5

2.3K 304 55
                                    

nita: vomment ya reader tersayangku :)


-oo-

Jungkook merasakan dahinya agak bengkak karena membentur meja dan tertidur semalam. Ia berdiri mengamati dirinya di cermin, wajahnya tampak berantakan karena posisi tidurnya yang tak nyaman. Pemuda itu pun akhirnya keluar dari kamar sambil membawa peralatan mandi dan handuk yang disampirkan ke bahu.

Begitu membuka pintu kamar mandi, mata Jungkook langsung terbelalak karena ia melihat Jihyo memakai bathrobe putih. Gadis itu sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk di depan cermin wastafel.

Keduanya saling bertatapan sebentar sebelum akhirnya JIhyo sadar dan merapatkan bathrobe-nya di tubuhnya. "Yaaah!" 

"astaga! kenapa kamu tak mengunci pintunya?" Jungkook dengan cepat menutup pintu kamar mandi.

"aku tak biasa mengunci kamar mandi di rumah" jawab Jihyo sekenanya. Ia segera mengganti bathrobe-nya dengan mengenakan pakaian dalam, kemeja dan rok selutut warna putih yang sudah ia siapkan. "harusnya kamu mengetuk pintu dulu sebelum masuk".

"aku juga tak biasa mengetuk pintu" balas Jungkook meniru ucapan Jihyo.

Jihyo keluar dari kamar mandi setelah berpakaian rapi. Ia membiarkan rambutnya yang setengah kering terurai.

Jungkook bisa mencium aroma wangi jeruk dari shampoo yang digunakan Jihyo, menyegarkan untuknya. Biasanya dia hanya mencium aroma mint dari bekas cukurnya dan Jimin.

"lain kali tolong ketuk pintu dulu, aku perempuan dan kamu laki-laki. kita beda, oke?" tegas Jihyo.

Jungkook mengangguk. "aku usahakan, jangan lupa kamu juga harus mengunci pintu mulai sekarang. kalau pria lain yang masuk selain aku, bisa jadi kamu tak akan selamat".

"maksudmu?" Jihyo melotot pada Jungkook.

Jungkook hanya tersenyum sambil mengangkat bahu. 

Jihyo langsung salah tingkah. Pipinya memerah.

"apa hari ini kamu mau ke kampus?" tanya Jihyo setelah menguasai dirinya lagi. 

Jungkook menjawab santai, "ya, aku harus mengembalikan buku ke perpustakaan. kenapa?"

"ajak aku keliling kampus~" pinta Jihyo sambil tersenyum memamerkan deretan gigi putihnya.

"eh?" Jungkook bukannya keberatan mengajak Jihyo keliling kampus, ia hanya tak terbiasa jalan berdua saja dengan perempuan. "cuma kita berdua?"

Jihyo mengangguk. "Jimin tadi pagi sudah berangkat kekampus duluan. katanya ada kelas tambahan lagi. Chanyeol samchon juga harus ikut seminar di luar kota dan barusan pergi. cuma kamu yang tak sibuk".

Jungkook menggaruk kepalanya. "baiklah. aku siap-siap dulu".

"sip!" Jihyo kegirangan karena Jungkook mau menemaninya. 

Jihyo menyadari Jungkook daritadi memegang dahinya secara tak sadar.

"kenapa dahimu?" tanya Jihyo.

"terbentur meja" jawab Jungkook dengan jujur. Ia seolah terhipnotis dengan manik mata Jihyo dan tak mampu berbohong.

"sini" Jihyo menyuruh Jungkook mendekat padanya. "ibuku bilang, kalau ada yang terbentur di dahi, sebaiknya segera diusap dengan rambut orang terdekatnya".

Jungkook malah melangkah mundur, "tapi kita kan bukan orang dekat".

"we are roommates. kita teman kan?" klaim Jihyo.

Jihyo yang akhirnya menyentuh dua bahu Jungkook untuk membuat pria itu diam. Ia mengambil beberapa rambut setengah basahnya, mengusapnya pada dahi Jungkook yang bengkak, dan meniupnya supaya cepat sembuh.

Roommates [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang