Chapter 8

123 20 0
                                    

Taman Kota.

Seperti biasa taman kota terlihat ramai, tidak pernah sepi. Disini banyak anak kecil yang bermain, orang-orang berolahraga, keluarga yang sedang piknik, dan pasangan kekasih yang sedang kencan.

Deg..
Aku melihat seseorang yang sangat kukenali i mean lelaki yang selama ini aku puja-puja sedang berduaan bermesraan dengan sahabatku, mereka terlihat sangat bahagia bagaikan sepasang kekasih yang sedang memadu kasih.

"Lyn, ayo kita kesana" ajak Claire tapi aku hanya diam mematung.

"Hey what's wrong with you ?" ucap Claire yang melihatku sedang menitihkan air mata, bahkan aku tidak ingat sejak kapan aku meneteskan air mata.

Kau ingin tahu bagaimana perasaanku sekarang ? Hatiku terasa remuk seperti ada benda keras yang menghantam hatiku sehingga hancur berkeping-keping.
Aku segera menyeka air mataku.
"I-i'm fine"

"No you're not, just tell me what happened ?" desak Claire.

"Look" aku melihat kearah Zayn dan Samantha yang sedang berlari-larian karena Zayn yang akan menggelitiki Samantha kemudian Zayn tersandung sehingga ia menimpa tubuh Samantha.

"OMG !! Kita harus pergi dari sini" ucap Claire menggandeng tanganku secara paksa dan tanpa sadar aku mulai terisak.

Claire membawaku ke starbuck dekat taman kota, kami menduduki bangku dekat jendela.
Claire tidak henti-hentinya menenangkanku dengang memelukku dan mengusap bahuku dari samping.

"Aku tahu aku ini jelek, aku tahu aku tidak se populer Samantha, aku tahu aku ini tidak tahu diri karena sudah berani mendekati Zayn, padahal aku ini tidak level dengannya hanya Sam lah yang pantas bersama Zayn"
"Aku memang bodoh Claire katakan jika aku sangat bodoh Claire" ucapku dengan yang masih terisak.

"Shh sudahlah kau tidak bodoh Lyn, semua ini bukan salahmu, bukan salah Zayn pula mungkin kalian berdua memang tidak berjodoh. Tuhan pasti sudah menyiapkan laki-laki yang lebih pantas untukmu bahkan yang lebih baik dari Zayn"
"Sekarang puaskan tangismu tapi berjanjilah satu hal padaku, jangan pernah kau menangisi ini lagi karena itu semua percuma, itu tidak akan membalikkan Zayn bersamamu ataupun membuatmu berjodoh dengan Zayn" tutur Claire yang menurutku itu memang benar.

Tangisku semakin pecah membuat mataku bengkak dan hidungku memerah oh iya baju Claire pun ikut basah karena air mataku, merasa tidak enak aku menghentikan tangisanku.

"Ma-maaf Claire, bajumu jadi basah" ucapku dengan menyeka air mataku.

"Ah tidak masalah, yang penting kau sudah merasa lebih baik" ucap Claire.
Aku sangat berterimakasih kepada Tuhan karena telah mempertemukanku dengan Claire yang hatinya baik sekali. Dia adalah sahabat terbaikku yang pernah kutemui.

"Claire, aku ingin pulang" ucapku karena aku ingin istirahat untuk menyegarkan pikiranku.

"Baiklah tunggu sebentar" ucap Claire kemudian mengeluarkan sesuatu dari tasnya.

"Pakai masker ini, matamu terlihat sembab dan hidungmu terlihat merah kau tampak sangat kacau" aku segera memakai masker tersebut.

"Kau tunggu di mobil dulu aku akan menyusulmu nanti" ucap Claire dan aku mengangguk setuju.

Aku meninggalkan area starbuck dan masuk ke dalam mobil Claire yang di parkir di taman kota tadi, sambil menunggu Claire aku memilih untuk memainkan ponselku dan membuka aplikasi Line.

Loved you firstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang