Kyungsoo menatap pria di hadapannya dengan serius, "jadi untuk mengekspos tentang ayah Jungkook, aku harus mendapatkan pernyataan darinya langsung?"
"Ya, mungkin kamu bisa mulai dengan mencari barang milik Jeon Yeongnam yang diwariskan pada Jungkook sebagai anaknya". Pria berkacamata dihadapan Kyungsoo itu mengangguk, "aku tak mungkin mengeksposnya sekarang setelah ceo Minwoo memberikan tiket liburan. aku harus menunggu hingga beberapa bulan ke depan. kalau kamu begitu ingin memunculkan rumor tentang ayah kandung Jungkook, kamu bisa memprovokasinya. itu pekerjaan yang biasa dilakukan wartawan sepertiku".
"memprovokasinya?" Kyungsoo mengangkat sudut bibirnya.
.
Jihyo masuk ke dalam kelas bahasa inggris. ini adalah satu-satunya kelas dimana ia tak sekelas dengan teman satu fakultasnya.
Jihyo memilih tempat duduk yang masih kosong di samping seorang gadis berambut hitam sebahu yang tampak serius memperhatikan ponselnya.
"arrg~" keluhan terdengar dari bibir gadis berambut hitam sebahu itu. Ia meletakkan ponselnya ke dalam tas dengan kesal.
Jihyo berusaha sibuk dengan buku bahasa inggris yang ada dihadapannya.
"oh?" gadis berambut hitam sebahu itu menunjuk Jihyo dengan tatapan terkejut.
Jihyo menoleh dengan tatapan heran.
"Kamu yang waktu itu ditolong Jimin~" tebak si gadis.
Jihyo mengingat gadis disampingnya. "kamu yang waktu itu mengikuti Jimin~".
"aku tak mengikutinya. kami sedang menuju tempat latihan balet bersama" elaknya.
Jihyo tersenyum mendengar gadis itu. "namamu siapa? aku Jihyo dari jurusan desain".
"panggil aku Mina. aku dari jurusan tari" jawabnya.
"oh, jadi kamu dan Jimin adalah partner untuk kompetisi talent show semester ini. aku melihat brosur kompetisi jurusan seni di depan mading. semoga kalian menang~" ujar Jihyo.
"ya, seandainya kakiku tak terkilir seperti sekarang, aku pasti sudah menguasai teknik akhir tari kami" keluh Mina sambil menunjukkan kaki kirinya yang diperban.
Jihyo merasa kasihan melihatnya. "aku yakin kamu bisa segera sembuh~"
"boleh kutanya sesuatu?" tanya Mina penuh selidik.
"boleh".
"apa hubunganmu dengan Jimin?"
"roommate" jawab Jihyo santai.
"what? kalian tinggal bersama?" suara Mina membuat semua teman satu kelas mereka menoleh padanya.
Jihyo tertawa supaya teman satu kelasnya itu tak membuat keadaan makin rumit. "ssst~ jangan teriak dong~ kami cuma berteman, tenang saja".
"mana mungkin laki-laki dan perempuan tinggal serumah tapi tak merasakan apapun~ aku tak percaya" jawab Mina.
"yasudah kalau tak percaya, kamu tanyakan saja pada Jimin. Toh, memang begitu keadaannya" ucap Jihyo. "kamu cemburu ya?"
"hmmm~ entahlah" elak Mina.
.
Jungkook baru keluar dari ruang dosen ketika ia melihat seorang perempuan yang sedang berdiri di depan mading. Senyum terbit di sudut bibirnya sambil melangkah mendekati perempuan yang sedang sibuk mengamati pengumuman tentang Mid Semester Job.
"Ehemm..." Jungkook berdiri tepat di samping perempuan itu.
"oh? sedang apa kamu disini?" tanya perempuan bermanik mata hitam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommates [✔]
FanficJihyo dan Jungkook tinggal seatap dengan mimpi yang berbeda.