15

1.6K 215 43
                                    

Jimin meneguk beer keduanya di G-Bar.

Kai menghampirinya dengan wajah heran.

"Kukira kamu latihan untuk kompetisi?" tanya Kai begitu duduk di samping Jimin.

Kai merangkul pundak Jimin.

"Aku malas latihan" jawab Jimin. Kepalanya sudah terasa berat karena beer yang ia minum.

"Aneh~ kamu kan pengen debut jadi penyanyi seperti Jungkook. Masa' mau nyerah gitu aja. Minta ganti saja partnermu" saran Kai.

"Mana bisa semudah itu" jawab Jimin.

"Sebaiknya kamu kuantar pulang. Kamu butuh tidur bukan minum" Kai menarik lengan kiri Jimin dan membawanya pulang.

.

Jungkook berjalan mondar-mandir di depan kamar Jihyo.

Sejak mereka pulang tadi, Jihyo sama sekali tak keluar kamar. Hal ini membuat Jungkook bingung. Jungkook tak tahu harus berbuat apa saat melihat Jihyo dalam mood buruk karena ia belum pernah memiliki roommates perempuan seumur hidupnya.

Ah, seandainya ada Jimin. Dia pasti tahu aku harus gimana. Batin Jungkook.

Jungkook berkali-kali hendak mengetuk pintu kamar Jihyo. Sayang tangan Jungkook selalu berhenti dua centi dari pintunya.

Beep~ Beep~

Suara klakson mobil membuat Jungkook menoleh. Ia segera melihat dari luar jendela di lantai dua yang berhadapan dengan jalan.

"Kai?" Jungkook mengernyitkan dahinya. "Jimin?".

.

Kai memapah Jimin keluar mobil.

Jungkook membuka pagar.

"oh? Hi dude~ long time no see" sapa Kai.

Jungkook diam saja tak membalas. Ia menarik lengan Jimin yang setengah sadar ke sampingnya.

"Kamu sama sekali tak berubah" ucapan Kai terdengar seperti hinaan bagi Jungkook. "Kamu membuatnya bertahan disampingmu tanpa harapan".

" aku tak paham maksudmu. Tapi terima kasih sudah mengantar Jimin pulang" Jungkook berbalik hendak masuk ke dalam rumah sambil memapah Jimin.

"Apa kamu tahu siapa yang disukai Jimin ?" sindir Kai.

Jungkook menghentikan langkahnya. Ia melirik sekilas ke arah Jimin yang mengantuk karena mabuk.

"bukan urusanmu" balas Jungkook serius.

"biarkan Jimin pergi denganku" ucap Kai.

"Jimin tak akan pergi kemanapun denganmu, Kai. Pulanglah" jawab Jungkook dengan wajah serius.

.

Jungkook membaringkan Jimin di kasurnya.

"Dasar sok kuat~" Jungkook melepaskan sepatu Jimin. Ia melihat banyak bekas luka di jari dan telapak kakinya.

Jungkook mengambil obat untuk membersihkan luka di kaki Jimin.

"Jungkook~" Jimin mengigau namanya.

"iya, aku disini.Tidurlah" jawab Jungkook sambil memasang plester luka pada telapak kaki Jimin.

.

Jihyo bangun tidur di pagi hari sambil membawa keranjang pakaian kotornya. Hari ini adalah bagiannya untuk mencuci pakaian dan sprei semua orang di rumah.

Jihyo menatap wajahnya di balik tutup kaca mesin cuci dan bergumam, "ya ampun mataku bengkak~".

Gadis itu pun pergi menuju kamar mandi disamping kamar Jimin. Ia terkejut begitu melihat Jimin keluar dengan pakaian yang sama seperti kemarin dan rambut berantakan.

"Oh, Jihyo~" sapa Jimin dengan mata setengah terbuka.

"Kamu minum lagi ya?" Jihyo menutup hidungnya.

"Iya" jawab Jimin "kamu sendiri, kenapa matamu bengkak?".

"Ada deh. minggir, aku mau pakai kamar mandinya" usir Jihyo.

.

Jihyo mengangkat keranjang laundry untuk di jemur dengan bantuan Jimin.

