Mina kembali ke sekolah tepat seminggu setelah kejadian. Selama satu minggu ini ia hanya diam di rumah, membantu ibunya membuat cupcake - ibunya memiliki toko cake di Dongdaemun.
Mina turun dari mobil ibunya. Rasanya sudah lama sekali tidak diantar ibu seperti ini. Mina berjalan memasuki gedung sekolah, sambil menenteng paper bag berisi beberapa cupcake untuk Somi dan Sejeong (mereka sangat menyukai cupcake buatan Ibu Mina) dan ada beberapa juga untuk Guanlin.
Mina dapat merasakan tatapan mata beberapa siswa yang sedang memenuhi koridor. Mina menunduk, mengeratkan cengkramannya pada paperbag ditanganya. Ia bisa mendengar bisikan yang datang dari setiap sudut koridor. Mereka Seolah membicarakan Mina.
"Kang Mina!"
Somi dan Sejeong langsung berteriak gembira saat melihat Mina masuk kelas. Mereka langsung berlari untuk memeluk Mina bahkan Mina merasakan tubuhnya ikut terguncang bersama pelukan kedua sahabatnya yang sangat erat itu.
Dan saat tubuhnya masih dipeluk sahabatnya, Mina tidak sengaja bertemu pandang dengan mata gelap milik Guanlin. Guanlin menatapnya seperti biasa, tapi Mina bisa melihat raut wajah lega dari lelaki itu. Mina buru-buru mengalihkan pandangannya.
"Kau sudah sembuh?" tanya Somi sambil menyentuh dahi Mina.
"Aku baik-baik saja," Mina tersenyum lebar. Berusaha menyembunyikan perasaan-perasaan aneh yang memenuhi pikirannya. "Ini untuk kalian."
Somi dan Sejeong langsung berteriak heboh, mereka buru-buru merebut paperbag dengan langsung meloncat bahagia melihat dua buah cupcake disana. Dan sekali lagi mereka memeluk Mina dengan kencang.
"Sudah, hentikan!" Mina tertawa sambil berusaha melepas pelukan sahabatnya itu hingga akhirnya pelukan mereka terlepas.
"Eh," Sejeong melirik paperbag lain ditangan Mina. "Satu lagi untuk siapa?"
Mina kemudian mengalihkan pandangannya pada Guanlin dan mata mereka kembali bertemu. Cukup lama. Hingga akhirnya suara bel masuk memutus kontak mata mereka.
***
Bel istirahat berbunyi sepuluh menit yang lalu, tapi Mina hanya duduk di kursinya tanpa melakukan apapun hanya menatap paperbag berisi dua cupcake yang ia letakkan disampingnya. Somi dan Sejeong pergi ke kafetaria untuk membeli beberapa cemilan.Mina menoleh ke belakang, menatap meja Guanlin yang kosong. Lelaki itu pasti pergi ke kafetaria atau sekedar bertemu teman-temannya. Haruskah ia meletakkan cupcake ke dalam tas Guanlin secara diam-diam?
Mina menggelengkan kepalanya. Tidak.
Kemudian Mina berdiri, membawa paperbagnya dan berjalan keluar dari kelas. Ia melintasi koridor menuju lokernya. Mina terus menunduk, tatapan orang-orang disekitar membuatnya merasa tidak nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE GAME [✔]
FanfictionMina terjebak dalam permainannya dan Guanlin ada disana, terjebak bersamanya. Mina tidak pernah menyangka bahwa game bodoh yang diciptakan oleh Jaden akan membuat hidupnya tak lagi sama. Permainan itu membawanya menjelajahi hatinya dan menikmati mas...