nita: vomment ya reader tersayangku :)
-oo-
Pagi itu, Kim Seokjin sedang membaca naskah film di dalam mobilnya saat ia tiba-tiba merasa pusing.
Manager Kang masuk ke dalam mobil untuk memanggil Seokjin.
"Jin, kenapa hidungmu? astaga, kamu mimisan!" Manager Kang menutup pintu mobil dan mengambil tisu untuk membantu Seokjin.
"telepon dokter Solar" pinta Seokjin sambil memegangi hidungnya.
"kita harusnya ke rumah sakit" saran manager Kang.
"aku cuma butuh dokter Solar" perintah Seokjin.
.
Jungkook berdiri di samping Jihyo yang sedang melihat mesin jahit di sebuah pasar kecil.
"kenapa kamu mau beli mesin jahit disini?" tanya Jungkook tak mengerti. "kamu bisa membeli mesin jahit yang bagus di mall dengan uang samchon-mu"
"kemampuan mesin jahit tidak ditentukan dari harganya, Kook, tapi skill penggunanya. lagipula disini harga mesin jahitnya murah. aku sudah mengeceknya saat belanja beberapa hari lalu" jawab Jihyo dengan mantap. "aku tak ingin menghabiskan uang samchon dengan membeli mesin jahit yang terlalu mahal".
"oke, terserah kamu. aku cuma menemanimu" Jungkook angkat tangan dengan jalan pikiran Jihyo.
Setelah berkeliling melihat model mesin jahit yang ada, Jihyo memilih untuk membeli mesin jahit Overdeck dan mesin jahit obras.
"terima kasih, agassi. Nanti akan segera kukirimkan ke rumahmu" ucap sang penjual pada Jihyo sambil menyerahkan tanda bukti pembayaran.
"nee, kamsahapnida ajussi" jawab Jihyo dengan ramah.
"Apa Pria itu pacarmu, agassi?" tanya sang penjual sambil menunjuk Jungkook yang terlihat mengamati beberapa model mesin jahit di depan toko.
Jihyo menggeleng dan tersenyum ramah, "kami cuma teman"
.
"Sebaiknya kamu istirahat dari kegiatan syuting sampai pulih, Jin" saran dokter Solar.Seokjin yang kini terbaring lemah di kamar pasien cuma bisa diam.
"Aku tahu kamu berambisi menjadi aktor terkenal. Hallyu star atau apalah itu. Tapi kamu tak perlu mengorbankan kesehatanmu. Kamu baru dua puluh tiga tahun, you still have a long way to go, boy" Solar berusaha menasehati Jin.
"Aku hanya ingin membuktikan pada kedua orang tuaku di atas sana kalau aku bisa bertahan sendirian" jawab SeokJin.
"Kedua orang tuamu sudah bangga padamu, percayalah. Kalau mereka masih hidup, aku yakin mereka akan sangat cemas melihat kondisimu" ucap dokter Solar.
"Aku mengecewakan banyak orang" ungkap Seokjin.
Solar menggeleng. "Kamu tak mengecewakan siapapun. Manager Kang sudah mengurus syutingmu hari ini. Kamu bisa istirahat selama beberapa hari di apartemenmu".
Solar hendak merapikan peralatannya saat tangannya dipegang oleh Seokjin. "Jangan tinggalkan aku".
Solar tersenyum, "aku harus kerja, Jin. Tenang, aku sudah meminta tolong seseorang untuk datang menemanimu hari ini".
"siapa yang kamu hubungi?" tanya Seokjin.
"Chanyeol" jawab Solar. "Keponakannya akan datang menemanimu sebentar lagi".
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommates [✔]
FanfictionJihyo dan Jungkook tinggal seatap dengan mimpi yang berbeda.