Bagian 20 : Penyatuan sebuah rasa

347 14 1
                                    

Aku tak pernah mengerti akan hal yang terjadi saat ini. Semua seakan mempermainkanku, kadang aku merasa sangat bahagia lalu menjadi begitu sangat sedih. Aku harap kebahagiaku hanya denganmu, hanya bersamamu dan hanya dengan satu nama yaitu namamu

-

Tania
Haripun beganti namun ada satu hal yang tetap sama yaitu kesedihan yang terpancar dari wajah tania dan ahmad, keduanya memilih menyendiri dikamar masing-masing, bujukan dari orang tua mereka tidaklah didengarkan hingga pagipun berganti menjadi siang, tania mulai membuka pintu kamarnya, terlihat aisyah yang berdiri di depan kamar tania sambil membawa nampan berisi makanan untuk tania sarapan.

"silahkan masuk aisyah" ucap tania

"kamu makan yah tania" ucap aisyah yang segera masuk ke dalam kamar tania

"aku tidak lapar" ucap tania

"tania sejak kemarin kamu belum makan, makan dulu yah"

"tidak aisyah, aku akan mandi dan segera pergi ke kamar orang tuaku" ucap tania yang segera masuk kedalam kamar mandi

"tapi tania ..." ucap aisyah

"kalo kamu mau makan aja" ucap tania

Tak lama kemudian taniapun keluar dari kamar mandi dengan wajah yang lebih baik dan senyum yang begitu manis. Ia pun berjalan mendekati aisyah yang tengah duduk di atas tempat tidurnya.

"mari temani aku menemui ustadz ahmad" ajak tania dengan pandangannya yang kosong

"iya tania" ucap aisyah yang segera berjalan ke luar kamar sambil membawa nampan berisi makanan

Sebelum ke ruang tamu aisyah dan tania pergi ke dapur untuk meletakkan nampan tersebut, kemudian mereka berjalan ke ruang tamu, terlihat di ruang tamu terdapat umi abi tania dan ahmad serta ka yusuf, fikri dan ali, tania dan aisyah pun segera duduk di sofa. Seketika suasanya hening terjadi di ruangan itu.

"apa keputusanmu?" Tanya ahmad yang memecahkan keheningan di ruangan tersebut

"aku tau kau pasti tau jawabanku" jawab tania

"tania apa kau sudah memikirkannya?" Tanya abi ahmad

"iya abi, aku sudah memikirkannya" jelasnya

"dengar tania, kau melakukan hal bodoh kau tau itu" ucap yusuf yang kemudian bangkit dari duduknya

"hal bodoh apa yang aku lakukan ka?" Tanya tania

"membiarkan ahmad menikah dengan orang lain, padahal orang itu sudah mengikhlaskannya " jelas yusuf

"dia bukan orang lain dia sahabatku" ucap tania

"terserahlah, intinya ada kejanggalan yang terjadi disini" ucap yusuf

"benar itu tania, ada kejanggalan jangan mengambil keputusan secara terburu-buru" jelas fikri

"tidak ustadz aku mengambil keputusan ini tidak dengan terburu-buru, dan aku sudah memesan tiket untuk ke kairo esok" ucap tania

"benar-benar bodoh, kau lari dari masalah" ucap yusuf

"tidak ka, aku anggap masalah ini telah usai" jelas tania

"ini belum usai tania, kau hanya mengambil keputusan dengan ambisimu, kau lupa bahwa yang menjalankan adalah aku!!" ucap ahmad

"ini yang terbaik" bujuk tania

"bicarakanlah semuanya, kita akan tunggu keputusan kalian " ucap fikri yang mempersilahkan semua orang untuk keluar

"aisyah tetaplah disini" pinta ahmad yang dibalas dengan anggukan kepala dari aisyah, semua orang beranjak pergi dari ruangan itu dan yang tersisa hanyalah ahmad, tania dan aisyah

Ku Sampaikan Cinta Ini Dalam Do'aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang