nita: Proud to be a Fan Fiction Writer. ayo ikutan campaign #PFFW readerku sayang. kalau mau tahu lebih lanjut, baca di akun
let's begin their journey. :)
.
Pagi itu, Jihyo berjalan menyusuri bebatuan hingga ia akhirnya berdiri di tepi karang. Rambut hitam panjangnya dan gaun putih selututnya tertiup angin laut.
Tanpa mengenakan sandal, percikan air laut membasahi kedua telapak kaki Jihyo.
Ia mengangkat kedua telapak tangannya di pipi seolah ingin memanggil seseorang dari kejauhan.
"halmoni~ aku akan pergi ke seoul! aku akan sangat merindukanmu~ ", teriak Jihyo sambil menghadap ke laut.
"aku akan kuliah sampai lulus, aku akan jadi desainer terkenal.." Jihyo melanjutkan teriakannya, berharap neneknya yang dikremasi di laut itu mendengar, "... dan aku hanya akan mengencani pria paling tampan di kampus~"
Jihyo tertawa sendiri begitu mengucapkannya. Sambil menutup kedua matanya, Jihyo mengingat percakapan dengan neneknya dulu saat mereka masih sering jalan-jalan bersama di tepi karang di sore hari.
"Ji, berjanjilah pada halmoni" ucap sang nenek sambil memegang tangan cucunya.
"apapun akan kulakukan untuk halmoni" jawab Jihyo.
"kamu akan kuliah sampai lulus dan jadi desainer terkenal..." halmoni mengeratkan genggaman tangannya.
Jihyo tersenyum sambil mengangguk.
"dan kamu tak boleh mengencani sembarang lelaki. aku tak ingin kamu menunggu lelaki seperti ibumu. setidaknya kalau kamu harus menunggu lelaki itu, dia harus lelaki paling tampan di kampusmu" ujar nenek sambil tersenyum.
Jihyo tergelak. Ia memeluk neneknya dengan penuh sayang.
"Jihyo janji akan menuruti semua keinginan, halmoni, bahkan janji yang ketiga" ucap Jihyo.
Jihyo membuka kedua matanya. "tapi, halmoni, mana ada lelaki tampan yang menunggu cucumu ini?", tanya Jihyo sambil menatap laut dihadapannya.
.
Jungkook bermimpi sedang berdiri di atas sebuah karang tanpa alas kaki.
Di hadapannya, Jungkook melihat seorang perempuan yang sedang berteriak sambil menghadap laut.
Jungkook tak dapat mendengar dengan jelas ucapan perempuan berambut hitam panjang itu karena suara debur ombak menghalanginya.
Perempuan itu kemudian berbalik dan kini mereka saling berhadapan.
Jungkook berusaha menyipitkan matanya karena ingin melihat dengan jelas wajah perempuan dihadapannya. sayangnya, sinar matahari yang menusuk matanya membuat Jungkook tak bisa melihat jelas wajah perempuan itu.
"siapa kamu?" tanya Jungkook.
Suara tawa perempuan itu mengembangkan senyum di bibir Jungkook.
Perempuan itu semakin mendekatinya.
Jungkook tak mampu bergerak menghindar.
Perempuan dalam mimpi itu memeluk Jungkook.
Rasa hangat mengalir di seluruh tubuh Jungkook.
Tiba-tiba Jungkook seolah terhempas dari mimpinya.
Jungkook membuka kedua matanya dan menyadari bahwa bukan perempuan dalam mimpi yang memeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommates [✔]
FanfictionJihyo dan Jungkook tinggal seatap dengan mimpi yang berbeda.