19

1.6K 223 28
                                    

Pagi itu, Jungkook menundukkan kepalanya di bangku university cafe bersama kedua sahabatnya.

Jimin duduk di depan sahabatnya dan menatap Jungkook dengan wajah tak percaya.

Yugyeom yang berdiri di samping Jimin juga menatap Jungkook tak percaya.

"hopeless boy!" sindir Jimin.

"kalau aku Jihyo, pasti sudah kutolak dari dulu. gadis itu terlalu baik padamu, aku jadi kasihan padanya" nyinyir Yugyeom sambil menata tisu di tempatnya.

Jimin mengangguk setuju atas pernyataan Yugyeom. "dan Chanyeol saem menyemangatimu begitu mendengar kamu menyatakan cinta pada keponakannya. waahh! aku jadi tak ingin mengakuinya jadi sahabatku di depan Jihyo".

"aku akan pura-pura tak mengenal pria bodoh ini" sahut Yugyeom sambil tertawa bersama Jimin.

"sampai kapan kalian mau menyindirku?" tanya Jungkook sambil menatap kesal kedua sahabatnya.

"sampai kamu menyadari kelakuanmu, hopeless boy!" jawab Jimin.

"aku harus memunculkan ceritamu ini di komunitas website kampus. aku yakin semua fans mu akan pergi karena malu membaca cerita tentang caramu menyatakan cinta pada Jihyo" ucap Yugyeom. "darimana sih kamu tiba-tiba punya keberanian bilang cinta pada gadis itu?"

Jungkook melirik Jimin sekilas sebelum sahabatnya itu mengangkat bahunya tak mau tahu.

"apa kalian tak punya saran yang lebih baik untuk situasiku sekarang?" tanya Jungkook dengan nada menyerah.

"tak ada yang bisa kamu lakukan selain menunggu jawaban dari Jihyo. sekarang keputusan hidup dan matimu ada pada Jihyo" jawab Jimin.

Yugyeom tertawa mendengar jawaban Jimin. Ia pun melempar serbet ke muka Jungkook, "saranku, bersihkan semua meja di cafe ini. sebentar lagi aku harus buka, part timer!".

.

Yulhee hampir tersedak begitu mendengar cerita Jihyo saat mereka berdua duduk di kantin. "what? Jungkook ingin jadi pacarmu dan kamu belum ngasih jawaban. apalagi sih yang perlu kamu pikirin? kulihat kalian selalu akrab kalau ketemu di kampus". 

"ada banyak hal yang belum kuketahui tentang Jungkook. aku sudah terlalu nyaman berteman dengannya sebagai roommate" jawab Jihyo santai. "aku tak mau mengulang kesalahan dua kali dengan menerima pria sebagai pacarku tanpa tahu apa-apa"

"kurasa ini berbeda dari hubunganmu dengan Seokjin sunbae" sela Yulhee. "aku tak akan memaksamu lagi, tapi ingat, Jungkook tak mungkin menunggu jawabanmu selamanya".

"iya, aku tahu" jawab Jihyo. 

Jihyo mengeluarkan kotak putih yang berisi kumpulan dvd film yang dibintangi Seokjin.

"apa kamu mau menyimpannya? kamu kan fans berat Seokjin"

"tak apa nih aku menyimpannya? dia kan memberikannya untukmu" tanya Yulhee.

Jihyo mengangguk. "Seokjin oppa sendiri yang bilang aku boleh melakukan apapun pada koleksi ini. siapa tahu ini bisa jadi referensimu untuk masuk sebagai part timer stylist klub teater".

Yulhee tersenyum senang. "terima kasih. by the way, tugas kelompok kita dengan Kim Taehyung gimana? kapan kita akan menghubunginya?"

"aku sudah menghubunginya tapi ponselnya selalu mati. nanti aku coba lagi, oke?" jawab Jihyo. 

Yulhee mengangguk setuju. "aku akan  membantumu mencari bahannya. kita hanya perlu submit tiga rancangan untuk fashion show. kurasa akan cepat selesai".

"aku juga harus menyiapkan portofolio untuk ikut magang di Kim Apparel. kemarin malam aku dapat email untuk persiapan interview. aku belum punya sketsa apapun dari tema yang ditentukan." ucap Jihyo.

Roommates [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang