Chapter 1

38.1K 1.3K 26
                                    

Waktu menunjukan pukul 10 malam dan gue baru menyelesaikan tugas dari dosen gue.Apa-apaan coba,lagi liburan semester dikasih tugas, nyebelin banget heran.Gue terlalu lelah untuk makan malam-malam jadi gue memutuskan untuk langsung pulang dan yang pasti.sendiri.

Gue keluar dari gedung kampus dan gue berjalan ke halte bus dengan langkah yang lemas dan jarak dari kampus ke halte jauh banget lagi.Kok gue merasa ada yang mengikuti gue ya dari belakang?. Gue menengok kebelakang dan gue tidak melihat siapa-siapa. Gue terlalu lelah memikirkan yang aneh-aneh jadi gue tidak peduli apa itu.

Gue sampai dilobby apartment gue dan masuk kedalam lift lalu menekan lantai apartment gue.Gue membuka kamar apartment gue dan masuk.Sebentar,gue mendengar suara dari arah lift dan tadi kan gue sendirian di dalam sana...

Apa jangan-jangan hantu?! Ah enggak ah, Mungkin perasaan gue aja kali ya karena gue lagi lelah jadi pikiran kemana-mana.Gue memutuskan untuk membersihkan diri dan tidur.

-------

Alarm gue menunjukan pukul 7 pagi dan hari ini adalah hari dimana gue memasuki semester baru jadi gue tidak boleh telat.Gue mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke kampus gue.Kampus gue bisa dibilang jauh dari Apartment gue jadi gue diharuskan naik bus.Gue berjalan menuju halte bus tetapi gue merasa kalau akhir-akhir ini ada yang mengikuti gue. Apa beneran gue diikutin hantu?!

Begitu juga sampai dikampus,Gue masih diikutin aja.Gue memberanikan diri untuk menengok kebelakang dan gue melihat sosok laki-laki dengan jaket berwarna hitam tetapi setelah gue melihat dia, dia melarikan diri.Siapa sih dia?

"Yak! Kalau jalan jangan lihat kebelakang!" Teriak Seseorang yang mengagetkan gue.Dia Erin,Teman seperjuangan gue dikampus dan masih ada 3 orang lagi yang menemani masa-masa gue dikampus dan kami semua memasuki jurusan yang berbeda.Gue sebenarnya dengan Erin tidak satu jurusan tetapi gedung kampus kita dekat.

"Iya, Astaga jangan teriak kenapa "

"Lu kenapa? keliatannya gelisah gitu"Tanya Erin 

"Enggak ada apa apa"

"Loh hari ini bukannya lu ada kelas bahasa perancis ya?"

"Kelasnya jam 10, Gue duluan ya"

"Eh mau kemana?"

"Mau ke kantin, Mau ikut?"

"Traktir ya!"

"Kebiasaan, yaudah ayo"

Gue merasa risih karena setiap gue memasuki area kantin selalu aja ada yang lihatin gue, dikira gue lukisan apa!.Gue berusaha tidak memperdulikan dan jalan seperti tidak ada apa-apa.

Gue duduk dibangku yang kosong dan memesan minuman yang biasa kami pesan.

"Eomeoni orange juseu du gae" [bibi orange jus dua]

"Ndee... jamkkanman" [tunggu sebentar]

"Erin,lu ngerasa enggak kalau dari tadi banyak yang liatin kita?"

"Enggak, emangnya kenapa?"Jawab Erin yang sedang mengaduk jusnya dengan sedotan dan gue merespon jawabannya dengan anggukan 

Gue lagi enak-enak minum dan bercerita tiba-tiba ada yang memukul meja gue dengan kencang, dan sekarang meja gue jadi pusat perhatian.

"lu bisa gak sih kalau jadi perempuan jangan murahan? Semua laki-laki yang ada dikampus lu deketin! Gue peringatin ya, jangan suka cari perhatian sama laki-laki apa lagi itu target gue" Teriak seseorang yang berada dihadapan gue lalu pergi.

Gue melirik dia perempuan tadi dengan tatapan benci, dia lagi dia lagi! Kapan sih ini manusia pergi dari hidup gue.Gue gak tenang kalau makan disini.

Gue dikampus bukanlah orang Famous beda dengan Minha yang terkenal di kampus gue.Iya dia Minha yang memukul meja gue dikantin.

Katanya,ada satu laki-laki yang disukai oleh Minha tapi laki-laki itu sama sekali gak suka sama dia dan kalau tidak salah namanya Park Chanyeol? Ya itulah namanya dan kata teman gue dia itu terkenal dan masuk barisan cowo ganteng di kampus jadi ya jangan heran kalau dia disukai banyak perempuan dikampus tapi gue sama sekali tidak tau siapa dia!.

