Chapter 12

102 21 3
                                    

Istirahat kali ini aku melangkahkan kakiku ke taman sekolah seorang diri aku tidak tau apa yang harus kulakukan untuk mengisi jam istirahatku maka dari itu aku memutuskan pergi ke taman sekolah tentang Claire dia sedang ada urusan dengan Harry ya, tadi saat bel istirahat berbunyi Harry sudah berada di depan kelasku untuk menjemput Claire.

Aku berjalan melewati lapangan futsal dan bertemu dengan Zayn dan ia menyapaku.
"Hey Ailyn !" Zayn menyapaku

"Oh hai Zayn" aku menghentikan langkahku untuk membalas sapaan Zayn.

Zayn berlari menghampiriku.
"Apa yang kau lakukan di jam istirahat ini ?" tanya Zayn dan aku tampak berfikir sebentar.

"Entahlah aku tidak tahu, Claire sedang bersama Harry dan hanya tinggal aku seorang" ucapku dengan tersenyum kecut.

"Wah kalau begitu kebetulan dong" ucap Zayn senang dan aku menaikan satu alisku tidak mengerti.

"Kau mau tidak menemani aku main futsal ?" tanya Zayn dan aku cukup kaget karena ucapannya.

"Memangnya kemana Sam ?" tanyaku dan Zayn memasang wajah sedihnya.

"Ia sedang latihan cheerleader di lapangan basket jadi, ia tidak bisa menemaniku"
"Kau mau menemaniku kan Ailyn ?" tanya Zayn yang membuatku sedih.

Jadi, kau hanya membutuhkanku saat Samantha tidak bisa menemanimu Zayn ? Kau jahat Zayn, tidakkah kau mengerti perasaanku sedikit Zayn ? Hatiku hancur berkeping-keping Zayn, aku bukanlah pilihan kedua saat pilihan pertamamu tidak tercapai Zayn aku bukanlah cadangan !

"Maaf Zayn aku tidak bisa, aku sedang malas menonton futsal" tolakku membuat Zayn kecewa yah aku tahu dari raut mukanya.

"Kumohon Ailyn temani aku ya" ucap Zayn memohon padaku.

Aku menggeleng pelan.
"Maaf Zayn aku tidak bisa, saat ini aku hanya ingin ke taman sekarang itu bisa membuatku meringankan penatku" tolakku lagi dan Zayn mengangguk pasrah.

"Yasudahlah kalau begitu hati-hati ya jelek" ucap Zayn menyengir.

"Dah onta" ucapku seraya meninggalkannya.

Akhirnya aku sampai di taman. Aku memilih untuk duduk di bawah pohon besar yang menghadap kolam kecil. Aku menekuk lututku dan hanya diam menatap kolam, aku mendapati beberapa batu kerikil di sampingku. Dengan iseng aku mengambil kerikil tersebut dan melemparnya ke kolam hingga tak kusadari ternyata batunya sudah habis. Aku menolehkan kepalaku ke kanan dan kekiri dan tak menemukannya lagi hanya ada batu yang ukurannya cukup besar, ah tidak itu terlalu berat. Apa ya ? Ya kali aku ngelempar batu ginjal.

Merasa bosan karena tidak melakukan apapun aku menyandarkan punggungku di batang pohon dan menselonjorkan kedua kakiku kemudian memejamkan mataku.

"But i see you with him slow dancing tearing me apart cause you don't see, when never you kiss him i'm breaking oh how i wish that was me" aku mendengar suara merdu seseorang yang sedang menyanyi dengan gitar.

Aku membuka kedua mataku dan mendapati Niall yang sedang menyandarkan kepalanya di batang pohon sepertiku dengan menyanyi dan memainkan gitarnya.
"Hai Ailyn" sapa Niall dengan tersenyum dan aku juga ikut tersenyum.

"Hai Niall, kau sedang apa ?" tanyaku berbasa-basi.

"Aku sedang menyanyi, ayo menyanyi bersamaku" ucap Niall dan aku menggeleng.

"Percayalah suaraku buruk" ucapku dengan terkekeh.

"Aku tidak perduli menyanyi itu kan bisa menghibur diri, melepas beban di pikiran yang penting hati kita senang" ucap Niall dan aku kembali tersenyum.

Loved you firstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang