinta Ini Dalam Do'aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang