Chapter 27

93 17 2
                                    

07.34 a.m

Aku mengerjapkan mataku beberapa kali dan mendapati diriku yang berada di kamarku dan Claire.
Jadi semalam Niall yang membawaku ke kamar ? Ah aku merasa tidak enak, badanku kan berat.

Tok.. Tok..
Claire masuk ke dalam kamar.
"Akhirnya kau bangun juga tukang tidur" ucap Claire yang terkekeh seraya mengambil duduk di tepi kasur.

"Hmm" jawabku yang hanya menggumam, aku masih malas.

"Teman-teman mau bermain ke pantai, kau ikut ?" tanya Claire.

"Boleh, aku akan bersiap 15 menit lagi" ucapku dengan menyandarkan kepalaku di headboard.

"Oke, aku dan yang lainnya menunggumu di ruang utama" ucap Claire kemudian beranjak dari duduknya.

Aku pun hanya mengangguk dan kemudian Claire meninggalkan kamar.
Aku segera bersiap-siap dan memilih untuk memakai bikini berwarna hitam putih.

Setelah aku merasa sudah siap aku segera keluar dari kamar dan pergi menuju ruang utama.
"C'mon guys, let's have fun" ucapku seraya memasuki ruang utama.

Niall berjalan kearahku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Niall berjalan kearahku.
"Wow babe kau sangat sexy" ucap Niall menggodaku dengan mengedipkan salah satu matanya.

"Niall bodoh, mesum, enyahlah kau" ucapku dengan kesal dan mencubit lengannya. Aku malu.

"Aww sorry babe, kalau begitu ayo berangkat" ucap Niall dan yang lainnya mulai pergi keluar.

Niall memeluk pinggangku agar mendekat kearahnya.
"Jangan sentuh aku !" ucapku seraya menjauh darinya satu meter.

"Oh ayolah babe aku hanya bercanda tadi" ucap Niall yang mencoba merayuku, namun aku mengambil langkah cepat dan meninggalkannya.

"Babe ! Tunggu aku" ucap Niall yang sedang berlari kecil untuk mengejarku.

"Hey mau main voli ?" tanya Liam seraya membawa bola voli berwarna putih.

"Mau ikut, mau ikut" ucapku dengan antusias.

"Baiklah mari kita membagi kelompok" ucap Harry.

"Aku dengan pacar tercintaku Claire, Liam dengan Zayn, Ailyn dengan Niall oke" ucap Harry membagi kelompoknya.

"Tidak mau, aku maunya dengan Zayn" ucapku seraya menarik lengan Zayn.

"Eh ?" tanya Zayn bingung dengan menaikkan alisnya sebelah.

"Babe.. " ucap Niall memasang puppy eyesnya.

"Pokoknya jika aku kalah aku tidak akan memaafkanmu titik" ucapku dengan menaruh kedua tanganku di pinggang.

Niall hanya menghembuskan nafasnya secara perlahan, mencoba untuk sabar.
"Li, tolong aku" ucap Niall dengan merengek kecil memohon kearah Liam.

Loved you firstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang