Chapter 14

7K 428 20
                                    

Shin Chitose Airport

Sesampainya mereka diJepang, mereka langsung bergegas pergi ketempat dimana Vixtoria berada dan jaraknya tak jauh dari Shin Chitose Airport. Beruntung Telephone genggam yang Vixtoria bawa masih menyala dan disilent.

"Coba kalian test Ear monitornya bekerja atau enggak" perintah suho dan mereka melakukan apa yang ia suruh

"Bisa kok"

"Tetap jaga jarak, banyak orang yang jaga disekitar rumah itu"

Mereka sampai ditempat dimana Vixtoria berada. Chanyeol turun terlebih dahulu dan meninggalkan mereka dimobil diikuti oleh Jimin dibelakangnya. 

"Chanyeol kalau lagi khawatir emang kaya gitu jadi maklumin aja"  ucap kai 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Chanyeol kalau lagi khawatir emang kaya gitu jadi maklumin aja"  ucap kai 

Chanyeol masuk kerumah tersebut dan sesekali meneriaki nama Vixtoria.

"Arah jam tiga ke arah jendela, ada orang" Chanyeol melirik matanya sesuai dengan perintah dari Ear monitor 

Ting!

'Lantai dua, kamar paling ujung dari tangga'

Chanyeol bergegas menaiki tangga dan menuju kamar yang telah diberitahu. Chanyeol membuka pintu kamar itu dengan kasar dan menemukan Vixtoria dengan kedua tangannya diikat dengan rantai dan tubuhnya dengan tali.

"Kasar banget buka pintunya, pelan pelan kenapa" Ucap Yera yang tak jauh dari Vixtoria

"Cepat lepasin dia, dia gak ada masalah sama lu" Chanyeol melangkahkan kakinya mendekat dengan Vixtoria 

"Lu maju selangkah lagi, Cewe lu bakal gue tembak. Lu tau kalau gue bisa ngelakuin apa aja yang gue mau sekalipun ngehilangin nyawa orang" Yera mengarahkan pistolnya kearah Vixtoria. Vixtoria hanya memejamkan matanya dan mengatur nafasnya yang kini tidak teratur karena ketakutan 

Chanyeol menghentikan langkahnya, ia berusaha keras untuk menahan amarahnya yang kian memuncak.

"Mau lu apa sekarang?" Tanya Chanyeol dengan tenang

"Mau gue, Ini cewe mati" Yera menarik pelatuk pistolnya

Jimin menembakan pelurunya kearah senjata yang digunakan Yera sehingga senjata yang digunakan Yera jatuh kelantai

"Loh ada kamu juga? Apa kabar hmm?" Ucap Yera

"Lepasin dia sekarang mumpung gue masih ngomong dengan baik baik" Ucap Chanyeol 

"Aduh takut, Kalau gue gak mau gimana?" Ucap Yera dengan nada meremehkan dan memajukan wajahnya sedikit kearah Chanyeol 

Yera melangkahkan kakinya kerarah Vixtoria dan memegang pundak Vixtoria dari belakang.Sebuah benda tajam menyentuh leher Vixtoria.

'Yeol ada sekitar 8 anak buah Yera yang menuju ke tempat lu, sisanya yang diluar sudah diurus sama kita. Sisa mereka ber 8 doang'

"Mereka biar gue yang urus, lu urusin Vixtoria" Ucap Jimin yang keluar dari kamar dan mulai terdengar baku tembak dari luar kamar

Yera yang tadinya terlihat santai mulai merasa gelisah karena hanya tersisa dia sendiri dan sama sekali diluar strateginya

Erin,Rei, dan Bylemia menuju keatas dan Rei menendang pintu kamar tersebut

"Ini perempuan ribet banget ya" Ucap Rei

"Weh gue baru tau kejut listrik itu sakit" Ucap Bylemia dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari Chanyeol. Bylem menyembunyikan wajahnya dibalik badan Rei.

Yera yang melihat ada kesempatan, mengambil senjatanya yang terjatuh tadi dan mengarahkan kembali kearah Vixtoria.Yera melepaskan tali yang mengikat Vixtoria dengan tangannya yang satu. 

'Yeol, Senjata yang digunakan Yera gak ada pelurunya tapi hati-hati dia masih ada benda tajam"

"Berdiri!"Perintah Yera. Chanyeol menggelengkan kepalanya memberi kode pada Vixtoria agar tetap diposisi yang sama.Vixtoria melihat Erin yang berusaha memberi kode dengan bahasa isyarat bahwa pistol yang digunakan tidak ada pelurunya. 

"Berdiri!"Teriak Yera sekali lagi.Vixtoria berdiri sesuai kemauan Yera.

"Kalian berani ngelangkah, temen kalian bakal jadi sasaran gue" Ucap Yera. Vixtoria melangkah kan kakinya mendekat ke arah Yera dan Vixtoria menggunakan kakinya kirinya untuk menyengkat kaki Yera hingga jatuh. Vixtoria dengan cepat berlari kearah Chanyeol.Yera melihat Vixtoria dengan tatapan murka.

Chanyeol melepas kain dan rantai yang mengikat Vixtoria.Chanyeol memeluk Vixtoria dengan erat, Nafasnya yang tadi memburu sekarang sudah mulai tenang.

"Gak ada yang luka kan?" Tanya Chanyeol menyentuh pipi Vixtoria dengan kedua tangannya memeriksa ada luka atau tidak, Vixtoria hanya menjawab dengan gelengan kepala.

Yera mengarahkan pistolnya kearah Vixtoria dan menekan pemicunya, suara tembakan memenuhi ruangan.Dugaan mereka salah.

Chanyeol dengan sigap memeluk tubuh Vixtoria yang hampir jatuh, Matanya melihat cairan merah yang keluar dari tubuh bagian belakang Vixtoria.Chanyeol mengambil kain yang tadi ia buang untuk menghentikan pendarahan.

"Kalian Bertiga, Pegang kain ini.Perempuan ini butuh dikasih pelajaran"Ucap Chanyeol 

Kaki Chanyeol mengarah ke Yera yang duduk dipojok kamar dengan memegang pistol yang barusan ia gunakan.Chanyeol melihat Yera dengan tatapan benci

Chanyeol mengeluarkan pisau disakunya yang sama sekali belum ia gunakan dan berjongkok dihadapan Yera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chanyeol mengeluarkan pisau disakunya yang sama sekali belum ia gunakan dan berjongkok dihadapan Yera.Chanyeol mengarahkan pisaunya kedagu Yera.

"Yeol.... Maafin gue..." Ucap Yera mengeluarkan air mata

"lu gak bakal bunuh gue kan? Lu sayang kan sama gue?" lanjut Yera

"Maaf tapi buat seseorang yang buat pacar gue terluka, gak bakal gue kasih ampun" Ucap Chanyeol lalu menusukkan pisaunya kedagu Yera dan mendorongnya kedalam hingga ke tenggorokan, lalu menarik pisaunya yang kini penuh dengan darah dengan kasar. Tak sampai situ saja ia menarik lengan kiri Yera dan memotong nadi nya.

Chanyeol meninggalkan Yera dan beralih ke Vixtoria, ia menggendong tubuh Vixtoria dengan perasaan yang tidak tenang.

'Hun, arahin mobil ke depan pintu. Dugaan kita salah, pistolnya masih ada peluru'  Ucap Erin

"Gue mohon Vix, bertahan demi gue. Gue gak mau orang yang gue sayang pergi lagi" Ucap Chanyeol dalam hatinya 

TBC

















My Possesive Psychopath Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang