Chapter 21

95 21 0
                                    

Ailyn Grace POV

Setelah makan aku dan Niall memutuskan untuk pulang karena hari sudah mulai sore dan aku sangat menikmati hari liburku bersama Niall ia adalah orang yang menyenangkan ia baik, lucu, dan juga tampan eh ?

Selama di mobil perjalanan pulang, aku dan Niall tak henti-hentinya tertawa karena aku dan ia saling melemparkan lelucon yang lucu, entahlah rasanya kebahagiaan Niall saat ini bisa kurasakan ketika ia tertawa aku pun tertawa senyumannya itu bagaikan penyakit yang menular seperti aku yang ikut tertawa ketika melihat Niall tertawa terbahak-bahak.

Tak terasa mobil Niall sudah berhenti di depan rumahku.
"Sudah sampai" ucap Niall seraya tersenyum kearahku.

Dan aku ikut tersenyum.
"Yeah aku tahu itu, ini rumahku Niall" ucapku sarkastik dan Niall tertawa.

"Niall bisakah kau berhenti tertawa" protesku pada Niall.

"Kenapa ?" tanya Niall yang berusaha menghentikan tawanya.

"Karena saat kau tertawa aku akan ikut tertawa dan perutku sudah cukup sakit untuk tertawa" ucapku yang membuat Niall mendekat kearahku dan menatapku tepat di mataku.

"Kau tahu kenapa aku selalu tertawa ?" tanya Niall dan aku menggeleng karena tiba-tiba lidahku terasa kelu mengingat jarak antara aku dan Niall sangat dekat.

"Karena aku bahagia bersamamu Ailyn Grace dan aku ingin selalu berada di sampingmu, aku mencintaimu" ucap Niall dengan tatapannya yang menggoda.

Aku hanya terdiam dan menatapnya.
Apakah aku bermimpi ? Apakah Niall bercanda ? Apa maksudnya ? Apa yang akan ku katakan ?

"Kk-kau bercanda ?" ucapku dengan bodohnya.

"Tidak Ailyn aku benar-benar mencintaimu sungguh, kumohon jadilah milikku" ucap Niall dengan menggenggam kedua tanganku yang terasa dingin, ya aku gugup.

"Ta-tapi bukankah kau bilang kau menyukai seorang wanita ?" tanyaku lagi dan Niall menatapku tak percaya.

"Kau tidak peka ? Yang kumaksud itu adalah kau Ailyn" ucap Niall dengan terkekeh.

Aku menunduk malu menyembunyikan rona merah di pipiku.
Niall mendongakkan kepalaku agar aku menatap matanya.
"Jadi bagaimana ?" tanya Niall.

"Bisa beri aku waktu dulu ? Kau tahu aku..."
"Aku... Belum pernah menjalin hubungan sebelumnya" ucapku dan Niall tampak kaget kemudian kembali normal dan tersenyum.

"Tak apa aku mengerti, pikirkan dengan baik" ucap Niall dengan mengacak rambutku pelan.

Aku mengangguk.
"Boleh aku masuk kedalam sekarang ?" tanyaku, Niall mengangguk.

"Sampai jumpa Ailyn, selamat beristirahat" ucap Niall.

"Sampai jumpa besok, kau juga" ucapku sebelum benar-benar keluar dari mobil Niall.

Aku melambaikan tanganku pada Niall dan Niall membalasnya kemudian menjalankan mobilnya meninggalkan kawasan rumahku.

Aku segera memasuki rumahku dan merebahkan tubuhku di kasur kamarku.
Aku menatap langit-langit kamarku seraya menerawang. Ada perasaan senang, bingung, sedih, semuanya jadi satu.
Aku senang karena ada seseorang yang mencintaiku dan bisa membuatku bahagia tapi aku bingung apa yang harus aku katakan pada Niall aku akan sangat senang bila aku dan Niall berpacaran tapi aku belum pernah berpacaran sebelumnya apakah aku bisa ? Dan ya aku sedih aku gundah bila aku berpacaran dengan Niall lalu bagaimana dengan hatiku yang masih tersisa untuk Zayn ? Apakah aku sudah sepenuhnya move on dari Zayn ? Apakah aku sudah siap jatuh cinta pada Niall dan memberikan seluruh hatiku untuknya ? Hal ini benar-benar rumit bagiku.

Loved you firstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang