"Vixtoria!"
Gue menolehkan kepala gue kesumber suara yang memanggil gue. Mau apa lagi sih manusia ini!
Lea menghampiri gue dengan terburu-buru. Ada yang aneh dari penampilannya, ia memotong rambutnya seleher yang tadinya panjang tergerai. Chanyeol yang melihatnya datang, menutupi tubuh gue dengan tubuhnya yang tinggi.
"Gue boleh ngomong sebentar sama Vixtoria?" Ucap Lea yang berada didepan Chanyeol sekarang. Tangannya menahan gue untuk tetap berada dibelakang dia.
"Kalau tujuan lu buat ngelakuin hal hal aneh, gak akan gue izinin"
"Gue gak akan ngelakuin hal yang aneh aneh, Gue janji. Lu bisa pegang ucapan gue"
"Gue gak akan percaya dengan omongan lu lagi, kita pergi aja" Ucap Chanyeol dan menarik tangan gue pergi. Gue menahan diri gue untuk tetap diam ditempat.
"Lu mau ngomong disini atau ditempat lain?" ucap gue. Lea menunjuk taman yang tak jauh dari tempat kami berdiri. Gue mengiyakan keinginan Lea untuk berbicara dengan gue, mungkin memang ada sesuatu yang harus dia sampaikan. Chanyeol sempat khawatir tetapi gue meyakinkan dia sampai akhirnya dia mengizinkan gue.
"Kalau kamu diapa-apain langsung teriak aja ya, aku ada disini ngawasin kalian" ucap Chanyeol yang gue jawab dengan anggukan kepala.
Gue dan Lea menuju taman yang ia tunjuk tadi. Sampai ditaman, Gue duduk dibangku yang disediakan ditaman tersebut. Anehnya Lea tidak ikut duduk disebelah gue, dia malah berdiri didepan gue.
"Gue minta maaf" ucap Lea beberapa kali sambil membungkukan badannya. Tubuh gue reflek berdiri dan menghentikan dia.
"Lu apa-apaan sih, malu dilihat orang"
"Memang gue pantes dapetin ini" Lea terus membungkukan badannya didepan gue.
"Lu berhenti atau gue pulang?"
Setelah gue mengucapkan itu, Lea berhenti. Gue menyuruhnya duduk disebelah jika ingin berbicara dengan gue.
"Jadi apa yang mau lu omongin sama gue?"
"Gue minta maaf atas perlakuan gue yang kemarin. Gue terlalu berfikir pendek saat gue melakukan hal itu tanpa memikirkan resiko yang terjadi"
"Gue fikir, kalau gue melakukan hal itu semua, Chanyeol akan kembali sama gue lagi tapi nyatanya enggak. Gue sadar, gue yang terlalu serakah dan terobsesi sama dia dengan kutipan cinta pertamanya padahal posisinya saat itu berstatus pacaran sama lu" Ucap Lea.
"Mungkin sekarang kalian benci banget sama gue dan gue pantas mendapatkan itu" lanjutnya.
"Memang gue benci lu banget tapi apa yang sudah terjadi gak bisa diputar kembali. Lagi pula lu sudah sadar dan mengakui kesalahan jadi gak usah dibahas lagi. Kalau aja Chanyeol gak tahan gue disaat itu, lu yang gue hajar" Ucap Gue. Lea hanya tertawa kecil mendengar kalimat terakhir gue.
"Ngomong-ngomong, lu kenapa potong rambut sampai sependek itu?" Ucap gue yang memegang ujung rambutnya
"Kenapa? Aneh ya rambut gue?"
"Enggak, biasa aja menurut gue dan lu lebih kelihatan cantik dengan rambut segini"
"Gue akan pergi keluar negeri untuk lanjut kuliah dan gak kembali kesini selama beberapa tahun. Tenang aja gue gak akan ganggu dan hubungin Chanyeol lagi"
"Tiba-tiba? Kenapa?"
"Gue gak mau ganggu kalian dan semakin memperkeruh suasana, apalagi Chanyeol kelihatannya benci banget sama gue"
Dari sebrang sana terdengar seseorang yang memanggil nama Lea bersamaan dengan mobil hitam. Lea berdiri begitupun juga dengan gue. Gue mengulurkan tangan gue kedepan Lea untuk berjabat tangan dan dia terlihat terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Psychopath Boyfriend
Mistério / Suspense" Jangan Sentuh Dia sedikitpun atau lu bakal mati di tangan gue " - Chanyeol Highest Rank #16 in Thriller #26 in Thriller #45 in Thriller