Chapter 21

4.6K 316 35
                                    

Note : Silahkan dengar lagunya sembari membaca :)

Gue masuk keapartment gue dengan perasaan kacau. Mengingat bagaimana Chanyeol menggendong Lea di punggungnya dan mengatakan bahwa dia tidak pulang ke apartment membuat gue semakin sesak. Dimana janji lu yang bilang tidak akan meninggalkan gue.

Gue mengganti dress yang gue pakai dengan baju yang tebal karena cuaca sekarang semakin dingin. Kaki gue sedikit terluka karena memakai High heels tadi dan gue hanya mengobatinya dengan sedikit alkohol. 

Gue memutuskan untuk keluar sebentar mencari angin dan mampir ke cafe milik Taehyung. Sudah lama gue tidak mengunjungi dia. Gue melihat kristal putih jatuh berhamburan di depan gue. Hari ini turunnya salju pertama di Korea. Seharusnya gue menikmati peristiwa ini bersama Chanyeol...

Terdengar suara bel dari pintu yang gue buka. Gue melihat Taehyung yang begitu seriusnya dalam meracik bubuk kopinya.

 Gue melihat Taehyung yang begitu seriusnya dalam meracik bubuk kopinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taehyung memberhentikan kegiatannya dan menyapa gue dengan ramah. Dia bertanya mengapa gue tidak datang lagi ke cafenya.

"Gue sibuk kuliah, banyak tugas yang belum diselesaikan" Jawab gue.

"Sibuk kuliah atau sibuk pacaran?" Tanya Taehyung yang begitu menohok gue. Gue menatapnya dengan tatapan tajam.

"Hehe bercanda!"

Bel dari pintu berbunyi kembali. Gue melihat seseorang yang memasuki Cafe tersebut. Ternyata Jimin dengan tas gitar dibelakangnya. Tidak seperti sebelumnya gue merasa benci melihat wajah dia, sekarang gue menganggapnya seperti hal biasa.

"Tumben, kesini Vix" ucap Jimin

"Memang tidak boleh?" ucap gue. Jimin hanya menampilkan senyum kecilnya.

"Biasakan kamu datang, kalau gak lagi bosan ya pasti ada sesuatu"

"Sebentar ya, Gue buat minuman dulu untuk kalian" Pamit Taehyung. Tersisa gue dan Jimin di satu meja. Suasananya canggung banget!

"Bagaimana hubungan lu sama Chanyeol?" 

Gue juga gak tau kejelasan hubungan gue sama Chanyeol, Jimin.

"Baik-baik aja hubungan gue sama dia"

"Eh, Gue baru selesai nulis lirik lagu. Lu mau dengar?" Tanya Jimin yang gue respon dengan anggukan. Mungkin sekarang yang gue butuh adalah lagu.

Jimin mengeluarkan gitar dari tasnya. Dia mulai memetik senar gitarnya hingga menimbulkan suara yang lembut ditelinga gue. Dia mulai menyanyikan bait-bait lagu yang telah ia tulis.

I want you to be your light, baby. You should be your light
Deoneun apeuji anhge. Nega useul su issge

Gue akui suara dia bagus layaknya penyanyi dan lirik dari lagunya sangat pas dengan suasana hati gue sekarang. Gue terlalu larut dengan lagu yang dinyanyikan hingga tak terasa lagu sudah selesai. 

My Possesive Psychopath Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang