part 3

4.7K 494 40
                                    

Kertas dan pena sudah tersedia diatas meja, inilah saatnya pasangan suami istri itu untuk menjawab. Tapi baik Kyuhyun maupun Jiwon belum mulai menjawab, meski sama-sama pintar namun keduanya merasa takut tidak akan mendapat nilai yang tinggi.

Kyuhyun mengetuk-ngetukkan penanya diatas meja, kemudian melirik Jiwon yang duduk disebelahnya. "Kau menyerah saja, aku ahli dalam pelajaran sejarah."

Decakkan terdengar keluar dari mulut Jiwon, ucapan Kyuhyun membuat Jiwon menelan suaminya saat itu juga. "Kau tahu, kapan sejarah buruk hidup seorang perempuan dimulai?" Tanya Jiwon dan Kyuhyun justru terlihat bingung.

Seingat Kyuhyun tidak ada sejarah yang mencatat tentang itu. "Pertanyaan macam apa itu?" Ekor mata Kyuhyun melirik kearah Jiwon, sebelum akhirnya dia kembali fokus pada soal dihadapannya.

"Bilang saja kau tidak tahu."

"Aku tahu!" Ucap Kyuhyun tegas, namun sayangnya Jiwon tidak percaya. Bahkan Jiwon justru menyunggingkan satu senyum sinisnya.

"Apa?"

Kyuhyun POV
Wanita ini benar-benar menyebalkan, dan mulutnya seakan tercipta hanya untuk mengucapkan ucapan sinis atau menunjukkan senyum sinisnya.

Lalu, kapan sejarah itu dimulai? Tidak mungkin, kan saat bertemu denganku? Memangnya aku laki-laki pembawa nasib buruk?

Jika aku tidak menjawab pertanyaan itu dia pasti akan mengatakan aku bodoh, dan aku tidak bisa menerima itu. Nama baikku akan rusak jika itu terjadi.

Author POV
Jiwon melirik arlojinya, hampir dua menit Kyuhyun hanya sibuk dengan pikirannya. Jiwon yakin kalau Kyuhyun tidak tahu jawaban dari pertanyaannya, dan kalaupun tahu Jiwon justru senang.

"Sudah berpikirnya?"

Kyuhyun menunjukkan wajah santainya dan tersenyum, entah apa maksud dari senyuman Kyuhyun. "Kita jawab saja pertanyaan ini, jangan membuang waktu karena waktu sangat berharga." Kyuhyun menjelaskan dengan begitu baik sambil menunjuk lembar soal miliknya, itu adalah asalan dari ketidaktahuan Kyuhyun.

Kesal? Sudah pasti Jiwon kesal, Kyuhyun sudah membuang dua menit berharganya ditambah mulut Kyuhyun yang begitu lihai memberikan alasan.

****

Nilai 100 dan 99 tertulis dengan jelas didua lembar jawaban yang kini ada diatas meja Gi Kyung, belum jelas siapa yang mendapat  100 karena Gi Kyung masih menutup nama yang tertera dilembar jawaban itu.

Sementara Kyuhyun dan Jiwon menunggu dengan penuh rasa takut. Kyuhyun tidak mau tidur di asrama Jiwon, dan Jiwon juga tidak mau tidur di asrama Kyuhyun. Begitu sulit dan rumit, karena keduanya punya sifat yang sangat keras kepala.

Gi Kyung menarik napas panjang, lalu menghembuskannya. Gi Kyung mengambil lembar jawaban yang ada dihadapannya, kemudian meletakkannya didepan Kyuhyun dan Jiwon.

Mata Jiwon membulat karena dialah yang mendapat nilai 99, itu berarti dia kalah dari Kyuhyun dan harus tidur di asrama Kyuhyun. Mimpi buruk macam apa itu? Tinggal di asrama putra yang menjadi sarang dari Raja Gosip, Yoon Gi dan Si Dingin Park Seo Joon? Sangat menyedihkan.

Kyuhyun tertawa penuh kemenangan sekaligus mengejek Jiwon. Menjengkelkan, tapi tidak ada yang bisa Jiwon lakukan selain menyaksikan kebahagian Kyuhyun walau sebenarnya Jiwon begitu ingin menjahit mulut Kyuhyun.

"Ini pasti ada kesalahan, tolong periksa sekali lagi." Pinta Jiwon dengan amat sangat memohon.

"Aku sudah memeriksanya sebanyak 10 kali bersama Guru Jo, Guru Kang dan Guru Lee. Jadi, tidak mungkin ada kesalahan." Ujar Gi Kyung.

Jiwon menunduk lemah, hancur sudah masa sekolahnya karena Cho Kyuhyun yang sombong dan menjengkelkan itu. Mata Jiwon melirik Kyuhyun yang duduk disampingnya, Kyuhyun terus saja tersenyum dan tangannya terlipat didada.

****

Koper, tas, buku dan beberapa barang milik Jiwon sudah ada didepan kamar Kyuhyun. Tapi Kyuhyun tidak kunjung membuka pintu, padahal Jiwon sudah menggedor pintu berulang kali sampai Jiwon merasa bosan.

"Apa dia tidur?" Ucap Soo Bin yang datang bersama Jiwon, bukan tinggal disana. Tapi hanya untuk membantu Jiwon membawa barang yang cukup banyak.

"Tidak mungkin, dia pasti sengaja melakukan ini." Jiwon sangat yakin dengan apa yang dia katakan.

Jiwon melakukan peregangan pada jari-jari tangannya, dan kembali menggedor pintu kamar Kyuhyun. "Cho Kyuhyun! Apa kau sedang bermimpi hingga tidak bisa membuka pintu? Buka sebelum aku merusak pintu ini!" Teriak Jiwon dan itu mengundang perhatian dari penghuni asrama, termasuk Yoon Gi dan Seo Joon.

"Apa kau tidak bisa memelankan suaramu?" Seo Joon menatap Jiwon dengan tatapan dingin yang menjadi ciri khasnya.

"Tapi Kyuhyun menyebalkan." Sahut Jiwon yang tidak menyukai tatapan dingin Seo Joon.

Sedangkan Kyuhyun yang mendengar perdebatan diluar kamarnya justru tertawa, Kyuhyun sudah mendengar sejak tadi teriakkan Jiwon hanya saja mengabaikan itu dan malah sibuk mendengarkan musik. Tapi sekarang Kyuhyun merasa sudah cukup dia melakukan itu, karena mulut sinis Jiwon sudah cukup tersiksa.

"Apa kalian ada masalah?" Yoon Gi, si Raja Gosip buka suara disaat yang tidak tepat. Sudah jelas terlihat kalau Kyuhyun dan Jiwon memang memilki banyak masalah.

"Kau sudah datang?"

Jiwon tidak jadi menyahuti ucapan Yoon Gi karena satu suara yang membuat perhatian Jiwon teralihkan, suara Cho Kyuhyun yang menyebalkan, menjengkelkan dan sombong. "Benar-benar suami yang buruk." Jiwon mengatakan itu tepat didepan wajah Kyuhyun, dan tatapan sinis Jiwon selalu ikut disetiap ucapan Jiwon.

"Benarkah? Aku tidak peduli!" Kyuhyun menirukan gaya bicara Jiwon, lalu masuk kedalam kamarnya.

Sekuat tenaga Jiwon menahan emosinya yang begitu membludak, Jiwon ingin menenggelamkan Kyuhyun di sungai Han atau mengubur Kyuhyun hidup-hidup. Pasti menyenangkan.

****

Tidak terasa malam telah tiba setelah begitu banyak hal baru yang terjadi di HONG-BAEK HIGH SCHOOL, yang sudah pasti tercipta karena pengantin baru yang sekolah disana.

Masalah belum selesai, bahkan kini muncul masalah baru karena perebutan tempat tidur. Keduanya tidak mau tidur diranjang yang sama, walau berstatus suami istri. Bahfkn jika hari terus berganti, masalah suami istri itu sepertinya tidak akan terselesaikan.

"Ini kamarku dan akulah yang berhak tidur di atas."

"Lalu aku dibawah?" Ucap Jiwon tidak percaya, dan Kyuhyun mengangguk dengan pasti. "Aku perempuan."

"Tidak ada yang mengatakan kalau kau adalah laki-laki." Kyuhyun menyahuti ucapan Jiwon dengan asal, tersenyum mengejek lalu naik ketempat tidur.

Jiwon mengerang kesal, dia menarik selimut yang dipakai oleh Kyuhyun dan membawanya ke kursi panjang yang ada dikamar Kyuhyun. Anggaplah Jiwon beruntung karena keberadaan kursi itu.

"Jiwon, kembalikan selimutku!" Bentak Kyuhyun dan sayangnya Jiwon tidak peduli. Kyuhyun kembali turun dan mendekati Jiwon yang sudah terbaring dikursi, Kyuhyun berniat mengambil kembali selimut itu namun tidak jadi karena Kyuhyun tiba-tiba saja mendengar dengkuran Jiwon.

Kyuhyun melambaikan tangannya diwajah Jiwon dan menepuk pipi Jiwon untuk memastikan apakah Jiwon benar-benar sudah tidur atau hanya pura-pura. "Secepat itu?" Kyuhyun menggelengkan kepalanya, takjub dan merasa aneh karena Jiwon bisa tidur secepat itu.

Kini Kyuhyun membenarkan selimut Jiwon dan membatalkan niatnya untuk merebut selimut, untuk kali saja Kyuhyun akan mengalah karena ia tahu bagaimana tidak enaknya diganggu saat tidur.

*********************

TBC....

IG : YooWon428
ID LINE : YooWon428

#Tinggalkan_Jejak

Untuk hari ini, aku update cerita ini aja karena gak sempet ngetik cerita yang lain. Kondisi aku lagi gak sehat2 bgt, jadi kegiatan ngetik terganggu.
   

My Rival Is My Wife✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang