Eight

425 60 4
                                    

Kelas baru saja selesai saat Mina, Sejeong dan Somi berjalan kearah kafetaria

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kelas baru saja selesai saat Mina, Sejeong dan Somi berjalan kearah kafetaria. Sudah menjadi kebiasaan bagi mereka, setiap kelas selesai biasanya mereka pergi ke kafetaria untuk membeli snack atau sekedar membeli minuman kaleng yang menyegarkan.

Berhubung sekolah mereka bersifat asrama dan hanya diperbolehkan pulang ke rumah setiap akhir pekan, alhasil mereka lebih banyak makan makanan dari kafetaria daripada masakan orang tua.

"Setelah ini kau akan pergi kemana?"

Mina mengangkat wajahnya dari ponsel dan menatap Sejeong yang menatapnya sambil tersenyum.

"Ada restoran baru diseberang sekolah," Sejeong bercerita dengan antusias. "Kudengar jokbal mereka sangat enak."

"Lets go!" Somi berseru dengan semangat. Ia bahkan mengepalkan tangannya saking bahagia.

Mina mengigit bibir bawahnya. Ia sudah ada janji dengan Guanlin untuk menemui lelaki itu di lapangan basket setelah selesai Guanlin latihan nanti. Somi dan Sejeong menatap Mina penuh harap, tinggal Mina yang belum memberikan jawaban.

"Sepertinya aku tidak bisa ikut," Mina tersenyum bersalah. Ia merasa tidak enak pada kedua sahabatnya.

Somi dan Sejeong menghela nafasnya. Dan Mina hanya bisa tersenyum tipis pada mereka.

"Kenapa? Ada apa?" tanya Sejeong.

"Aku sudah ada janji dengan seseorang."

"Hah? Siapa?" Somi dan Sejeong langsung antusias, mereka saling mendekat dan terlihat seperti sedang menginterogasi Mina. "Siapa? Siapa?"

Mina menatap Somi dan Sejeong dengan ragu. Ia takut kedua sahabatnya itu akan bereaksi berlebihan mendengar jawabannya. "Guanlin."

"HAAA? Guanlin?" Somi hampir menyemburkan minumannya.

"Kau serius?" Sejeong tak kalah heboh.

Mina meletakkan jarinya pada bibir, berharap kedua sahabatnya itu bisa diam dan berhenti bereaksi berlebihan. Walaupun kafetaria sedang sepi saat itu, tapi tetap saja respon mereka sangat berlebihan.

"Bagaimana bisa?" Somi terlihat lebih antusias dibanding membahas jokbal. "Aku sudah bilang, kan? Kalian berdua itu ada sesuatu."

"Tidak, tidak," Mina menggelengkan kepalanya. "Aku hanya akan menemuinya setelah latihan basket nanti."

"Iya, tapi kalian akan bertemu, Kang Mina. Di lapangan basket, dihadapan para junior itu."

Hah, Mina terdiam. Benar juga kata Sejeong. Dia pasti akan mendapat tatapan mematikan itu lagi saat makan malam. Mina menatap Somi dan Sejeong bergantian.

"Haruskah aku tetap pergi?" Mina menatap mereka meminta jawaban. "Apa aku harus berpura-pura lupa saja?"

"Tentu saja kau harus pergi," Somi menepuk bahu Mina dengan semangat. "Kau tidak ingat bagaimana Guanlin dulu membelamu didepan Soyeon-sunbae? Kau tentang saja."

LOVE GAME [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang