Nine

383 59 3
                                    

Mina baru kembali ke dorm dengan diantar Guanlin sampai pintu dorm seperti biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mina baru kembali ke dorm dengan diantar Guanlin sampai pintu dorm seperti biasa. Tidak ada pembicaraan penting diantara mereka, hanya sedikit membahas tentang projek tim dan ide tambahan untuk presentasi nanti.

Mina merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Mengeluarkan ponselnya dari dalam tas lalu menyimpannya di nakas samping tempat tidur. Mina menghela nafas dan pandangannya tertuju pada tas polkadot di meja belajar.

Mina tersenyum, Ibu Guanlin memberikan itu padanya dan entah kenapa ia merasa sangat bahagia. Mina bangun dari posisinya dan langsung mendekati tas bekal itu, membuka satu per satu toples disana; ada kimbap, kimchi, bulgogi dan ada satu makanan yang Mina kenal thas Taipei, Xiao Long Bao.

Drrttt...

Ponselnya berderit tanda pesan masuk. Mina melirik ponselnya dan ada nama Daehwi disana. Sial, melihat namanya saja terasa sangat menegangkan.

Hallo, Kang Mina. Bagaimana misimu? Kulihat kau sering sekali bersama Guanlin akhir-akhir ini. Apakah ini tandanya kau siap untuk sepuluh kupon makan malam?

Mina bahkan sudah melupakan misi itu. Ia sudah tidak peduli lagi. Baginya bisa mengenal Guanlin seperti sekarang saja sudah terasa menyenangkan. Ia tidak butuh apapun lagi. Maka akhirnya, ia memilih mengabaikan pesan itu.

Pintunya diketuk seseorang dari luar, dan dari suaranya Mina yakin bahwa itu bukan suara Somi atapun Sejeong. Tidak, bukan seseorang - ada beberapa orang dibalik pintunya saat ini.

Mina jarang sekali menerima tamu (teman lain ke kamarnya selain Somi dan Sejeong). Tapi akhirnya Mina memilih berjalan ke arah pintu dan membuka pintu. Matanya membulat saat menyadari ada enam orang di luar kamarnya, bertampang sangar, dan salah satunya Jin Soyeon. Sebelum Mina bisa mencerna apa yang terjadi, Mina merasakan sakit di kepalanya. seseorang menjambak rambut Mina dan menyeret gadis itu keluar dari kamar.

***

"Sakit. Tolong!" Mina meringis kesakitan saat tubuhnya tersungkur ke lantai kamar mandi dorm perempuan yang dingin.

"Sakit, kan?" Soyeon kembali menjambak rambutnya membuat wajah Mina menengadah menatap Soyeon. "Kau ini senang cari gara-gara, ya?"

"Tolong lepaskan!" Mina tidak bisa menahan air matanya, rasa sakit itu benar-benar menjalar ke seluruh tubuhnya. Dan ia ketakutan.

"Kau flirting dengan Guanlin, kan?" salah satu gadis disana berteriak, sangat keras hingga Mina merasa hampir tuli dibuatnya, ia tidak mengenal gadis itu. Yang jelas dia pasti teman-teman Jin Soyeon.

"Dasar gadis penggoda!" Gadis yang lain - berambut cokelat terang, menoyor kepala Mina.

Soyeon melapaskan jambakannya. Mina menangis tersedu-sedu. Rasa sakitnya masih menjalar di tubuhnya. "Setelah Guanlin membelamu saat makan malam, kau jadi tidak tahu diri, ya?"

LOVE GAME [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang