Bagian 25 : Menunggu Sang Buah Hati

304 18 2
                                    

Penantian memang begitu melelahkan namun aku sangat bahagia dengan penantian ini, penantian penuh kebahagiaan canda dan tawa

Hari demi hari berganti begitupun dengan bulan-bulan yang terus berganti, raut kebahagian sangat terlihat dari wajah ahmad dan tania, serta kedua orang tua ahmad yang selalu menjaga tania dan memperhatikan setiap perkembangan anak di dalam kandungan tania.

"umi kenapa umi sangat melarang tania melakukan pekerjaan ringan?". tanya tania yang tengah terbaring di tempat tidur

"umi bukan ingin melarangmu tapi kau taukan. apa yang dikatakan dokter kandungan sahabat ahmad itu bahwa kamu tidak boleh terlalu lelah" jelas umi ahmad, yang langsung dipatuhi oleh tania

Umipun segera membereskan rumah tania dan ahmad, tak lama terdengar suara langkah kaki yang mulai mendekat ke dapur tempat umi ahmad sedang memasak

"umii..."panggil ahmad yang berdiri dibelakangnya

"sayang, tania ada di kamar temui dia gih lalu segera pergi untuk periksa kandungan, kandungan taniakan sudah jalan sembilan bulan, jadi kamu harus jadi suami yang siaga dan selalu ada disampingnya" ucap umi ahmad sambil membereskan meja makan

"aku akan selalu menjaga tania umi" ucap ahmad dengan penuh keyakinan

"Alhamdulillah "

"umi ahmad mau minta izin"

"izin apa?"

"ahmad ingin ke kuburan kakek buat minta do'anya supaya tania dan anak ahmad nanti selamat dan sehat, ahmad juga rindu sama kakek " jelas ahmad

"tapi tempatnya kan jauh sayang" ucap umi ahmad

"gak apa-apa mi"

"yaudah gak apa-apa deh" ucap umi ahmad yang mengizinkan ahmad pergi

Ahmadpun segera menemui tania dan menyampaikan niatnya itu, namun tania memaksa untuk ikut bersamanya dengan terpaksa ahmadpun menyetujui keinginan istrinya itu, tak lama waktu berselang mereka pergi menuju rumah sakit dengan menaiki mobil miliknya, di perjalanan ahmad terus saja mengelus lembut perut tania yang sudah membesar sambil mengajak bayi yang ada didalam perut tania berbicara, setelah hampir 45 menit merekapun sampai di rumah sakit besar yang ada di desa tersebut ahmad segera mempersilahkan tania untuk masuk kedalam ruangan dokter kandungan.

"ehh ahmad" sapa seorang dokter wanita yang bernama fakira

"iya fakira, sepertinya sedang sibuk sekali" ucap ahmad sambil mempersilahkan tania untuk duduk

"tidak ko ahmad, hallo tania" ucap fakira yang berjalan mendekati mereka

"hallo juga dok" ucap tania dengan menunjukkan senyumnya

" ahmad tunggu diluar aku akan periksa istri kesayanganmu ini"

"emangnya aku punya istri yang lain selain dia" jawab ahmad yang membuat tania tersenyum

"ahmad sudah-sudah sana keluar" ucap dokter fakira sambil mendorong ahmad keluar lalu menutup pintu tersebut, fakirapun segera menghampiri tania

"apa kabarmu?" tanya fakira

"Alhamdulillah baik" ucap tania

"berbaringlah akan ku periksa buah hatimu" ucap fakira taniapun segera mengikuti perintahnya

"kau tau, ahmad itu pria yang sangat baik aku dan dia satu kampus saat kuliah kedokteran perbedaannya aku mengambil jurusan kandungan dan dia umum, dan kau harus tau satu hal bahwa aku pernah mencoba untuk mendekati ahmad dengan berbagai cara namun sikapnya sangat dingin " sambung fakira

"berarti kau pernah menyukai atau bahkan mencintai ahmad?" tanya tania

"mungkin tapi tak lama aku tau bahwa dia hanya mencintai satu wanita yaitu dirimu, aku mengetahuinya saat aku melihat buku kisah apa itu aku lupa namanya" ucap fakira sambil mempersiapkan alat USG

"ohh buku itu, aku tau" jelas tania

"yahh seperti itu, tapi kau harus menjaga ahmad dengan baik kalau tidak aku akan mengambil ahmad darimu" ucap fakira dengan menatap lekat kedua mata tania

"benarkah?" tanya tania

"kita lihat saja nanti, oh lihat anakmu sangat aktif " jelas fakira yang membuat tania merasa heran, fakirapun melakukan pemeriksaan lebih lanjut pada tania

Tak lama kemudian fakira dan tania keluar dari ruang pemeriksaan

" tak perlu memikirkan apa yang ku katakan tadi itu hanya lolucon " ucap fakira sambil menunjukkan senyum dan memegang tangan tania

"dia hanya mencintai satu wanita yaitu kau, dan hanya tetap engkau" ucap fakira yang membuat tania tersenyum

Tak berselang lama ahmad segera menghampiri tania dan fakira, ahmadpun bertanya-tanya tetang kondisi tania pada fakira, 1 (satu) jam pun berlalu tania dan ahmadpun segera kembali kepesantren dengan menggunakan mobil

"kau sudah memikirkan nama?" tanya tania sambil menoleh ke arah laki-laki yang tengah mengendarai mobil itu

"aku bingung harus memberi anak laki-laki pertama kita apa" jelas ahmad

" bagaimana kalau Dzaki" usul tania

"aku ingin ada namaku dalam anak kita" ucap ahmad

"kenapa?"

"aku ingin selalu disampingmu, ingin di dekatmu meski hanya sebuah nama , aku ingin anak kita menjagamu gak membiarkan kamu kesepian dan merasa kehilangan"

" kau akan kemana? Apa kau ingin meninggalkanku dan anak kita?" tanya tania dengan menatap lekat kedua mata ahmad

" tidak, aku tak sanggup pergi darimu, hmm bagaimana kalau namanya ahmad Dzaki?" usul ahmad

"nama yang bagus" ucap tania sambil menyenderkan kepalanya ke pudak ahmad

Cintaku akan hidup meski yang kuncintai telah tiada, kenangan dan kisah kita akan selalu menjadi sejarah indah yang tak mungkin aku lupakan, ku biarkan namamu terukir dalam sejarah yang akan datang.

Ku Sampaikan Cinta Ini Dalam Do'aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang