Hari ini adalah hari pertandingan basket untuk merayakan ulang tahun kampus gue yang ke 10 tahun karena setiap tahun kampus kami selalu merayakan dan mengundang beberapa kampus lain untuk ikut dalam pertandingan ini.
Gue ditunjuk sebagai ketua panitia dalam kegiatan ini. Gue dan sahabat gue selalu sibuk sejak kemarin untuk menyiapkan pertandingan ini, Mulai dari membatasi lapangan, menyiapkan botol air minum untuk peserta pertandingan dan mengatur stand makanan yang tidak jauh dari lapangan.
Kita bahkan bela-belain untuk datang lebih pagi untuk memeriksa ulang peralatan yang akan digunakan dalam pertandingan ini sampai-sampai waktu tidur gue terpotong. Kenapa harus gue sih yang ditunjuk sebagai ketua panitia?! Kalau orang lain bisa mengapa harus gue! Setelah memastikan bahwa semuanya telah lengkap, Kita mencari satu kelas dengan ruangan yang cukup dingin. Rasanya surga sekali...
Pertandingan dimulai jam 11 siang ini dan ini baru jam 10. Cukup kali untuk gue beristirahat sejenak. Baru saja gue menutup mata gue, Terdengar suara berisik dari arah pintu kelas yang gue masuki dan gue melihat pelakunya ternyata Chanyeol dengan sahabat-sahabatnya. Gue males menanggapi mereka karena mata gue sudah seperti panda dan melanjutkan tidur gue dengan berbantalkan tangan gue diatas meja sedangkan sahabat gue sudah pergi tidak tau kemana.
Chanyeol mengganggu gue dengan cara memukulkan bola basketnya ke lantai hingga timbul suara bising. Gue menatapnya dengan tajam dan hanya direspon dengan senyuman beserta sebuah peace.
Chanyeol menarik gue secara tiba-tiba dan membuat gue tidur bersandarkan dada dia seperti waktu itu. Duh ini anak bisa aja buat orang deg-deg an!
"Aku tau kamu kecapean mengatur semua, tidur aja nanti aku bangunin." Bisik Chanyeol ditelinga gue. Dia mengusap pungggung gue yang membuat gue semakin mengantuk dan akhirnya tidur.
'Gue hanya menjadikan lu sebagai mainan gue aja, gue gak suka sama lu!'
'Ayo Lea, tinggalin dia!'
'Tidak! Tidak boleh!'
Gue terbangun dari mimpi gue dengan nafas terengah-engah dan gue menutup mata gue sebentar. Ternyata hanya mimpi, syukurlah.
"Hei, kamu kenapa" Ucap Chanyeol yang terkejut melihat gue bangun tiba-tiba. Tidak tahu ada dorongan apa didalam diri gue, Gue memeluk pria yang ada dihadapan gue sekarang dan menangis.
"Kamu kenapa?" Gue tidak menjawab pertanyaan dia dan terus memeluknya dengan erat. Chanyeol menenangkan gue dengan mengelus kepala gue hingga gue mulai sedikit tenang.
"Sekarang kamu cerita kamu kenapa, jangan buat aku khawatir." Ucap Chanyeol, ia menyeka air mata gue dengan ibu jarinya.
"Tadi aku mimpi, kamu ninggalin aku dan lebih memilih Lea." Gue malu harus menjelaskan mimpi yang gue alami tadi. Chanyeol sedikit tertawa lalu ia memeluk gue dan mengatakan bahwa ia tidak akan meninggalkan gue.
"Sekarang sudah mau jam 10, aku harus siap-siap." Chanyeol mengacak rambut gue.
Gue menahan tangannya, Gue berjinjit dan memberikan ciuman dibibirnya agar ia semangat dan dapat menang dipertandingan. Chanyeol sedikit terkejut, ia menggenggam tangan gue dan keluar kelas bersama gue. Gue bisa melihat Chanyeol terus tersenyum.
Chanyeol menyuruh gue duduk di bangku paling depan sementara dia berganti baju dan sahabat gue duduk disebelah gue. Terdengar suara mahasiswi yang berteriak ketika melihat Chanyeol dengan pakaian basketnya dan tas basket yang dijinjing dibahu kanannya. Oh damn...
Gue sekarang tau mengapa mahasiswi dikampus menyukai Chanyeol, Gantengnya kelewatan woi! Chanyeol duduk disebelah gue selagi menunggu tim basketnya dipanggil, Ya sahabat dia juga sih isinya....

KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Psychopath Boyfriend
غموض / إثارة" Jangan Sentuh Dia sedikitpun atau lu bakal mati di tangan gue " - Chanyeol Highest Rank #16 in Thriller #26 in Thriller #45 in Thriller