Chapter 27

3.1K 197 8
                                    

'He's with me right now and he's under my control. Come to the location that i gave. See you'

Gue menarik nafas dan menghembuskannya dengan keras ke udara. Baru saja gue merasakan rasa senang karena gue bisa menikmati momen kebersamaan gue dengan Chanyeol, timbul lagi permasalahan. 

Hari semakin gelap, gue dengan cepat menaiki taxi dan pergi ketempat yang diberitahu tadi, gue memberitahu sahabat gue mungkin gue membutuhkan bantuan. Gue sampai ditempat yang dijanjikan tadi. Ternyata hanya sebuah perkarangan rumah yang tidak terawat. Gue memasuki wilayah perkarangan rumah tersebut dengan senter handphone gue karena kondisinya gelap sekali.

Sial, tangan gue dicekat dua orang. Gue berusaha melepaskan diri sebisa mungkin dari mereka tetapi mereka terlalu kuat. Gue merasa, ada sebuah benda kecil memasuki tubuh gue dan mengalirkan cairan. Kepala gue merasa pusing dan pandangan gue berubah menjadi hitam semua.

Gue membuka mata gue dan mencoba mengumpulkan kesadaran gue. Sial, kepala gue pusing banget. Gue tertidur dilantai dan tangan gue diiket. 

"Oh, Sudah sadar ya? Baru aja mau kita sirem tapi gak apa lah dari pada mubazir kan" Suara yang sangat gue kenal masuk ke pendengaran gue dan tertawaan sekumpulan wanita. Dia menyiram gue dengan seember air yang membuat seluruh tubuh gue basah. 

Gue menegakan kepala gue dan melihat Chanyeol didepan gue. Tubuhnya banyak memar dan berceceran darah. Pasti ini perbuatan Lea dan teman-temannya.

"Apa yang kalian lakuin ke Chanyeol!" Teriak gue

Lea tertawa kecil, dia menghampiri Chanyeol dan memegang pundaknya.

"Mulai sekarang dia milik gue" Ucap Lea dengan percaya diri, gue tertawa kecil.

"Kenapa lo ketawa?"

"Gue rasa kalian tidak sepenuhnya mengenal Chanyeol" Ucap gue dan memandang tampang bodoh yang mereka tampilkan. Mereka terdiam dan menatap satu sama lain.

"Am i wrong?" Ucap gue dengan senyum sinis

"Sialan, hajar dia" Perintah Lea kepada teman temannya

"Lo bakal dapat balasan yang lebih parah dari pada gue" Teriak gue yang mulai dipukuli oleh teman temannya. Gue melihat Chanyeol sekilas, dia masih sama seperti sebelumnya.

"Cukup!" 

"Masih mau lagi?" Ucap Lea yang hanya gue senyumkan.

"Karena kalian sudah memukuli gue, gak adil dong kalau gue gak membalasnya?" Ucap gue yang berusaha bangun dan melepaskan tali yang tidak terikat dengan kencang. Dasar orang bodoh.

"Lawan dia!"

Mereka pun mulai menghampiri gue tapi tidak satu pun dari mereka yang berani menyerang. Salah satu dari mereka pun akhirnya menyerang gue dan gue berhasil menghindar karena gue tau mereka sama sekali tidak punya dasar bela diri. Gak sia-sia gue belajar bela diri di Youtube. Mereka semua tumbang dalam sekejap lalu pergi dan tersisa hanya gue, Lea, dan Chanyeol. Gue menghampiri mereka.

"Diam disitu atau gue akan tembak diri lo!" Teriak Lea dan mengarahkan pistolnya kearah gue. Gue tetap menghampiri dia. Sampai tepat didepan mereka berdua, gue menampar Lea sekencang-kencangnya hingga membuat dia terjatuh tersungkur. Gue mencengkram kerah bajunya

"Berapa kali gue temui orang busuk seperti lo! Awalnya gue tahan karena gue gak mau berurusan sama manusia gak berguna kaya lo tapi lo yang nyerang duluan. Jangan salahin gue kalau gue kasar sama lo!"

Sebuah pisau yang sangat gue kenal tertancap di lengan Lea, Gue membalikan badan gue dan melihat Chanyeol yang berdiri dengan tubuh yang lemah. Lea berteriak kencang dan memegang tangannya yang kesakitan. Gue menghampiri Chanyeol dan memegang wajahnya. Gue gak bisa menahan tangis gue melihat Chanyeol yang penuh dengan darah. Dia menyeka air mata gue dengan tangannya.   

"Remember the game that we play?"ucap Chanyeol lalu dia membuka telapak tangannya. Gue melakukan apa yang Chanyeol suruh. Gue bisa mendengar suara jeritan disebelah gue walaupun dengan samar, tubuh gue bergetar ketika mendengar suara itu. Sebuah tangan menyentuh pundak gue. 

"Kita pulang ya?" Ucap Chanyeol, gue membantu Chanyeol menyeimbangkan tubuhnya dan meninggalkan tempat mengerikan ini. Gue menengok kebelakang dan melihat Lea yang tergeletak dilantai. Kita keluar dari perkarangan rumah dan menemukan sahabat gue dan Chanyeol diluar. Gue menunjuk kedalam dan memberitahu mereka ada Lea didalam. 

Beberapa sahabat Chanyeol kedalam memeriksa kondisi Lea dan gue bersama Chanyeol pergi kerumah sakit untuk mengobati luka kami. Gue tidak bisa berhenti menangis melihat kondisi Chanyeol seperti ini. Kenapa dia gak melawan aja coba! Bodoh banget heran.

"Dasar Jelek" ucap Chanyeol dengan tertawa kecil dan mencubit hidung gue. Masih sempet-sempetnya bercanda lagi.

"Kenapa kamu gak lawan mereka aja? Kenapa kamu biarin kamu dipukulin?"

"Aku gak mau kamu ngeliat aku sebagai orang jahat seperti dulu dan menjauh tapi aku gak akan sangka kalau mereka akan ngelakuin hal ini ke kamu" ucap Chanyeol dan mengusap wajah gue dengan tangannya yang lemah. 

Sesampainya dirumah sakit, Baekhyun dan beberapa petugas rumah sakit langsung membawa Chanyeol ke ruangan yang telah disediakan khusus untuk Chanyeol. Hati gue berdesir melihat dia kesakitan seperti ini. Gue duduk dibangku rumah sakit dan menutup wajah dengan tangan. Menyingkirkan pikiran buruk yang mungkin terjadi pada Chanyeol. Baekhyun keluar dari ruangan Chanyeol. 

"Bagaimana kondisinya? Dia baik-baik aja kan?" Tanya gue 

"Dia baik-baik aja tapi dia butuh perawatan lebih lanjut karena lukanya terlalu banyak" Ucap Baekhyun membuat gue menghembuskan nafas lega. Gue melihat Chanyeol dari luar kamar, seperti ada batas antara diri gue dengan Chanyeol.

"Vix, luka lu diobatin dulu ya?" tawar Baekhyun kepada gue

"Gue gak apa apa, tolong jaga Chanyeol baik-baik ya" ucap gue. Mata dan pikiran gue hanya tertuju kepada Chanyeol. Seperti ada suara asing masuk kekepala gue dan semua pandangan gue menjadi hitam.




My Possesive Psychopath Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang