Two

614 78 1
                                    

Mina baru kembali ke dorm pukul sembilan malam. Setelah berhasil melarikan diri dari Jae Han yang membosankan, Mina pergi ke kedai tteokpokki dan bahkan pergi ke minimarket untuk membeli beberapa kaleng soda dan kripik kentang.

Begitu tiba di kamar, Mina duduk diatas kursi belajarnya. Jaden tidak membalas pesan darinya, biasanya lelaki sinting itu langsung merespon dengan cepat setiap pesan yang dikirim para pemain. Mungkin dia sedang sibuk, pemain lain juga sibuk menyelesaikan misi mereka untuk mendapatkan point.

Sejurus kemudian, ponselnya berdering dan akhirnya nama yang ia tunggu daritadi muncul juga di layar kaca. Jaden - pemimpin permainan konyol ini - nama aslinya Lee Daehwi, by the way.

"Kau serius, Kang Mina?"

Hah? Mina mengernyitkan alisnya. Apa yang salah dari pilihannya? Lai Guanlin. Lelaki pendiam yang jarang sekali bicara. Lelaki yang diam-diam ternyata jago dalam hal olah raga; sepak bola, basket dan bahkan renang.

Mina pikir bahwa ia sudah membuat keputusan yang terbaik. Guanlin dengan sifat acuh dan pendiamnya pasti mudah sekali ia suruh menjalakan misi. Ya walaupun mungkin harus dilakukan dengan sedikit paksaan mengingat Guanlin adalah tipe lelaki pendiam.

"Tentu saja. Cepat, kirimkan aku misinya! Aku sudah tidak sabar makan di restoran daging."

Dan setelah pesannya terkirim Mina memutuskan untuk berbaring di tempat tidur tanpa melepas seragamnya. Ia menarik nafas dalam-dalam dan mulai memejamkan mata, namun saat matanya hampir tertutup sempurna dering ponselnya membuat ia terpaksa bangun.

Jaden.

"Buat Lai Guanlin jadi kekasihmu dan kau akan langsung mendapatkan 10.000 point. Artinya sepuluh kupon makan malam gratis menantimu. Ayo, Kang Mina! Penawaran ini hanya untukmu."

***

Mina melangkahkan kakinya menyusuri lorong yang mengarah ke kelasnya. Pesan Jaden tadi malam sanggup membuatnya tidak bisa tidur semalaman. Ia siap melakukan misi apapun tapi tidak untuk yang satu ini, however Guanlin terlalu misterius dan sedikit menakutkan untuk dijadikan kekasih - walaupun hanya untuk sebuah misi konyol.

Tapi hadiahnya luar biasa. 10000 point, artinya sepuluh kupon. Wow!

"Kang Mina!"

Mina tersentak saat Sejeong dan Somi merangkulnya dari belakang. Ia bahkan tidak menyadari kehadiran mereka karena terlalu sibuk melamun.

"Kenapa melamun?" tanya Somi, tangannya masih melingkari bahu Mina. "Bagaimana dengan misimu? Berhasil?"

"Aku berhasil!" seru Sejeong dengan penuh semangat. "Misinya mudah sekali. Aku hanya perlu membuat Nam Da Reun - kapten anggota cheerleader - untuk membelikanku ice cream. Bagaimanpun, Daehwi tidak tahu kalau aku dan Dareun teman satu sekolah saat sekolah dasar."

"Jadi sudah berapa point yang kau dapat?" tanya Somi semakin antusias. Diantara mereka bertiga memang Somi yang paling histeris dengan ide konyol Jaden itu.

"Aku 400. Tiga misi lagi dan aku akan makan malam gratis. Yeay!"

Antusiasme dua orang disampingnya bahkan tidak membuat Mina terhibur sama sekali. Ia masih melamun, merasa takut akan sesuatu yang bahkan tak perlu ia takutkan. Ia tidak perlu takut pada Guanlin - dia tidak akan menggigitmu, ia hanya takut bahwa justru ialah yang akan menderita akan misinya sendiri. In other way, she afraid to fail on this mission.

"Mina, kau baik-baik saja?"

Dan akhirnya lambaian tangan Sejeong didepan wajahnya membuat Mina akhirnya sadar dari lamunannya. "Uh, i'm okay."

"Kau melamun," komentar Somi dengan alis berkerut. "Apa yang mengganggu pikiranmu, Mina?"

"Nothing."

"Jadi siapa targetmu selanjutnya?" tanya Sejeong yang sontak membuat Mina menoleh.

Belum sempat Mina menjawab, seorang lelaki tampan berjalan acuh melewati mereka. Tubuhnya yang tinggi mencangklong tas di pundak kanannya, sepasang headset menggantung di telinganya dan tak lupa sepasang sepatu basket yang menggantung di tali ranselnya.

Mina mematung untuk beberapa saat sebelum akhirnya Somi kembali menyentuh pundaknya.

"Siapa?"

"Apa?" sahut Mina polos.

"Targetmu selanjutnya?"

Mina kembali melirik sosok lelaki yang kini sudah menghilang dari pandangan mata. "Dia. Yang tadi melintas di hadapan kita. Lai Guanlin."


To be continue..

Please comment dan vote yaaa...

LOVE GAME [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang