Pagi yang cerah, secerah senyum Cho Kyuhyun. Senyum yang begitu lebar karena pagi ini dia bisa melihat matahari bersinar tanpa tertutupi oleh awan, tapi senyum itu menghilang begitu saja setelah melihat Jiwon yang masih tidur dan mulutnya terbuka. Pagi indah Kyuhyun baru saja sirna.
Kyuhyun turun dari ranjang, mengambil handuk lalu menutup wajah Jiwon dengan handuk. "Perempuan macam apa dia?" Kyuhyun menggerutu karena dia belum pernah melihat perempuan tidur dengan gaya seperti itu.
Tangan Jiwon bergerak dan langsung menyingkirkan handuk yang menutup wajahnya. "Kenapa kau senang sekali menggangguku?" Kesal Jiwon setelah matanya terbuka dan melihat wajah menjengkelkan Kyuhyun.
"Aku hanya mencoba membangunkanmu." Elak Kyuhyun dan setelah itu berjalan ke kamar mandi.
Jiwon tidak tinggal diam melihat hal itu, Jiwon meloncat dari kursi yang menjadi tempat tidurnya dan masuk ke kamar mandi. Kali ini Jiwon akan membalas apa yang kemarin Kyuhyun lakukan padanya.
"Ingin bermain denganku, ya? Baiklah." Kyuhyun berujar dengan santai, dia tidak marah karena Jiwon merebut kamar mandinya dan malah senang karena sekarang dia bisa menjahili Jiwon.
Kyuhyun mengambil satu buku dan duduk di kursi, dia terlihat begitu senang apalagi setelah melihat handuk milik Jiwon yang masih ada di luar. Bukankah itu satu keberuntungan untuk Kyuhyun?
Kyuhyun mulai membaca buku yang ada di tangannya sambil sesekali tersenyum, dan berselang 15 menit setelah Jiwon masuk ke kamar mandi satu teriakkan akhirnya terdengar ditelinga Kyuhyun.
"Cho Kyuhyun, tolong ambilkan handukku!" Teriak Jiwon dari dalam kamar mandi.
Kyuhyun tersenyum senang dan sekarang dia sudah berdiri didepan kamar mandi sambil membawa handuk Jiwon, Kyuhyun begitu menyukai saat Jiwon tersiksa karena ulahnya sendiri. "Buka pintunya, aku akan memberikan handukmu.
Pintu kamar mandi akhirnya terbuka dan apa yang Kyuhyun lihat tidak seperti apa yang dia harapkan, Kyuhyun tidak bisa menjahili Jiwon karena sekarang Jiwon sudah keluar dengan memakai seragam sekolah.
"Aku tahu isi otakmu jadi aku sudah mempersiapkan ini sejak semalam, jangan berharap kalau kau bisa menindasku dan aku tidak akan pernah memohon padamu." Kata-kata Jiwon begitu sinis dan lagi-lagi dia mengucapkan itu tepat di wajah Kyuhyun.
Tangan Kyuhyun mengepal dan pandangannya tidak teralihkan dari tatapan sinis Jiwon, tapi dalam sekejap smirk Kyuhyun kembali muncul. "Setelah ini akan aku pastikan, kalau kau akan memohon padaku." Ucap Kyuhyun sebelum masuk kedalam kamar mandi.
Jiwon bersusah payah menelan ludahnya dan tiba-tiba ia menjadi takut karena ucapan Kyuhyun, apa ia benar-benar akan memohon pada Cho Kyuhyun? Tapi untuk apa?
****
"Aku dengar akan ada murid baru, tapi siapa?" Ujar Yoon Gi sambil menebak siapa yang akan pindah ke HONG-BAEK HIGH SCHOOL, dan entah dari mana dia mendapatkan berita itu.
"Jangan sok tahu, dasar Raja Gosip." Kyuhyun memukul kepala Yoon Gi dengan buku dan kembali fokus belajar, Kyuhyun sudah terlalu sering mendengar ocehan Yoon Gi yang menurutnya tidak penting.
"Kyuhyun, lihat." Yoon Gi menyenggol lengan Kyuhyun, tapi Kyuhyun tidak memberi respon. "Jiwon datang." Ucap Yoon Gi lagi dan kali ini Kyuhyun langsung menatap kearah pintu.
"Tatapan Kyuhyun aneh sekali, apa dia melakukan sesuatu padamu?" Soo Bin yang datang bersama Jiwon mencoba mencaritahu maksud dari tatapan Kyuhyun yang agak aneh dan menakutkan.
Jiwon menggeleng, kemudian membisikkan sesuatu ditelinga Soo Bin. Dan Soo Bin yang mendengarnya membulatkan mata, sekarang Soo Bin jadi khawatir pada Jiwon.
"Kenapa kau lakukan itu? Kau lupa seperti apa Cho Kyuhyun?" Soo Bin berucap sambil menggeleng dan setelah itu duduk di bangkunya.
Jiwon menghela napas berat, salahnya memang karena mengerjai Kyuhyun dan sekarang berakhir seperti ini. Mulai hari ini dan seterusnya Jiwon akan selalu dibayangi oleh ucapan Kyuhyun, Kim Jiwon yang akan memohon pada Cho Kyuhyun.
****
Jiwon berulang kali menepuk kedua pipinya berusaha mengusir rasa kantuk yang hampir tidak bisa ditahan, ini belum saatnya Jiwon tidur karena ia harus belajar untuk persiapan ujian tengah semester yang tinggal dua hari lagi.
Satu botol air tiba-tiba terhidang diatas meja yang kini Jiwon gunakan untuk belajar. Jiwon menatap orang yang meletakkan air itu, dan orang itu adalah Seo Joon. "Untukku?" Tanya Jiwon.
"Apa ada orang lain disini?" Seo Joon balik bertanya dan jangan lupakan tatapan dingin khasnya.
Jiwon mengangkat air pemberian Seo Joon dan menelisiknya, siapa tahu Seo Joon menaruh racun di air itu, pikir Jiwon. "Kau tidak punya niat buruk, kan?"
Laki-laki berwajah dingin itu kembali mengambil air yang dia berikan pada Jiwon, lalu meminumnya. "Jika ada racun aku akan jadi orang pertama yang mati." Ucap Seo Join dan sekarang kembali meletakkan air minum itu di atas meja.
Jujur saja, Jiwon merasa takut menerima air pemberian Seo Joon namun disisi lain ia juga haus dan butuh minum karena terlalu lama duduk. Dan juga, kenapa Si Dingin Seo Joon tiba-tiba memberinya air?
"Aku minta maaf."
Baiklah, sekarang Jiwon tambah bingung karena permintaan maaf dari Seo Joon. "Maaf untuk apa?"
Seo Joon menunduk dan akhirnya tidak menjawab pertanyaan Jiwon, karena dia memilih pergi dan meninggalkan tanda tanya.
****
Sekarang sudah pukul 9 malam dan sudah saatnya Da Jung memeriksa asrama putri untuk memastikan semua penghuni ada dikamar masing-masing, tapi Da Jung merasa ada kurang begitu sampai didepan kamar dengan nomor 94. Tidak ada Jiwon lagi disana.
"Terasa sepi." Da Jung sedikit bergumam dan penghuni kamar nomor 95 mengangguk, Chae Soo Bin.
"Benar, Bu." Soo Bin ikut bergumam dan menunjukkan ekspresi sedih, perempuan yang memiliki senyuman manis itu tidak yakin kalau Jiwon bisa tidur dengan nyaman ditempat Kyuhyun.
****
"Aneh melihatmu disini." Ucap Byun Sung Yeol, penjaga asrama putra karena melihat Jiwon yang berdiri didepan kamar Kyuhyun.
"Aku juga merasa aneh berada disini." Sahut Jiwon dengan nada pelan.
Kyuhyun yang berdiri disebelah Jiwon hanya diam saja. Bukan hanya Sung Yeol atau Jiwon yang merasa aneh, tapi Kyuhyun juga merasa sangat aneh karena harus satu kamar dengan Jiwon. Intinya, semuanya merasa aneh.
Kyuhyun menutup pintu kamarnya dan berjalan ke ranjang, tapi sebelum naik keatas ranjang Kyuhyun menyempatkan diri untuk menoleh pada Jiwon yang sudah terbaring dikursi. "Ingin bertukar tempat tidur?" Entah kenapa pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulut Kyuhyun.
"Coba katakan sekali lagi?" Tantang Jiwon.
Senyuman mengejek Kyuhyun seketika muncul dan jangan salahkan Kyuhyun jika malam ini Jiwon kembali tidur dikursi. "Sudah terlambat!" Kyuhyun mempertegas ucapannya, lalu tidur tanpa memikirkan Jiwon yang sedang kesal.
"Menjengkelkan!" Kesal Jiwon sambil melempar sebuah buku ke ranjang Kyuhyun.
*************************
TBC....
Tolong jangan jadi silent reader!!!!!
IG : YooWon428
ID LINE : YooWon428#Tinggalkan_Jejak
KAMU SEDANG MEMBACA
My Rival Is My Wife✔
Novela Juvenil[Di PRIVATE acak] saingan menjadi istri? itulah yang terjadi pada Cho Kyuhyun, hanya dalam satu malam yang misterius ia harus menerima Jiwon sebagai istrinya. Bagaimana kelanjutan hidup mereka setelah menikah di usia 18 tahun dan tinggal di asrama y...