Chapter 8

9.7K 574 15
                                    

"Maksud lu, Gue?" Ucap Chanyeol. Dia melihat wajah mahasiswa tersebut dengan wajah sinis.

"Santai saja, tidak perlu panik. Eh Iya Malam ini ada acara gak?" Tanya Chanyeol

"E-Enggak" Jawab Mahasiswa itu. Badannya bergetar dengan hebat dan Tubuhnya mengeluarkan keringat dingin.

"Gue ingin ngajak lu makan Di Cafe di dekat kampus. Ingin ngobrol ngobrol aja sebentar "

"O-Oh Y-Ya U-dah, J-Jam berapa?" ucap sang mahasiswa dengan terbata-bata

"lu tunggu aja di gerbang kampus nanti gue jemput ,Gue masuk ke kelas dulu ya " Ucap Chanyeol meninggalkan mahasiswa tadi dengan senyuman.

Rencana yang ia susun telah dilaksanakan.

•○•○•○•○•○•○•○•○•○•

Chanyeol sampai di apartemennya dan menyiapkan barang-barang yang ia akan bawa untuk hari ini.

Tangannya sangat lincah dalam memainkan beberapa pisau terutama pisau Lipat. Ia hanya membawa beberapa pisau yang menurutnya penting dan harus dibawa. Mulai dari pisau bedah khusus dan pisau pemotong daging. Jangan lupa Pisau lipat kesayangannya.

Dia juga membawa beberapa Botol-Botol terbuat dari kaca dan kotak-kotak yang telah dinamai

Chanyeol pergi dan menjemput mahasiwa tadi di depan kampus lalu pergi ke tempat yang telah ia siapkan.

"Kita mau kemana?" Tanya mahasiswa tersebut dengan nada ketakutan

"Cafe" Jawab Chanyeol yang fokus menyetir.

"Tapi mengapa jalannya sepi? "

"Gue lewat jalan pintas kalau lewat jalan biasa bisa lama sampai disana"

Kebenarannya adalah Chanyeol sama sekali tidak melewati jalan pintas. Itu adalah jalan yang digunakan Chanyeol saat bertemu dengan Vixtoria dulu.

Tempat Yang Sepi dan Haus akan darah

"Sampai"

"Disini tempatnya ? "

"Bukan, Tepatnya disana kita harus jalan lagi ke sana baru sampai " Ucap Chanyeol dan menunjukan arah jalan

Sang mahasiswa keluar terlebih dahulu dan melihat ke sekitarnya. Sepi dan hening.

Ia mencium bau masakan dari arah yang Chanyeol tunjukan tadi, seperti bau steak sapi. Tetapi sebenarnya Itu adalah daging Manusia Yang Chanyeol simpan disekitar sana.

Daging itu dihias sedemikan rupa agar terlihat sama persis dengan steak sapi yang biasanya dijual di Kedai steak.

Chanyeol memasuknya barang bawaan yang telah ia siapkan tadi kedalam tasnya

"Lu jalan duluan deh. Gue mau ambil dompet dulu " ucap Chanyeol dan dijawab anggukan oleh sang mahasiswa

Mahasiswa tersebut membelakangi Chanyeol dan berjalan ke arah Cafe tadi

Jika kemarin Chanyeol mengarahkan ke bagian belakang kepala tetapi sekarang ia mengarahkannya ke arah dimana Jantung mahasiwa tersebut.

Dia melemparkan satu pisau nya dan seperti perkiraannya, Tepat sasaran. Mungkin cara yang ia gunakan sekarang terlihat lebih kejam dari Minha kemarin.

Mahasiwa tersebut mencoba meraih Pisau yang tertancap dibelakang punggungnya. Chanyeol memajukan langkahnya dan mendekati mahasiswa tersebut. Ia menekan pisaunya lebih dalam lagi dan lagi

Mahasiswa tersebut meringis kesakitan dan Ia mulai mengeluarkan Banyak darah. Semakin banyak darah yang dikeluarkan semakin cepat waktu dia untuk mati

Chanyeol menggoyangkan Mahasiswa tersebut dengan kakinya untuk mengecek bahwa mahasiwa tadi masih bernyawa atau tidak.

Setelah mengetahui bahwa buruannya sudah tidak bernyawa . Tugasnya belum selesai sampai situ. Ia mengeluarkan pisau yang masih tersisa di tasnya.

Chanyeol Mengarahkan pisau itu ke matanya lalu Mengeluarkan keduanya

"Dia Memiliki mata yang bagus" ucap Chanyeol lalu mengiris kedua bola mata tersebut menjadi beberapa bagian kecil.

Ia menaruh potongan potongan kecil tersebut ke dalam botol kaca yang telah ia siapkan dan telah dinamai.

Tidak sampai disitu saja. Chanyeol tidak akan pernah puas jika ia telah menghabiskan satu nyawa dalam sehari. Chanyeol harus memastikan bahwa ia harus hancur dalam tanganna sendiri.

Ia beralih ke tangan kiri sang mahasiswa dan mengiris kulit pembungkus nadi dengan pisau bedah. Ia mengeluarkannya dan meletakkannya di dalam botol kaca yang berbeda.

Tak sampai disitu. Dia beralih lagi ke arah kepala mahasiswa tersebut dan mengiris lapisan kulit kepala mahasiwa tersebut. Terlihat tulang tempurung kepala dan benda-benda yang ada didalam.

Ia mengambil pisau daging yang ia bawa dan mematahkan tulang kepala tersebut seperti mematahkan kayu. Tulang-tulang yang menghalangi nya, ia tarik sekuat tenaga hingga terlepas dari kepala.

Benda yang ada didalam itu dia keluarkan dan di taruh disebuah kotak Yang lumayan besar

"Kamu mempunyai otak tapi kamu tidak pernah memakai otak itu untuk berfikir jernih "

Tugasnya telah selesai Seperti yang diharapkan Chanyeol

Sebuah suara seperti seseorang menginjak sesuatu membuat Chanyeol berhenti sejenak. Chanyeol menoleh ke arah sumber suara tersebut dan memincikan matanya.

 Chanyeol menoleh ke arah sumber suara tersebut dan memincikan matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia melihat siluet seorang wanita berambut panjang di dekat mobilnya. Wanita tersebut langsung pergi meninggalkan tempat itu setelah Chanyeol melihat kearahnya.

Chanyeol mengejar sang wanita tersebut. Beruntung ia memiliki kaki yang cukup panjang sehingga ia bisa mengejarnya lebih cepat. Sialnya ia tak bisa menemukan dimana wanita itu berada.

Chanyeol tidak menyerah begitu saja karena wanita itu pasti telah melihat semua apa yang telah ia lakukan pada Mahasiswa tadi.

Ia harus menemukan wanita itu dan membunuhnya agar ia tidak memberi tau apa yang ia lakukan.

Dan wanita yang ia cari adalah

Vixtoria.

TBC


My Possesive Psychopath Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang