13

1.6K 224 22
                                    

Jihyo membuka pintu apartemen Seokjin. Manager Kang dan dokter Solar tersenyum melihat Jihyo.

"Maafkan aku, Jihyo. Meetingnya lama. seokjin gimana? Udah enak badannya?" tanya Solar.

"Iya, oppa sudah tak demam lagi. Mimisannya juga sudah berhenti. Oppa sedang dikamarnya sekarang, sepertinya sedang istirahat karena barusan dia kuminta minum obat" ucap Jihyo.

"Jihyo, aku sering mendengar namamu disebut oleh Seokjin. Makasih ya sudah mau repot mengurus Seokjin" ucap manager Kang. "Karena urusanku sudah beres, kamu bisa pulang. Ini ada sedikit imbalan untukmu" manager Kang hendak mengeluarkan amplop putih namun segera ditolak Jihyo.

"Aku hanya membantu temanku, tak perlu memberiku apapun, pak manager"ucap Jihyo dengan mantap.

Solar keluar dari kamar Seokjin setelah mengecek keadaan pria itu. Solar tersenyum mendengar ucapan Jihyo pada manager Seokjin. "Manager kang, ini resep obat Seokjin. Aku akan pulang sambil mengantar Jihyo sekarang. Telepon saja aku kalau ada apa-apa ya?".

"Terima kasih dokter Solar" jawab manager Kang.

"Ayo, Jihyo~" ajak Solar.

.

"serius nih kamu gak mau minum sojunya?Aku sudah susah payah beli padahal" bujuk Jimin setelah meneguk dua botol soju sendirian.

Jungkook menggeleng. "Kalau kita berdua mabuk kena soju, siapa yang bakal buka pintu nanti waktu Jihyo pulang? Lagian kamu lebih butuh soju dibandingkan aku. mukamu bete daritadi".

" itu gara-gara Mina. Sudahlah, aku malas membahasnya" tolak Jimin. "Omong-omong, mana lirik lagu buatanmu. Aku pengen lihat. Mungkin aku bisa bantu kamu nyari kunci gitar yang pas untuk nada dasarnya".

Jungkook menunjukkan buku catatannya yang sengaja ia bawa kemana saja. "menurutmu lirik itu gimana?".

Jimin membacanya dengan seksama. "Lumayan".

"Cuma itu?" tanya Jungkook.

"Entah. verse 1 dan verse 2 udah bagus kok. Tinggal nunggu aja Yoongi saem ngasih hook yang bagus" jawab Jimin. "ahhh, aku ngantuk nih!", Jimin merebahkan diri di sofa.

"Kamu selalu deh ngantuk abis minum bir, soju, bahkan wine. Dasar aneh!" cibir Jungkook.

"Tidur bikin aku fresh, kookie" jawab Jimin sebelum memejamkan matanya.

Jungkook berdiri dari duduknya dan mengambil selimut serta bantal dari dalam kamarnya. ia menyelimuti Jimin dan meletakkan bantal untuk sahabatnya itu.

Jungkook tersenyum menatap Jimin, "dasar sok kuat!".

.

Solar mengemudikan mobilnya menuju rumah Jihyo.

"Itu kotak apa?" tanya solar penasaran pada Jihyo yang sedari tadi diam sambil memangku kotak kado. "dari seokjin ya?"

"ya, kata oppa ini dvd kompilasi film pendek yang pernah dia bintangi" jawab Jihyo .

Solar tertawa, "dia masih bisa saja nggodain kamu padahal sakit kayak gitu".

" berkat dokter solar, seokjin oppa jadi bisa cepat sembuh" puji jihyo.

"Aku yang terima kasih sama kamu. Kalau ga ada kamu, aku gatau harus gimana ngurus seokjin hari ini" jawab solar.
.

Jungkook duduk bersila di bawah sofa. Ia membuka buku catatannya untuk menulis beberapa lirik lagu. Kepala Jungkook menunduk pelan-pelan lalu ia pun jatuh tertidur.

Jungkook bermimpi mengenakan kemeja putih dan bertemu dengan Jihyo yang mengenakan gaun putih.

Jungkook mengikuti Jihyo disepanjang padang ilalang. Ketika Jihyo menghilang dari pandangannya, Jungkook jadi panik.

Jungkook melihat kesekelilingnya ketika kedua tangan Jihyo langsung menutup kedua matanya.

Jungkook hendak menyentuh tangan Jihyo tapi gadis itu tiba-tiba menghilang. Kini jungkook melihat Jihyo berdiri tak jauh dari hadapannya.

Jungkook menggenggam payung di tangan kanannya. Ia melihat rintik air hujan mulai membasahi dirinya.

Jungkook hendak menghampiri Jihyo. Langkahnya terhenti begitu melihat Jihyo berdiri berhadapan dengan seokjin. Jihyo tersenyum pada seokjin yang membawa payung. Keduanya berjalan menjauh dari Jungkook.

Jungkook berusaha memanggil nama Jihyo tapi suaranya tak bisa terdengar sama sekali. Jungkook menggeleng terus menerus dan berharap mimpinya berakhir.

.
Jihyo mengetuk pintu rumah beberapa kali tapi tak ada jawaban. Ia pun mengambil kunci cadangan yang selalu disembunyikan chanyeol di atas ventilasi jendela.

Jihyo melangkah masuk ke ruang tengah dan melihat jimin serta jungkook sudah tertidur.

Suara langkah kaki jihyo membuat Jimin tersadar.

"Jihyo,akhirnya kamu pulang. Kamu sudah makan?" tanya jimin sambil mengusap kedua matanya.

"Tenang saja. sebaiknya kamu suruh jungkook pindah tidur kekamarnya. Kasian dia" ujar jihyo.

"Biarkan saja. Dia bisa ngamuk kalau aku bangunin. Mungkin dia lelah karena menunggumu. Lagian, dia emang sering tidur gini kalau lagi ngerjain lirik lagu, katanya sih biar ada ide begitu bangun. Dia pasti bangun sendiri nanti" ucap Jimin sambil menyampirkan selimut yang tadi ia kenakan ke pundak Jungkook. Jimin juga memasang bantal di kepala jungkook.

"Sebaiknya kamu mandi, pasti kamu capek seharian pergi" ujar Jimin sambil berjalan masuk kekamarnya.

Jihyo segera mandi dan mengganti bajunya dikamar. Ia hendak tidur ketika pikirannya terarah pada jungkook yang masih tertidur di ruang tengah.

Jihyo menghampiri Jungkook sambil membawa sebuah selimut dan duduk bersila disamping pemuda itu.

Jihyo meletakkan kepalanya di atas meja dan menatap wajah Jungkook yang tampak tenang saat tidur.

Jungkook tiba-tiba mengigau, "jihyo... Jihyo...".

Jihyo agak terkejut mendengar igauan Jungkook. Jihyo bahkan menyentuh pipi jungkook dengan telunjukny untuk memastikan bawa pria itu benar-benar tidur. telinga jihyo terasa geli setiap kali jungkook memanggil namanya. jihyo merasa seolah-olah ribuan kupu hinggap diperutnya begitu mendengar jungkook mengucapkan namanya.

"Jihyo..." igau jungkook lagi.

Jihyo memberanikan diri untuk mengusap lembut rambut jungkook, berharap pria itu berhenti mengigau.
Setelah jungkook tak lagi mengigau, jihyo membenarkan letak duduknya. Ia melihat buku catatan jungkook didekatnya. gadis itu pun membuka halaman buku yang penuh coretan dan stabilo. Jihyo tersenyum kagum melihat lirik-lirik lagu yang dibuat jungkook.

Jihyo mengambil pena dan menuliskan sesuatu di halaman terakhir buku catatan jungkook.

Usai meletakkan buku catatan itu kembali, jihyo menatap jungkook sambil membenarkan selimut yang tersampir di pundaknya. gadis itupun menyampirkan selimut tambahan yang ia bawa ke kaki jungkook.

"mimpi indah ya, jungkook" bisik jihyo ditelinga pemuda itu sebelum kembali kekamarnya sendiri.

Jungkook secara tak sadar tersenyum dalam tidurnya begitu jihyo membisikkan kalimat itu.

.

Didalam kamar, jihyo menulis diary di ponselnya sebelum tidur.

dd-mm-yyyy

Dear diary,

Ini adalah hari yang panjang untukku.

Aku menemani seokjin oppa yang sakit. Sepertinya dia terlalu stres dengan pekerjaannya.

Aku berharap seokjin oppa segera sembuh dari sakitnya.

Aku juga baru tahu kalau jungkook suka mengigau. Dan lagi dia mengigaukan namaku. Emangnya dia mimpi apa sih sampai harus nyebut namaku. Aneh kan? Dia harus mulai tidur dengan benar. Lehernya bisa sakit kalau tidur di posisi duduk seperti itu terus.

:)

.

vote dan komentar.

Roommates [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang