Vixtoria P.O.V
Gue dan Chanyeol baru saja sampai di kampus dan sudah melihat kerumunan mahasiswa di mading kampus. Gue mengira ada sesuatu yang terjadi karena ramai sekali di mading jadi gue lari karena gue kepo ehehe.
"Vixtoria! jangan lari lari! Nanti jatuh!" teriak Chanyeol dari ujung koridor yang gue tinggal lari
gue masih berusaha nyelip diantara mahasiswa yang banyak
"Minggir!" Teriak Chanyeol yang tiba tiba sudah disebelah gue. Gue sampai loncat karena kaget dengar teriakan Chanyeol.
"Kamu apa apaan sih"
Sejak kejadian Minha yang melempari gue dengan telur dan tepung, Chanyeol menjadi lebih protektif dan Chanyeol tidak suka kalau gue memanggil dirinya dengan 'Lu' dan dia menyuruh gue memanggilnya dengan 'kamu'. Gue belum terbiasa memanggil dia dengan panggilan seperti itu, jadi wajar aja kalau gue kaku.
"Kamu mau baca kan? Ya aku suruh mereka minggir. Apa salahnya?"
"Ya enggak gitu juga, kasihan mereka yang mau baca juga"
"Kalian mau baca?"
Bodoh. Itu satu kata yang mendeskripsikan Chanyeol saat ini .
"Ehh? Enggak kok kak"
"Tuh! Mereka gak mau baca kan? kenapa masih disini? kembali ke kelas kalian masing-masing" Iyalah mereka gak mau baca. Mereka takut sama lu! dasar monster!
"Yaudah deh terserah, pusing aku sebat sama kamu"
Gue males berdebat di pagi hari yang cerah jadi terserah dia aja lah ya. Suka-suka dia biar dia bahagia. Gue menelusuri mading itu dan mata gue tertuju pada salah satu informasi yang tertempel disana
"Wanita tewas didekat sungai?" Gumam gue, Perasaan kemarin baik baik aja deh. Kenapa hari ini ada berita seperti itu. Mata gue melirik kearah Chanyeol yang sedang senyum-senyum sendiri seperti orang tidak waras. Muncul sebuah kecurigaan di dalam otak gue.
'jangan jangan dia yang bunuh lagi?!'
"Udah yuk... masuk ke kelas " Ucap Chanyeol dan menggenggam tangan gue mengikuti dia ke kelas. Gue jadi takut sama dia... dibalik wajahnya yang ganteng dan rupawan layaknya pangeran inggris ada satu sifat yang gak banyak orang tau.
Si Chanyeol tidak berbohong soal dia mau pindah kejurusan. Gue fikir dia hanya omongan saja, taunya beneran. Semua siswa yang hari ini sekelas sama gue yang tadinya ramai seperti mau tawuran menjadi sunyi karena melihat Chanyeol.
Dosen gue pun masuk keruang kelas gue dan jam pelajaran pun berlangsung. Gue sih sepanjang jam pelajaran enjoy enjoy saja karena memang ini jurusan yang gue tetapi Chanyeol gerak geriknya seperti lintah di taburi garam intinya dia gak bisa diam.
"Pak, saya ijin ke toilet" ucap Chanyeol yang langsung pergi keluar kelas tanpa persetujuan dari dosen gue. Yang punya kampus mah beda.
•○●○●○●○●○●○●○•
Tadinya sih gue masih ingin dikampus untuk menyelesaikan tugas yang diberikan dosen tadi tetapi Chanyeol menyuruh gue untuk menyelesaikannya di apartemen saja. Dia nganterin gue sampai depan apartemen dan dia langsung pergi begitu saja. Dia bilang sih dia ada urusan sebentar nanti malam.
Rada aneh sih sama sikapnya Chanyeol. Biasanya dia habis nganterin gue pulang, dia numpang makan di apartemen gue sampai stok makanan gue habis dikulkas karena dia doang tapi hari ini kok enggak ya? Gak tau ah! Dia gak datang ya syukur jadi stok makanan gue gak berkurang.
Ya sudalah ya, gak peduli juga gue sama dia. Untung saja di apartemen gue ada wifi gratis jadi bisa streaming Seventeen lagi tanpa gangguan.
Gue sih sebenarnya kerja di cafe jika ada waktu luang saja karena gue selalu sibuk di kampus mengerjakan tugas yang tidak ada habisnya. Upah yang diberikan juga termasuk lumayan besar dan cukup untuk gue membayar apartemen, makan, dan hal hal lain
Jadi dari pada gue hanya tidur-tiduran saja kerjanya, gue memutuskan untuk pergi ke cafe ya hanya sekedar membantu sedikit saja sih...
Jarak ke cafe dari apartemen gue sih bisa dibilang sangat dekat, jadi gue hanya perlu jalan kaki dan sampai.
"lu ngapain datang ke cafe? Kan belum jadwalnya lu kerja "ucap Taehyung sang pemilik cafe tersebut.
"Mau bantu-bantu saja, diapartemen enggak ada kerjaan dari pada males-malesan mending gue dateng kerja"
"Tumben rajin, biasa sering minta pulang cepat kalau kerja"
"Memang gue rajin kali dari dulu" Gue berjalan kearah meja kasir karena memang biasanya gue menangani pesanan para pelanggan.
Selagi menjaga kasir dan melayani beberapa pelanggan yang kerap berdatangan cafe dan cafe juga sedang ramai sekali. Gue sekilas melihat mobil Chanyeol yang lewat depan cafe. Mungkin hanya ilusi gue aja saja kali ya.
Akhirnya jam kerja dadakan gue selesai juga ternyata ini lebih cape dari pada biasanya pantesan si Taehyung sering mengeluh kalau pinggangnya sakit. Gak kerasa udah larut malam dan waktunya gue balik ke apartemen.
"Ini minum dulu, kasihan lu kecapean ngelayanin pelanggan" ucap Taehyung yang memberi gue segelas air dingin.
"Terima kasih, memang lu yang paling terbaik deh" Gue meminum air dingin yang diberikan Taehyung tadi.
"tunggu sebentar ya, ada yang mau ketemu sama lu" Ketemu sama gue? Siapa orangnya?
"siapa?"
"Ada deh, pokoknya tunggu sebentar disini"
"Yang nanya!"
"Wifi nya gue matiin ya" ucap Taehyung dengan senyum kesal
"Eh jangan dong, gue bercanda doang "
"Pokoknya lu tunggu aja disini"
"Siapa?"
"Yang nanya!" jawab Taehyung dengan sedikit kesal lalu pergi.
Selagi menunggu Taehyung kembali dari kayangan. Gue mengeluarkan handphone gue untuk menghilangkan rasa bosen gue dengan bermain game kesukaan gue. Mobile legend.
'An enemy has been slayed'
'Double kill'
'triple kill'
'Maniac'
Ayo sedikit lagi gue bisa mendapatkan Savage pertama gue! Ini adalah waktu yang sangat gue tunggu mumpung musuhnya lagi tidak susah.
"ini orang yang mau ketemu sama lu" Ucap Taehyung yang membuat gue kalah
'You has been slayed'
Hilang sudah harapan gue mendapatkan Savage itu
"Taehyung mah gue jadi kalahkan! Gagal lagi kan-" omongan gue terhenti ketika gue melihat orang disebelahnya Taehyung dan tersenyum. Gue melihat dia dengan perasaan benci.
Dia Park Jimin. Cinta pertama gue sekaligus patah hati pertama gue.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Psychopath Boyfriend
Mystère / Thriller" Jangan Sentuh Dia sedikitpun atau lu bakal mati di tangan gue " - Chanyeol Highest Rank #16 in Thriller #26 in Thriller #45 in Thriller