Keduanya terkejut begitu melihat Jungkook sedang duduk di bawah kursi berkanopi yang ada di taman belakang rumah.

Jungkook memainkan gitarnya sambil menutup mata dan menyenandungkan lagu favoritnya, Nothing Like Us.

Ini adalah pertama kalinya Jihyo mendengarkan Jungkook bersenandung di rumah.

"Aku sudah sering mendengarnya sampai bosan waktu kita masih di dorm trainee" ucap Jimin sambil memeras jaketnya.

"suaranya bagus. Pantas dia anak dari Jeon Yongnam" jawab Jihyo singkat.

"Oh, jadi kamu tahu tentang ayahnya?" selidik Jimin.

Jihyo mengangguk.

Jungkook membuka matanya dan melihat Jihyo  dan Jimin sedang menata sprei di atas jemuran.

"Nyanyikan lagi lagunya. Jihyo menyukai suaramu~" ledek Jimin.

Jihyo kaget karena ucapan Jimin. Ia menendang paha Jimin dengan kuat karena mempermalukannya di depan Jungkook. "minta dihajar ya? Sana pergi~"

Jungkook cuma tersenyum senang. Ia jadi yakin Jihyo sudah baikan setelah menangis semalaman. Ia pun menyanyi lagi sambil sesekali menatap Jihyo.

Jimin menghampiri Jungkook dan duduk disebelahnya setelah diusir Jihyo.

"semalam aku diantar pulang Kai, kan?" tanya Jimin.

Jungkook mengangguk. "kamu jadi suka mabuk sejak ketemu Kai". Raut wajahnya menunjukkan kekhawatiran.

"Mungkin karena sekarang aku merasa bebas. Dulu mana bisa kita minum saat di dorm" jawab Jimin sambil berusaha tersenyum.

"kamu bisa cerita padaku. aku pasti mendengarkannya, oke kawan?" pinta Jungkook.

"tenang saja" yakin Jimin.

.

Jungkook berdiri di depan pintu kamar Jihyo lagi usai bersiap untuk ke kampus.

Ia ingin sekali menanyakan keadaan gadis itu setelah semalam menangis.

Jungkook hendak mengetuk pintu ketika Jihyo membukanya.

"Ada apa?" tanya Jihyo dengan nada heran. 

"hm... itu..." Jungkook kehilangan kata-katanya begitu melihat Jihyo yang tampak cantik hari ini dengan kemeja dan jeans.

"kamu tak mungkin menungguku kekampus kan?" tebak Jihyo sambil tersenyum usil.

Jungkook berdehem, "mana mungkin aku menunggumu. aku hanya ingin menanyakan soal kemarin malam".

Senyum di wajah Jihyo mendadak hilang. Ia menutup pintu kamarnya dan berjalan menghindari Jungkook.

Jungkook mengikuti langkah Jihyo sampai ke depan rumah.

"apa baru kali ini kamu melihat perempuan menangis?" tanya Jihyo tiba-tiba sambil menghadap Jungkook.

Jungkook mengangguk tapi wajahnya terkesan bingung.

Jihyo menggelengkan kepalanya, "kamu benar-benar tak punya pengalaman soal cinta~"

"wah! kamu mengejekku~" Jungkook menjitak kepala Jihyo.

Keduanya tertawa bersama karena merasa aneh dengan perilaku masing-masing.

"apa kamu belum pernah jatuh cinta?" tanya Jihyo lagi sambil berjalan bersisian dengan Jungkook menuju halte bus.

"aku tak sempat merasakannya sejak lama. aku terlalu sibuk berlatih menjadi penyanyi" ungkap Jungkook.

Jihyo mengangguk paham. "merasakannya sejak lama? berarti sekarang kamu menyukai seseorang dong~".

Jungkook berusaha menyembunyikan senyumnya. 

"beritahu aku dong siapa perempuan itu~ kita kan teman~" pinta Jihyo dengan nada manja. 

"siapa bilang aku mau jadi temanmu?" ucap Jungkook sambil mempercepat langkahnya.

.

vote dan komentar.


Roommates [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang