Chapter 7

10.3K 633 22
                                    

Chanyeol menyusun rencana didalam otaknya tanpa melupakan satupun rencananya. Sekali salah satu step dari rencananya hilang dari ingatannya maka semua yang ia rencananya tidak akan berhasil. Sekalipun itu berhasil, hasilnya tak seperti  yang diinginkan. Dia harus melakukan semuanya secara rapi dan sempurna.

Rencana pertama chanyeol adalah mengajak Minha ke tempat yang ditentukan oleh Chanyeol. Tempat sepi dan jarang didatangi orang pada malam hari. Alasan Chanyeol memilih tempat yang sepi agar ia dapat melakukan rencananya tanpa dilihat orang satupun 

Mungkin bagi beberapa sepasang kekasih, menghabiskan waktu bersama berdua ditempat sepi dan jarang dilihat orang lain adalah hal yang indah bukan? Tetapi berbeda dengan pemikirian seorang chanyeol. Tempat sepi adalah tempat sasaran untuk menghilangkan nyawa seseorang dengan menyenangkan 

"Jadi, Kita kencan disini? Tumben kamu ngajak aku kencan. Biasa kamu sama Vixtoria terus" ucap Minha. Chanyeol hanya membalas dengan senyuman. Senyuman perpisahan.

"Wanna take a picture ?" tanya Chanyeol 

"Sure.. Why not?" Minha Sedari tadi tidak bisa menahan senyumnya tetapi mungkin itu senyum yang terakhir kali ia perlihatkan. Chanyeol menyuruhnya untuk menghadap kearah sungai dan membelakangi Chanyeol 

Rencana Terakhir, Chanyeol mengeluarkan pisau yang sedari tadi ia simpan di saku nya lalu melemparkannya ke arah kepala bagian belakang minha. Tepat sasaran. 

Alasan Chanyeol memilih kepala bagian belakang adalah syaraf bagian belakangnya akan terputus dan ingatan dikepalanya akan hilang secara permanen. Jika suatu saat ia masih hidup dan brlum terbunuh sepenuhnya ia tidak akan mengingat satu hal apapun yang ia temui sebelumnya.

Minha berbalik kearah Chanyeol dan memegang tangkai pisau di belakang kepalanya 

Teriakan Minha membuatnya tersenyum senang. Tubuh Minha tersungkur kebawah. Sebelum Minha berteriak lebih kencang lagi dan memancig orang-orang yang disekitar sungai datang, Ia melemparkan pisau lagi dibagian perutnya dan melepaskan pisau yang ada dibelakang kepala Minha.

"Lu kenapa lakuin ini ke gue?" Tanya Minha yang menahan rasa sakit.

"Simple saja kok. lu inget yang tadi lu lakuin kan?" 

"Gue tadi ngapain emangnya ?"

"Lu gangguin Vixtoria dengan cara memanggil dan mengumpulkan  teman-teman lu untuk mempermalukan dia didepan umum "

"Tetapi gue melakukan ini semua untuk lu karena gue suka sama lu sejak kita pertama bertemu" ucap Minha memegangi perutnya yang mulai mengeluarkan banyak darah.

"Sorry, Tapi gue sukanya sama Vixtoria . Say Goodbye To world Minha " Chanyeol memegang ganggang pisau yang ada di perut minha lalu memutarnya secara kasar seperti sedang mengaduk adonan kue. 

Chanyeol tidak suka menggunakan Senapan didalam rencana pembunuhannya. Dia lebih senang menggunakan pisau yang baru diasah tajam dan melihat mangsanya menderita depan matanya sendiri. 

Menurutnya jika ia menggunakan senapan akan menimbulkan suara bising yang akhirnya hanya akan mengundang banyak orang dan rencananya tidak akan berhasil.

Chanyeol tidak suka membunuhnya secara langsung, menurutya sangat tidak menyenangkan. Dia lebih menyukai melihat sang korban kesakitan terlebih dahulu lalu mati dengan sendirinya.

Dan sekarang tubuh Minha yang sudah tidak terbentuk seperti semula dibuang ke sungai untuk menghilangkan jejak. Jika nantinya ditemukan oleh seseorang sekitar sungai, orang akan menganggap bahwa ia diserang oleh hewan buas. 

Rencana Chanyeol berhasil dengan sempurna dan tidak ada kesalahan sekali pun. Chanyeol membersihkan sisa darah yang tersisa disekitar sungai. 

Chanyeol pulang dengan senyum yang mengembang. Tugasnya telah selesai sampai disini 

-------

Beberapa minggu kemudian. Para siswa beramai ramai berkumpul didepan mading kampus. Sepertinya ada berita hangat di siang hari ini. 

"Ditemukan Tubuh wanita didekat sugai yang diketahui mahasiswa dari universitas ternama dikorea . diduga sang wanita tewas karena di serang oleh hewan buas . polisi dan tim penyelidik masih menyelidiki kasus ini lebih lanjut" 

'Itu kan Minha'

'Kok bisa sih'

'Kenapa gak dari kemarn saja'

'Akhirnya dia menghilang juga '

'Dari dulu kek mengilangnya '

'Pantas saja dari kemarin gak keliatan ,taunya....'

Chanyeol dan Vixtoria baru saja sampai ke kampus dan melihat kerumunan para mahasiswa di mading.

"Minggir!" Ucap Chanyeol dengan keras sehingga membuat para siswa yang sedang mengerumuni mading terkejut dan terdiam sejenak.

"kamu apa-apaan sih "

"Kamu mau baca kan? Ya aku suruh mereka minggir. Apa salahnya?"

"Ya enggak gitu juga, kasihan mereka yang mau baca juga "

"kalian mau baca?" tanya chanyeol kepada para mahasiswa tadi 

"Ehh? Enggak kok kak " jawab mereka 

"Tuhh! Mereka gak mau baca kan? kenapa masih disini ? kembali ke kelas kalian masing-masing " 

"Yaudah deh terserah, pusing aku debat sama kamu " Ucap Vixtoria kemudian membaca berita yang menarik perhatian mahasiswa tadi. 

"Wanita Tewas di dekat sungai?" Gumam Vixtoria. Chanyeol yang disebelahnya hanya tersenyum karena Vixtoria tidak tau bahwa sebenarnya Minha telah dibunuh dan pembunuhnya ada disebelahnya sekarang.

"Udah yuk ... masuk kekelas " Chanyeol tidak berbohong disaat ia bilang akan pindah sejurusan dengan Vixtoria. Chanyeol Sungguh pindah jurusan walaupun tidak sesuai dengan bidangnya

Semua siswa yang sekelas dengan Vixtoria terkejut akan kehadiran Chanyeol dikelas mereka. Kelas yang tadinya bising menjadi sunyi.

Dosen pun masuk ke kelas dan mulai pelajaran hingga bel istirahat nanti. Sepanjang jam pelajarang dimulai Chanyeol terus merasa bosan menurutnya ini hal yang mudah di lakukan dan tidak ada tantanganya. 

"Pak, saya ijin pergi ke toilet " Ucap chanyeol yang langsung pergi sebelum sang dosen menyetujuinya.

Sebenarnya Chanyeol tidak pergi ke toilet. Dia pergi ketempat favoritnya yaitu Rooftop kampus. Hanya untuk mencari angin sekaligus mengurangi rasa bosannya terhadap pelajaran tadi. 

"Ini udah ke tiga kalinya Vixtoria nolak gue! apasih kurangnya gue sama si tiang itu?" 

Chanyeol mendengar semua perkataan yang dikatakan mahasiswa yang tidak tau datangnya dari mana. 

Seketika Chanyeol merasa hatinya panas. Ternyata tugasnya belum selesai sampai disana masih ada yang harus ia selesaikan malam ini lagi. 

"Maksud lu, gue?" Ucap Chanyeol. Dia melihat wajah mahasiswa tersebut dengan senyum sinis.

TBC

My Possesive Psychopath Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang