Tatapan tajam Kyuhyun tidak pernah teralihkan dari Jiwon, dan Jiwon masih bingung untuk menjawab apa. Jiwon tidak ingin membuka masa lalu yang menurutnya cukup memalukan, bahkan terlalu memalukan hingga hanya ia dan Sehun yang tahu. Namun sekarang Sehun memaksa Jiwon untuk mengatakan semuanya, terutama tentang surat cinta.
"Hey, Kyuhyun! Jangan menatapku seperti itu, kalian juga!" Jiwon bicara pada Kyuhyun, Soo Bin dan juga Yoon Gi.
"Kau menyukai Oh Sehun?" Pertanyaan ini akhirnya keluar dari mulut Kyuhyun karena rasa penasarannya sudah tidak bisa ia tahan lagi, Kyuhyun bahkan tidak menyangka seperti inilah bentuk persahabatan antara Jiwon dan Sehun.
Dengan cepat Jiwon menggeleng karena sesungguhnya ia tidak menyukai Sehun, tidak sekarang dan tidak dimasa lalu. Konyol, mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan ketika Jiwon memberi surat cinta pada Sehun, 4 tahun lalu. "Tidak. Benarkan, Sehun?"
"Benar." Jawab Sehun cepat, setelah menerima lirikkan tajam dari Jiwon.
Mata Yoon Gi dan mata Soo Bin menyipit untuk melihat sesuatu yang mungkin disembunyikan oleh Jiwon, sedangkan Kyuhyun kini menatap curiga Jiwon. Meski terdengar jujur, tapi Kyuhyun tidak bisa percaya begitu saja pada Jiwon, si mulut sinis.
****
Ye Na terus melirik kearah pintu cafe, itu karena ia tengah menunggu seseorang, yaitu Cho Han Pyo. Sudah 1 jam Ye Na duduk disana, namun sampai sekarang ia belum melihat tanda-tanda kedatangan Han Pyo yang merupakan mantan suaminya. "Selalu saja terlambat." Keluh Ye Na, sebab ini bukan pertama kalinya Han Pyo datang terlambat.
Waktu terus berlalu, 10 menit, 20 menit dan sekarang 30 menit. Sudah 90 menit Ye Na menunggu Han Pyo, tapi sampai sekarang pria itu belum juga datang. Andai saja ia tidak ingin membicarakan hal penting dengan Han Pyo, maka sudah sejak tadi Ye Na pergi karena waktunya sangatlah berharga.
Seorang pria berusia 40 tahunan dan memakai setelan jas masuk kedalam cafe, tempat dimana Ye Na sudah menunggu kedatangannya dengan kesabaran yang dipaksakan. Ia adalah Cho Han Pyo, Ayah Kyuhyun dan mantan suami Ye Na.
"Maaf terlambat." Ucap Han Pyo, lalu duduk di depan Ye Na.
Ye Na berdecak kesal, sebab telinganya sudah teramat sering mendengar permintaan maaf Han Pyo karena keterlambatan. "Bagaimana bisa kau menikahkan Kyuhyun di usia semuda ini? Itu saja sama seperti menghancurkan masa depannya!"
"Kau datang jauh-jauh dari Busan hanya untuk mengatakan ini?" Begitu santainya Han Pyo menanggapi ucapan Ye Na, yang sesungguhnya dia ucapkan dengan sangat serius.
Tangan Ye Na mengepal menahan emosi, dan hal inilah yang ia benci dari Han Pyo. Terlihat begitu santai hingga terlihat begitu pandai dalam menangani masalah, namun kenyataannya Han Pyo tidak pernah bisa menyelesaikan masalah dengan cukup baik. "Aku ingin Kyuhyun bercerai, sebelum masa depannya hancur karena pernikahan."
"Apa seorang Ibu yang tidak pernah peduli pada anaknya pantas bicara seperti itu? Lagipula sebentar lagi Kyuhyun akan menjadi Ayah, jadi berhentilah menyuruhnya bercerai!" Tegas Han Pyo, dan ia melempar tatapan tajam pada Ye Na.
"Jiwon hamil? Ini bahkan jauh lebih buruk, bagaimana masa depan Kyuhyun jika dia harus menjadi Ayah di usia 18 tahun? Kau benar-benar sudah menghancurkan anakku!" Ye Na sungguh tidak bisa menerima kenyataan ini, kenyataan yang menurutnya sudah menghancurkan masa depan Kyuhyun. Ia punya harapan besar pada Kyuhyun, namun kenapa Kyuhyun harus menjadi seperti ini?
Disisi lain, Han Pyo hanya menatap Ye Na, wanita yang selalu ingin merebut Kyuhyun darinya agar putra satu-satunya bisa hidup sesuai keinginannya tanpa memikirkan Kyuhyun menyukainya atau tidak. Bagi Ye Na suka atau tidak adalah hal kedua, karena yang pertama adalah keinginannya. Benar-benar membuat Han Pyo ingin memaki wanita di depannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Rival Is My Wife✔
Teen Fiction[Di PRIVATE acak] saingan menjadi istri? itulah yang terjadi pada Cho Kyuhyun, hanya dalam satu malam yang misterius ia harus menerima Jiwon sebagai istrinya. Bagaimana kelanjutan hidup mereka setelah menikah di usia 18 tahun dan tinggal di asrama y...