Minha dan Chanyeol sering masuk dalam mading kampus sebagai model untuk mempromosikan Universitas kita.Rumornya Minha dan Chanyeol dikabarkan dating tetapi dibantah oleh Chanyeol dan ia mengkonfirmasi bahwa dia hanya berteman.

Jam pulang kuliah gue kebetulan sama dengan Erin jadi gue menungggu dia digerbang kampus.

"Eh gua pulang dulu ya! Gue udah dijemput sama pacar gue" Ucap Erin dengan penekanan di akhir katanya

"Haruskah ada penekanan dikata akhirnya?"Ucap gue dengan nada tidak terima 

"Harus! Makanya jangan sendiri terus!"Ucap Erin 

Dan gue pulang sendiri untuk kedua kalinya. Mau Tidak mau gue harus berjalan ke halte bus.Gue berusaha tidak memikirkan kembali kejadian kemarin malam.Gue jalan dengan pikiran yang tidak tenang.

Gue gak sengaja menabrak seseorang.Gue mengangkat kepala gue dan melihat orang didepan,satu kata yang muncul di kepala gue adalah dia tinggi sekali.

Gue mengucapkan maaf karena gue tidak mau cari masalah

"It's Okay. Gue boleh minta tolong? Tadi Handphone gue jatuh disekitar sini" Gue menganggukan kepala gue sebagai jawabannya dan membantu dia mencari Handphone nya yang jatuh

Ini sudah lama kita mencari Handphone dia tapi dari tadi gue tidak menemukan apa-apa dan gue sudah berulang kali mencari ditempat yang sama. Dia juga keliatannya sudah pasrah.Dia mendekati gue dan mengulurkan tangannya. 

"Kita belum berkenalkan, kenalin gue Park Chanyeol" Oh,Park Chanyeol.Hah Park Chanyeol?! Laki-laki yang disukai sama Minha?! 

"Park Chanyeol? Sepertinya gue kenal sama lu.Pacarnya Minha kan ya?" Ucap gue sebagai basa-basi

"lu kebanyakan dengar gosip ya? siapa juga yang mau pacaran sama dia "

"Ya kan gue gak tau" 

"Eh temenin gue makan yuk" 

"Lalu Handphone lu bagaimana?"

"Urusan itu mah gampang, gue tinggal beli lagi" Orang kaya mah beda apa-apa tinggal beli 

Entah kenapa gue nurut aja saat dia mengajak gue pergi makan padahal kita baru bertemu tadi dan gue sama sekali gak tau dimana tempat makannya karena jalan yang kita lewati sepi

Dia memberhentikan mobil di jalan yang tidak terlalu besar dan mengajak gue turun.Gue menanyakan dimana tempat makan yang dia ajak tadi tetapi dia tidak menjawab gue dan menyuruh gue keluar dengan nada membentak tidak seperti tadi.

Dia mengambil Handphone yang tergeletak dijalan tersebut.Sebentar, logikanya enggak ada Handphone yang jatuh di dekat kampus bisa ada disini.Dia berjalan kearah gue dengan tatapan yang mengerikan dan mengeluarkan sesuatu yang ada di kantongnya.Tunggu, itu kan pisau lipat?!

"Lu-lu mau ngapain" Ucap gue 

"Gue cuman mau bermain dengan pisau lipat ini emangnya kenapa gak boleh?" dia mulai ngedeket ke arah gue

"gue udah lama gak liat darah yang ngalir dari orang yang tidak bersalah " oke selama ini kalian dibodohi oleh ketampanannya dan bodohnya gue juga percaya aja sama dia!

"ayolah jangan takut, kita bermain sebentar dengan pisau lipat ini "Matamu jangan takut! Gue mau melarikan diri juga untuk menyelamatkan nyawa sekarang juga tidak bisa.Gue ketakutan banget sumpah.

"Jangan coba melarikan diri atau pisau ini bakal ada di tengah kepala lu"Dia melemparkan pisau yang tadi dia arahkan ke gua dan hampir mengenai telinga kiri gue.Badan gue udah lemas banget beneran.

"Please, lepasin gue kali ini" Mohon gue

"Sekarang gue lepasin lu tapi kalau gue ketemu sama lu lagi jangan harap lu pulang dengan anggota badan yang lengkap"

Gue melarikan diri sekuat tenaga dan menyelamatkan nyawa gue sekarang 

--TBC--

My Possesive Psychopath Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang