20

1.5K 214 77
                                    


Jimin meringis kesakitan saat memberi obat antiseptik pada tumitnya.

Seseorang berjongkok di depan Jimin dan mengambil kapas.

"Aw, pelan-pelan, Mina" rengek Jimin.

"Iya" jawab Mina sambil memeriksa luka lecet di tumit Jimin. "Istirahat saja dulu. Jangan memaksakan diri latihan".

"Masih banyak bagian yang belum kupelajari. Apalagi kakimu masih cedera" ucap Jimin.

"Kata dokterku, cedera kakiku sudah membaik. Tiga hari lagi aku mungkin sudah bisa latihan" jawab Mina. "Maaf ya aku bikin kamu khawatir".

Jimin mendengus tak percaya mendengar jawaban Mina. "Siapa yang khawatir? Aku cuma..."

".. Apa susahnya bilang iya? Setidaknya, buat aku senang sekali saja" sela Mina sambil menempelkan plester pada lecet yang dimiliki Jimin.

Jimin terdiam mendengarnya.

"Aku hanya ingin jadi temanmu. Kenapa sih kamu selalu menolak kehadiranku?" tanya Mina yang kini berdiri menghadapi Jimin.

Jimin yang dalam posisi duduk hanya bisa menatap Mina dengan wajah bingung.

"Aku menyukaimu. Aku tahu kamu tak menyukaiku. Tapi, setidaknya sekali saja, tersenyumlah sambil menatapku. mungkin dengan begitu, aku akan lebih mudah melupakan perasaanku padamu" ucap Mina sebelum berbalik pergi.

Jimin melongo mendengar pernyataan cinta Mina.

.

Jungkook keluar dari kamarnya. Ia melihat Jihyo naik ke atas tangga sambil membawa sebuah manekin berwarna hitam yang baru di belinya tadi siang.

Jungkook sengaja menunggu Jihyo di bagian paling atas tangga.

Jihyo sendiri tak bisa melihat depan karena bagian kepala manekin menutupinya.

'Buk!'

Jihyo menyadari manekin menubruk tubuh Jungkook.

"Oh?" Jihyo melihat Jungkook yang pura-pura memegangi dadanya kesakitan. "maaf~ aku tak melihatmu".

"Aw, sakit~"rajuk Jungkook.

"bagian mana?" Jihyo segera menaruh manekinnya di lantai dan memegang dada Jungkook.

Jihyo bisa merasakan degupan kencang di dada Jungkook.

Jihyo segera menarik tangannya dan menatap Jungkook dengan wajah menahan malu.

Jungkook jelas kecewa melihat Jihyo mundur beberapa langkah darinya begitu melepas tangannya.

Jihyo mengambil manekinnya lagi dan berjalan melewati Jungkook.

"Apa susahnya bilang iya? Beri aku kesempatan..."tanya Jungkook saat Jihyo hendak menutup pintu kamarnya.

"..aku sedang memikirkan konsekuensi jawabanku untuk hubungan kita nanti" sela Jihyo sambil menatap Jungkook. "Mengertilah. Aku sudah menganggapmu sebagai teman terbaikku. Kita ini roommates. Aku tak mau hubungan kita yang baik-baik saja sekarang malah rusak nantinya".

Jungkook melangkah mendekati pintu kamar Jihyo. "Jadi kamu sudah punya jawabannya? Katakan saja. Hubungan kita tak akan berubah. Aku janji".

Jihyo ketakutan melihat Jungkook mulai mendekati pintu kamarnya. Ia pun segera menutupi pintunya dan menguncinya. "Beri aku waktu lagi, Jungkook", ucap Jihyo dari balik pintu.

Jungkook berhenti di depan pintu kamar Jihyo dengan wajah frustasi.

Jungkook tak tahan berjauhan dari Jihyo karena pernyataan cintanya kemarin.

Roommates [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang