Gue tidak asing dengan suara ini. Itu kan suara laki-laki yang kemarin malam. Suara yang hampir membuat nyawa gue di ujung tanduk dan untungnya dia berbaik hati melepaskan gue. Gue tadinya berniat untuk melarikan diri dari dia, mengingat kejadian kemarin malam. Gue mengurungkan niat gue.
Gue berbasa-basi dan menanyakan siapa dirinya dan mengapa dia memanggil gue lalu menyuruhnya masuk. Bukannya menjawab dia terus menyuruh gue masuk, seperti raja aja dia.
"Maaf, tetapi anda siapa?"
"Masuk sebelum gue lempar pisau yang gue bilang kemarin ke arah belakang kepala lu" Ucap dia yang membuat gue menuruti permintaan nya. Takut gue dengan ancamannya. Gue masuk kedalam mobilnya dengan hati-hati. Setelah gue masuk, mobil terkunci secara otomatis dan dia mengemudi dengan kecepatan sedang.
Gue duduk dengan perasaan takut dan gelisah.
"Jangan takut santai aja gue enggak bawa pisau lipat kok"
"Pembohong, tadi lu bilang seperti itu"
Dia mengambil sesuatu didalam kantongnya dan itu adalah pisau kemarin yang dia gunakan untuk menakuti gue. Gue reflek teriak dan meletakan kedua tangan gue didepan dia. Dia melempar pisau tersebut ke bangku belakang mobil dan disaat itu juga gue bersyukur.
Kita selama perjalanan tidak ada yang membuka suara seperti orang pacaran yang lagi berantem hanya karena menentukan makanan yang akan mereka makan. Tapi kan gue bukan pacarnya! Ok nevermind.
Dia mengambil sesuatu di jok mobil dan memberikan-nya kepada gue. Ini handphone gue yang selama ini gue rindukan! Gue mengucapkan terima kasih kepada dia, setelah sekian lama gue menunggu akhirnya gue bisa streaming lagi! Senangnya dalam hati.
"Lu kuliah jurusan apa?"
"Jurusan pariwisata "
"Ohh.. gue jurusan Psikologi" Perasaan gue tidak nanya deh dia kuliah jurusan apa. Mau jurusan tata boga kek mau jurusan akutansi kek gue Tidak peduli .By the way, Psikologi? Pantesan.
"Eh sebentar lagi Minha ulang tahun, Lu ikut enggak?" Tanya dia yang akhirnya membuka suara
"Minha Ulang tahun aja gue kagak tau" Dia tidak tau aja kalau gue sering berantem sama dia, kalau di undang bukan pesta ulang tahun namanya bisa jadi lapangan boxing kali.
"Masa sih padahal dia katanya ngundang semua orang di kampus "
"Mana gue tau ,kan gue gak tau "
"Yaudah berarti lu ikut sama gue ke ulang tahunnya si Minha soalnya gue kagak ada temen yang bisa diajak ke sana " dia bilang gak ada temen padahal di sekolah banyak perempuan yang mau pergi sama dia bahkan laki-laki pun ada yang mau sama dia. Gak.
"temen lu yang laki-laki emang gak ada apa?"
"temen gue udah pada punya pacar semua" jadi curhat dia
"enggak mau ah, gue mau streaming Seventeen baru comeback kemarin"
"Temenin gue aja sebentar kesana habis itu pulang "
"Ga mau ih! Gue mau streaming , lu sama yang lain aja kan banyak tuh perempuan dikampus yang mau sama lu "
"Males mereka itu terlalu berlebihan kalo gue ajak , nanti besoknya dia cerita ke temen-temennya bilangnya gue suka sama dia padahal mah enggak"
"Itu sih derita lu bukan derita gue ini"
"Gue gak mau tau lu harus ikut ke ulang tahun dia sama gue"
"kok lu maksa sih?!" Gue mulai kesel akhirnya karena gue dari tadi dipaksa mulu ke ulang tahun si Minha. Kenapa? Karena gue kan sama Minha itu bukan temenan dan mengingat kemarin dia memukul meja makangue saat dikampus dan ngatain gue seorang perebut pacar orang. Loh bukannya dia yang perebut pacar orang?
"Ikut atau..." Dia mengeluarkan pisau lainnya dari kantong jaketnya dan mengarahkan benda tajam tersebut kedepan wajah gue.
"Pisau ini akan ada di belakang kepala lu beneran" Jalan pikiran gue pendek jadi ya daripada muka gue jadi sasaran dicolok sama itu pisau mending gue turutin aja. Gue disepanjang perjalanan gak berani berbicara sama sekali walaupun pisaunya sudah diletakan kembali.
Gue tidak merasa sudah sampai di kampus dan dia menyuruh gue turun. Dia memarkirkan mobilnya ditempat yang ramai.
"Lu gila ya? Turunin gue disini"
"Ya memangnya kenapa? Ada masalah?" Gue menghembuskan nafas gue dengan kasar dan menatap dia dengan wajah kesal.
"Apa omongan mereka nanti, melihat gue pergi ke kampus sama lu"
"Terus memangnya kenapa?" sabar sabar ngadepin orang kek begini,untung ganteng kalo enggak udah gue tendang
"udah ah turun dari mobil dari pada gue ngunci lu dari dalam"
"Gak mau, Gue takut diomongin sama satu kampus nanti gue dikira apaan"
"lu kan manusia, emang lu apa?" sabar ya sabar , gak boleh marah gak boleh marah
"udah ah lu lama" gue tersentak kaget karena dia tiba tiba narik gue keluar dari mobil dan nutup mobil itu dengan keras dan mengundang beberapa perhatian dari anak anak kampus yang sedang lewat.
Gue menutupi muka gue biar gak keliatan sama mereka dengan cara nundukin kepala gue kebawah tetapi percuma aja gue nutupin muka gue mereka juga udah tau itu gue.
Pokoknya ini gak boleh sampe kedengeran sama minha apalagi diliat sama Minha bisa abis gue sama dia. Tapi sepertinya berita ini akan sampai ke telinga Minha karena Minha itu dikampus banyak mata-mata dan orang yang bisa dia suruh kapan aja.
---○●○---
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Psychopath Boyfriend
Mystery / Thriller" Jangan Sentuh Dia sedikitpun atau lu bakal mati di tangan gue " - Chanyeol Highest Rank #16 in Thriller #26 in Thriller #45 in Thriller