SURPRISE

212 17 3
                                    

Selamat datang di bonus chapter yeay!!! Chapter kali ini bakal nyeritain kehidupan Ailyn di Amerika yaa.. So, happy reading.

3 tahun kemudian..

Ya sudah 3 tahun lamanya Ailyn tinggal di Amerika dan meninggalkan London, bagaimana kabar teman-temannya di London ? Mereka jarang bertemu, pertemuan mereka dalam 1 tahun mungkin hanya 3 kali ya itu karena kesibukan mereka masing-masing yang tidak bisa ditinggal sedangkan Niall ia sangat susah diajak berkumpul mungkin hanya menghadiri 1 kali pertemuan dan yang lainnya hanya melalui video call.

Seorang laki-laki berambut coklat rapih dan memiliki iris mata biru itu kini tengah membaca koran pagi seraya menyesap kopinya secara perlahan di halaman belakang.

"Apakah kau akan ke restoran hari ini Lou ?" tanya seorang perempuan dari arah dapur, ia tengah sibuk dengan peralatan masaknya.

"Ya Ailyn, kenapa memang ?" jawab sang kakak kemudian meletakkan korannya di atas meja dan beralih menuju dapur dan duduk di kursi meja makan.

"Hanya bertanya, aku ada jadwal video clip dan pemotretan hari ini mungkin aku akan pulang malam karena jadwalku lumayan padat hari ini" ucap Ailyn seraya meletakkan masakannya yang sudah jadi di atas meja makan.

"Kalau begitu aku akan lembur saja, aku bosan jika berdiam diri di rumah. Lagipula restoran akan ramai hari ini mengingat hari ini adalah malam minggu dimana banyak sekali sepasang kekasih menghabiskan malamnya dengan acara dinner bersama" ucap Louis yang disertai helaan nafas panjang, ia memang masih bekerja di restoran sekarang tapi bukan menjadi seorang waiter melainkan pemilik restoran. Ia membangun restorannya sendiri dengan uang kerja kerasnya sendiri saat masih bekerja di London.

"Kau rindu Ele ya ?" tanya Ailyn yang mulai menduduki kursi yang berada di seberang Louis.

"Ya, aku sangat merindukannya" ucap Louis dengan tersenyum kecut.

Sebenarnya ia dan Ele akan menikah tetapi niat mereka berdua harus kandas di tengah jalan karena Ele yang tidak mau meninggalkan London dan memilih untuk menjadi seorang model di London, hal itu tentu saja membuat Louis sedih tapi ia mencoba untuk mengerti, ia tidak bisa memaksa Ele agar hidup bersamanya di Amerika bukan ? Ailyn sempat meminta kepada Louis agar tak perlu ikut ke Amerika bersamanya agar Louis dan Ele tetap bisa bersama Ele namun, Louis terlalu sayang dengan adik satu-satunya itu dan bersikeras tetap ikut Ailyn ke Amerika untuk menjaganya.

"Hmm bagaimana kalau aku meminta Ariana untuk menemanimu di restoran ? Agar kau tidak bosan" ucap Ailyn yang mulai menyantap makanan yang sudah dimasaknya tadi.

"Ariana temanmu yang seperti anak kecil itu ?" tanya Louis sedikit tidak yakin dan melakukan hal yang sama seperti Ailyn.

"Aku kan juga seperti anak kecil Lou, lagipula ia cukup menyenangkan ya setidaknya bisa membuatmu tidak kesepian di restoran" ucap Ailyn, oh ya Ariana adalah teman pertamanya di Amerika ia bertemu Ariana di supermarket, waktu itu Ailyn tak sengaja menjatuhkan dompetnya kemudian ditemukan oleh Ariana dan mulai saat itu mereka menjalin pertemanan hingga sekarang.

"Ya terserah kau sajalah" ucap Louis dengan pasrah, tidak masalah bila ada Ariana datang ke restoran lumayan bisa dijadikan tenaga tambahan.

"Baiklah setelah kau berangkat aku akan menelfon Ariana untuk datang ke restoran" ucap Ailyn dan hanya dibalas anggukan oleh Louis.

***

09.19 a.m

Kini Ailyn tengah bersiap-siap ke lokasi syuting video klip ia telah siap dengan mengenakan setelan casual yaitu kaos pendek warna abu-abu, baby blue jeans, dan sneakers adidas berwarna putih, sedangkan rambutnya dibiarkan terurai bebas ah tak lupa kacamata hitamnya untuk menghindari paparazi yang berkeliaran di luar sana.

Loved you firstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang