Chapter 6

10.6K 640 41
                                    

'Gue tunggu lu dilapangan basket hari ini jam 3 sore, jangan pikir lu bisa kabur dari masalah ini '

-Minha

Itu lah isi surat yang ditulis oleh Minha. Mau ngapain coba tungguin gue dilapangan basket? Mau tanding basket apa dia yah?

Selama jam pelajaran berlangsung, gue mencoba menenangkan diri dan melupakan isi surat tersebut tapi nyatanya isi surat itu terus terngiang-ngiang di otak gue.

"Vixtoria! Kalau kamu tidak ingin ikut jam pelajaran saya silakan keluar!"

"Maaf Pak "

Setelah jam pelajaran gue telah selesai, gue berjalan ke lapangan dengan tenang karena buat apa takut sama dia kita sama sama makan nasi kok. Gue baru aja sampai lapangan dan di wilayah tengah lapangan itu ramai sekali seperti ada bazzar.

"Itu orangnya sudah datang "

"Orangnya udah dateng tuh Minha!" Gue gak boong disini itu rame banget seperti ingin berantem.

"Sini Lu" Suruh dia dan menunjuk kearah gue.

"Iya Kak... ada apa ya ?" Kata gue dengan tenang sekaligus menyebalkan. Satu pelajaran yang dulu gue dapat adalah jangan terlihat takut dan gugup di depan lawan karena jika kalian terlihat takut dan gugup di depan mereka, mereka akan anggap kita seorang pecundang yang tidak bisa melakukan apa-apa.

"Lu tau salah lu apa?" 

"salah apa ya kak ? Saya sepertinya tidak pernah punya masalah sama kakak"

"Gak usah sok gak tau deh lu, Lu itu merebut laki-laki incaran gue. Park Chanyeol."

"Loh saya gak pernah ngerebut kok, mungkin kakaknya aja yang terlalu berlebihan" 

"Kok lu nyebelin sih, sepertinyanya butuh dikasih pelajaran ini orang" 

Gue merasa ada barang yang mereka lempar ke arah gue. Perlakuan Minha ke gue benar-benar jahat banget. Dia menyuruh semua mahasiswa yang berada dilapangan untuk melempari gue dengan telur dan tidak hanya telur yang mereka lemparkan juga tepung. Gue hanya bisa diem aja karena percuma juga gue melawan mereka , mereka lebih kuat dari pada gue.

Suara dehaman seseorang membuat mereka semua yang sedari tadi melempari gue menjadi berhenti.

"Bisanya main rame rame doang nih?"

"Permisi gue mau jalan " 

"Bangun Vix" gue bukannya gak mau bangun, seluruh badan gue sudah lemes dan juga kesakitan karena dilemparin dengan telur sama tepung dan baju gue juga sudah bau dan kotor bekas telur dan tepung yang dilemparin tadi. 

"Dengarkan Gue baik baik karena gue gak bakal ulang ucapan gue lagi terutama buat lu Minha. Gue mau pacaran sama siapa aja itu terserah gue bukan urusan kalian dan lu gak berhak untuk menyentuh dan nyakitin dia!" 

"Dan buat kalian semua, Jika gue lihat ada yang berani nyentuh dan nyakitin dia lagi gue gak akan berfikir dua kali untuk mengeluarkan kalian dari kampus ini dan laporin ke pihak berwajib ,ngerti kalian ?"

Gue merasa tubuh gue digendong sama seseorang dan gue dianterin sampe ke UKS dan dibaringkan disana.

"Kamu kenapa bisa seperti ini sih?" Ternyata orang yang dari tadi belain gue dilapangan itu Chanyeol?! kok dia bisa sampai ke sini sih. kan gedungnya jauh.

"Gue enggak tau, tiba-tiba gue disuruh ke lapangan" Alasan gue tidak berbicara aku-kamu ke Chanyeol karena gue belum terbiasa sama dia.

"Besok aku pindah jurusan yang sama dengan kamu biar aku bisa lindungin kamu dari mereka "

"Eh..... Gak usah gue bisa jaga diri kok " 

"Bisa jaga diri? Tadi aja kamu di perlakukan seperti itu, ya aku gak terima lah pacar aku digituin "

"Gak usah kali. Santai aja gue udah sering digituin kok jadi ya gue biasa aja "

"Sering? Sering kamu bilang? Siapa orangnya? biar aku keluarin dari kampus " 

"Gak usah Ih, Biarin aja"

"Ya udah deh iyaa... by the way  kamu ganti baju dulu sana, pakai kamar mandi yang biasa dipakai untuk berenang aja "

"Tapi gue gak bawa baju ganti ..."

"Untuk urusan itu mudah nanti aku bawain" 

Gue pergi ke tempat yang Chanyeol suruh tadi. Untung saja gue tau jalan kesana kalau enggak gue bisa nyasar ditempat segede ini. Selesai gue membersihkan badan gue dari sisa telur dan tepung yang masih menempel, Chanyeol memberikan baju yang ia bawa.

"Lu dapat baju ini dari mana dah?"

"Tadi aku ambil diruang ganti drama" 

"Buat apa lu ambil? Gue bisa kok pakai baju yang ini"

"Gak! Kamu ganti baju, pakai baju yang ini atau mau aku yang gantiin?" ternyata dia bukan otaknya doang yang psikopat ternyata dia juga MESUM. 

•○●○●○●○●○●○●•

Pada akhirnya gue terpaksa pakai baju yang disuruh oleh Chanyeol. Mau gak mau karena pilihan kedua terlalu berbahaya, untung saja baju yang dikasih muat di tubuh gue.

Gue diantar pulang oleh Chanyeol sampai ke apartment. Katanya untuk memastikan kalau gue selamat. Tumben sekali dia baik sama gue. 

Dikarenakan besok gue mendapatkan jam kuliah sore, Jadi gue bisa streaming Seventeen sampai pagi tanpa gangguan sedikitpun!

Author P.O.V 

Setelah Chanyeol mengantar Vixtoria sampai ke apartmentnya . Chanyeol tidak langsung pulang ke apartmentnya. Ada satu tugas yang harus ia kerjakan malam itu juga 

'Membunuh Minha'

Chanyeol menyusun rencana yang akan ia kerjakan dan ia laksanakan pada malam nanti agar semua berjalan dengan lancar dan sempurna tanpa kesalahan sedikit pun. 

Karena siapapun yang bermain api akan terbakar habis pada saat itu juga begitupun juga dengan Chanyeol, siapa pun yang bermain main dengannya, mereka akan habis dengan bercak merah yang tidak berjejak dan tidak tau siapa pembunuhnya.

TBC


My Possesive Psychopath Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang