Chapter 11

105 22 0
                                    

Aku dan Louis keluar dari ruangan.
Aku menatap iba kerah Louis ia hanya diam, tidak bersemangat, matanya sembab, rambutnya acak-acakan.
Aku dan Louis berhenti di taman dan duduk di salah satu bangkunnya.

Lagi-lagi Louis hanya diam, pandangannya kosong menatap ke depan membuatku gemas.
"Kak Lou, jangan sedih terus dong"
"Makanlah dulu jangan sampai kau sakit"

"Aku tidak lapar Lyn"
"Aku akan makan saat Ele sudah bangun" ucap Louis.

"Tidak Lou kau harus makan sekarang, aku sudah membawakanmu roti kesukaanmu"
"Lou, bagaimana bisa kau menjaga Ele jika tidak makan dan lesu seperti itu" rayuku agar Louis mau makan yah walaupun hanya sedikit yang penting perutnya tidak kosong.

Louis masih terdiam.
"Aku sedih karenamu Lou, aku sudah susah payah pulang sekolah langsung membelikanmu makanan lalu kemari tapi kau tidak mau memakannya yah walaupun aku lelah tapi demi kau aku tidak terlalu memperdulikannya" ucapku menundukkan kepalaku agar terlihat kasihan.

Louis langsung mengambil roti yang ada di tanganku dan memakannya. Yes !! Akhirnya Louis mau makan, huh untung aku cukup pandai membuat wajahku memelas.
"Kau mau ?" tanya Louis menyodorkan rotinya dan aku menggeleng.

"Tidak kau saja, aku sudah makan tadi di sekolah" tolakku dan Louis mengangguk tapi ia tetap menyuapiku dengan rotinya, membuatku pasrah yang penting ia mau makan.

Setelah Louis selesai makan aku dan Louis kembali ke kamar Ele dan mendapati Ele yang telah siuman dari komanya.
"Ele !" pekik Louis kemudian berlari menghampiri Ele untuk mencium keningnya.

"Terimakasih banyak Tuhan, Kau telah membuat Ele terbangun dari komanya" ucap Louis dengan mencium rambut Ele berkali-kali. Ia terlihat sangat menyayangi Ele dan tak ingin melepaskannya.

Andai Zayn bisa menyayangiku layaknya Louis menyayangi Eleanour.
Tapi, itu hanya mimpi dan tidak akan pernah terjadi. Zayn telah bahagia bersama temanku Samantha.

Aku berjalan menyusul Louis dan Eleanour.
"Hi Ele" sapaku pada Ele dengan menyunggingkan senyum.

"Hey Ailyn" sapa Ele dengan masih lesu pandangannya terlihat sayu.

"Lou, kenapa aku disini ?"
"Ada apa denganku ?" tanya Ele yang tampak bingung.

"Kau mengalami kecelakaan babe, aku sangat khawatir denganmu"
"Aku membawamu ke rumah sakit dan menemanimu di masa komamu" ucap Louis yang kini tersenyum, ia sudah terlihat lebih baik saat melihat Ele terbangun.

"Sudah berapa lama aku koma ?" tanya Ele lagi.

"Tuhan sayang kau Ele, kau hanya koma selama kurang lebih 10 jam" ucap Louis.

"Dan kau menemaniku selama itu ?" tanya Ele dan Louis mengangguk lagi.

"Ya, apapun kulakukan untukmu babe" Louis mengusap rambut Ele dengan penuh kasih sayang.

Tangan Ele terulur untuk menyentuh pipi Louis.
"Terimakasih sayang, kau segalanya bagiku"
"Kau juga perlu istirahat, sekarang pulanglah kau perlu tidur"

Louis menggenggam tangan Ele yang beristirahat di pipi Louis dan menggeleng.
"Aku akan menjagamu"

"Lou, benar kata Ele lebih baik sekarang kau pulang biar giliran kami yang menjaga Ele" ucap Mrs. Calder

"Tapi aku-"

"Aku baik-baik saja Lou" Ele memotong kalimat Louis cepat.
Louis menyerah dan akhirnya ia mengiyakan permintaan Ele.

"Baiklah, besok aku akan kemari"
"Aku pulang dulu ya sayang, cepat sembuh" ucap Louis kemudian mencium kening Ele sekilas.

"Aku juga pamit pulang ya Ele, lekas sembuh pretty" pamitku kepada Ele dan memeluknya sekilas.

Loved you firstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang